26. Where

1.2K 147 8
                                    

"Efek racun paralisis ya?" Suara yang dikenalnya terdengar, Seokmin? Kenapa ada disini?

"Kenapa kau melakukan ini kalau akhirnya menyesal, Kim Mingyu?" Siapa itu? Nadanya meninggi.

"Aku hanya mencoba apakah feromonku benar-benar bisa membunuh orang."

"Lalu apa yang akan kau lakukan kalau dia benar-benar mati hah? Menyembunyikan semuanya seperti yang dilakukan orangtuamu? Berhenti menangis!"

Suara mengabur, dan kesadarannya dibawa pergi juga. Saat mata Wonwoo terbuka seluruhnya, dia terbangun di sebuah ruangan yang asing. Wonwoo merasa udara berat masih memenuhi paru-parunya. Badannya kaku, seperti batu, tidak ada satu pun yang bisa digerakkan kecuali kelopak matanya, jadi dia hanya terus menatap langit yang dibungkus sarang laba-laba.

Perlahan merasakan sedikit sensasi di ujung jarinya. Wonwoo menggigit bibir, menahan rasa sakit, tetap memaksakan diri untuk bergerak. Pertama jari, lalu tangan, dan akhirnya kakinya ikut merespons. Ketika dia bangkit untuk duduk, keringat dingin mengalir di wajahnya.

"Holy shietttt!" Seokmin merespon, menonton semuanya, pemuda itu duduk di atas sofa beludru dengan infus masih menancap di tangan dan balutan di kepala. "Kau benar-benar bangun!"

"Sh, diam, Lee Seokmin!" Jihoon mendekatkan wajahnya ke wajah Wonwoo, "Jeon Wonwoo, kau bisa mendengarku? Kau sudah tidak apa-apa sekarang."

"Mingyu...?" Kata pertama yang keluar dari bibirnya yang pucat adalah nama itu.

"Dia sudah pergi kemarin, kau tidak perlu memikirkannya." Ucap Jihoon, lalu dia menyadari jika itu sangat ambigu. "Maksudku, dia pergi ke tempat ayahmu. Aku dengar dia akan membantu untuk lepas dari keluargamu."

"Lepas? Untuk apa?" Wonwoo mengernyit.

"Kau mungkin masih merasa bingung karena efek keracunan untuk sementara waktu, tapi tubuhmu akan menetralk—"

Seokmin duduk di atas ranjang tempat Wonwoo terbaring tadinya, memegang kedua samping kepala dan bertanya, "apa maksudnya untuk apa? Bukankah kau mengaku menjadi omega untuk lepas dari kendali keluargamu, atau ada hal lain?"

Terdiam sejenak. Jihoon menapuk jidat Seokmin lalu berbisik, "kau bertanya apa ke orang yang baru bangun setelah dua hari?"

Dua hari? Wonwoo baru merasakan selang infus telah terpasang di lengannya. Tapi ruangan ini bukan rumah sakit, lebih terkesan angker dan sepi. Entah dimana.

"Ini masih di bangunan yang sama sejak kau tidak sadarkan diri, motormu kami titipkan ke garasi warga sekitar." Kata Seokmin yang seolah bisa membaca pikiran Wonwoo, "jadi, sebenarnya kenapa kau mengaku sebagai omega, Wonwoo?"

"Hei, biarkan dia mencerna keadaan dulu!"

"Aku disini dua hari?" Tanya Wonwoo, suaranya ringkih.

Seokmin tersenyum, "kau, kami awalnya tidak yakin kalau kau masih hidup. Tapi kemarin kau masih bernafas, jadi Mingyu bisa meninggalkanmu dengan tenang."

"Meninggalkanku?" Wonwoo membeo.

"Seperti yang kubilang, dia pergi ke tempat ayahmu karena sepertinya kau butuh bantuan." Kata Jihoon, "dia meminta kami menjagamu bergantian sampai kau sadar, dan ada banyak bertanyaan yang dia titipkan untukmu."

LIE LIE. | minwon ft. svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang