5. Myth

1.9K 183 13
                                    

Naga adalah mahluk mistis yang dihormati di negara ini, konon naga dapat mengalahkan ratusan alpha tanpa kesulitan. Begitu lah yang Wonwoo baca dalam buku dongeng anak-anak yang terselip di antara buku-buku sejarah perpustakaan sekolah.

Itu sangat keren, ada yang lebih superior dari para alpha, lebih berbahaya dan tidak bisa ditaklukkan. Hanya saja dalam cerita ini dan mitos-mitos lainnya, sang naga adalah makhluk yang baik. Ekspresinya selalu lembut, dengan senang hati membantu manusia.

"Naga, sang raja langit, menikah dengan pangeran yang seorang alpha? Eh, lalu melahirkan?" Wonwoo kembali melihat sampul buku untuk memastikan jika ini bukan cerita iseng, "keturunan naga itu disebut sebagai enigma, mereka mengorbankan diri untuk melindungi Korea? Hah, dongeng apa ini, penulisnya pasti mabuk saat menulis ini."

Enigma, itu hanya desas-desus di dunia ilmiah, tidak seorangpun pernah membuktikan jika makhluk itu benar-benar ada di dunia. Itu seperti membuktikan apakah naga benar-benar ada, ya tentu tidak mungkin ada.

Wonwoo menghela nafas dan mengembalikan buku itu ke tempatnya. Saat berbalik badan, Kim Mingyu yang tinggi besar itu ada di sana, mengejutkan.

"Astaga, jantungku." Wonwoo memegang dadanya.

"Apa yang barusan kau baca? Wajahmu sangat ekspresif." Mingyu masih memakai masker karena sedang sakit demam, meskipun katanya begitu Wonwoo bisa mencium feromon pekat darinya, jadi itu rupanya demam karena efek rut.

Rut. Dalam masa rut ini, para alpha mengalami dorongan biologis yang sangat kuat untuk mencari omega dan melakukan mating. Selama periode ini, mereka cenderung lebih agresif dan dominan. Hasrat fisik dan psikologis mereka terhadap omega berada pada puncaknya, membuat mereka sulit mengendalikan naluri mereka.

Tapi disinilah Mingyu, memojokkan Wonwoo yang seorang alpha di rak buku sejarah.

"Hanya buku dongeng biasa," Wonwoo menunduk, jantungnya berdebar hanya karena tadi mendongak melihat mata Mingyu, ya lebih baik menunduk lah. "Menyingkirlah."

Wonwoo berusaha mendorong Mingyu tapi badan itu tidak bergerak semilimeter pun, Mingyu rupanya tergolong alpha yang memiliki fisik yang lebih kuat dari alpha lain.

"Kulitmu putih sekali, meskipun lebih putih Jihoon, si omega dari sekolah seni tetangga sekolah kita." Mingyu bergumam, dia menggenggam tangan Wonwoo yang dan meraba tekstur kasarnya. Tentu saja kasar, Wonwoo pernah menyelesaikan pendidikan bela diri sebelum masuk SMA. "Jarimu panjang dan cantik."

"Kau tidak waras."

"Kau tahu, ibuku melarangku untuk menyukai seorang omega. Entah kenapa. Tapi aku menyukaimu." Putih mata Mingyu memerah, dia masih sakit, masih rut dan memaksa masuk sekolah hari ini. Terverifikasi gila.

"Hei, pergilah ke ruang kesehatan, kau melantur." Ucap Wonwoo, dia melepaskan tangannya dari genggaman Mingyu dan menangkup kedua pipi pemuda yang lebih tinggi. "Matamu masih berwarna emas dan hijau laut, sudah minum obat?"

Mingyu terkejut saat melihat Wonwoo sedekat ini, biasanya Wonwoo tidak suka berbicara dengan melihat satu sama lain, Wonwoo lebih suka berbicara seolah dia tidak tertarik dengan lawan bicaranya.

"Wonwoo, menikahlah denganku." Mingyu semakin melantur.

"Tolong carilah omega yang lebih pantas," karena Wonwoo bukanlah omega.

"Justru jika denganmu, aku merasa belum pantas. Kau adalah omega paling sempurna yang pernah aku lihat."

Aku bukan omega, "aku tidak cantik dan badanku tidak menarik, Min. Yang kau sukai dariku, hanya karena kau menganggapku keren saat pertama kali kau melihatku." Dan faktanya, aku bersikap seperti ini karena aku sebenarnya adalah alpha, batin Wonwoo.

Omega mana yang berani berhadapan dengan alpha yang rutnya belum selesai ini? Tidak ada.

"Wonwoo..." Mingyu hendak menyanggah, tapi badannya oleng sehingga jatuh ke badan Wonwoo, yang untungnya kuat sehingga keduanya tidak terjerembab ke lantai.

"Uhm, guys." Joshua berdeham. Mingyu dan Wonwoo langsung menoleh. "Get a room please, ini perpustakaan sekolah."

Oang-orang disana menatap keduanya dengan senyum jahil, dasar pasangan tidak tahu tempat.

— 🐈‍⬛ —


Saat ini Jeonghan ada di dalam kamarnya, diam sambil memeluk boneka kucing bulat raksasanya. Jeon Wonwoo pikir, anak ini tidak punya takut, seorang omega di kamar seorang alpha itu bukan ide bagus.

"Untung saja area kamarku jauh dari keluargaku yang lain, bagaimana jika mereka menyadari jika kamu ini omega?" Wonwoo mengomel, alisnya menukik, tapi tetap membawakan es teh —satu-satunya minuman yang tersedia di dapur terdekat.

"Terimakasih, btw kenapa kamu hanya memakai singlet dan celana pendek?"

"Mending daripada aku menerima tamu tanpa atasan," ucap Wonwoo yang memang jarang memakai baju di kamarnya sendiri. "Aku sedang workout jam segini, niatnya."

"Ooh," Jeonghan mengangguk-angguk.  "Alpha punya fisik yang bagus ya."

"Tidak semua alpha punya fisik bagus, mereka memang dimudahkan dengan kondisi fisik prima, tapi jika tidak rutin berolahraga ya sama saja." Jawab Wonwoo, "bahkan omega juga bisa, meski sulit, lihat saja adikku yang sudah puber itu."

Ya, adik Wonwoo, Jeon Jungkook yang sangat dimanjakan itu sekarang ikut-ikutan workout karena kakaknya.

"Aku baru tahu soal itu."

"Hey," Wonwoo menghela nafas, Jeonghan rasanya berputar-putar di tempat. Jadi Wonwoo langsung saja menebak tujuan utama omega Yoon itu datang kemari. "Kamu sudah ditandai seseorang kan?"

 "Kamu sudah ditandai seseorang kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIE LIE. | minwon ft. svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang