24. Fiance

1.7K 178 15
                                    

Mobil hitam itu melaju di jalanan kota yang semakin gelap, membawa Wonwoo menuju bangunan utama grup Jeonha yang menjulang tinggi. Bodyguard yang mengawalnya tidak berkata apa-apa, mereka menarik Wonwoo keluar dengan cengkeraman keras di lengannya, seakan dirinya adalah seorang tahanan dan bukan anggota keluarga konglomerat Jeon.

Di dalam lift menuju lantai teratas, Wonwoo berusaha menghubungi siapapun, Mingyu mungkin? Tapi ponselnya langsung disita, tidak ada ampun. Dipaksa masuk ke ruangan presiden direktur, Wonwoo harus menghadapi ayahnya sendiri.

“Duduk,” perintah Tuan Jeon.

Wonwoo menahan napas sejenak, lalu mendudukkan diri di sofa. Matanya melebar saat melihat Kim Taehyung berdiri di sisi lain meja Tuan Jeon, Wonwoo akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi.

Kim Taehyung sangat tenang, paras tampannya memikat segala kalangan meskipun Wonwoo lebih suka wajah Mingyu. Taehyung adalah putra dari keluarga terpandang lainnya, yang Wonwoo tebak telah diseret kemari untuk menjadi tunangannya. Tatapan mereka bertemu, hanya ada kehampaan di netra hijau terang Taehyung yang seperti batu zamrud, dan ada kebencian di netra magenta Wonwoo. Sudah jelas ini bukan pertemuan pertama mereka.

"Wonwoo, ini Kim Taehyung, calon tuanganmu. Putra sulung keluarga Kim—"

“Aku tidak akan menikah dengannya,” Wonwoo memotong, suaranya bergetar menahan emosi. "Aku sudah bersama alpha lain dan Ayah tahu itu, Taehyung bahkan juga tahu."

Tuan Jeon mendengus sinis. “Orang yang kau maksud itu hanya gangguan, Wonwoo. Kesenangan sementara. Bukan masa depan.”

"Mingyu bukan hanya kesenangan. Aku memilihnya."

"Kau belum memutuskan hubungan bonding dengan pemuda itu?"

"Buat apa aku melakukannya? Dia adalah orang yang ingin kunikahi di masa dep—"

Cklek. Seseorang masuk.

Suara langkah-langkah sepatu hak menggema di ruangan. Wonwoo menoleh, wajahnya memucat ketika melihat siapa yang datang: ibu dari Kim Mingyu. Wanita tenang dengan sorot mata tajam, berjalan ke arah Tuan Jeon, berhenti sejenak, lalu mengangguk seakan keduanya sepakat akan sesuatu. Ini bukan pertanda baik.

"Ini semua demi dirimu, Wonwoo,” Ibu Mingyu berkata, suaranya lembut namun membuat Wonwoo sakit hati. “Aku akan berbicara dengan Mingyu setelah ini agar dia mau memutuskan hubungan denganmu, seharusnya tidak serumit yang kau bayangkan, nak."

Wonwoo merasakan gelombang dingin menyusuri punggung. “Kenapa...?” suaranya bergetar sedikitt, amarah dan ketakutan bercampur jadi satu.

Bagaimana jika Mingyu menyerah dan menuruti ucapan ibunya? Apa yang akan terjadi di antara mereka?

Ibu Mingyu tersenyum. “Dia akan... patuh, Wonwoo. Mingyu adalah anak yang biasanya penurut dan pintar memahami situasi. Sama seperti dirimu kan? Nak Wonwoo mungkin bisa menghadapi Mingyu sekarang, tapi Ibu yakin kalau Mingyu lebih sulit dari yang kau bayangkan."

Sulit? Apanya yang sulit?

Wonwoo terdiam, tubuhnya bergetar hebat. Kepalan tangannya bergetar hingga kuku-kukunya hampir menembus kulit.

“Jeon Wonwoo,” suara ayahnya kembali terdengar, dingin dan memaksa. “Pertunanganmu akan tetap dilaksanakan, suka atau tidak. Ini bukan keputusanmu.”

Wonwoo merasa seperti dijerat, lagi, terjebak dalam jeratan yang semakin mengencang. "Lalu bagaimana dengan Jeon Jungkook?" Tanyanya. Ayahnya tidak bereaksi, tapi Kim Taehyung menatapnya seolah berharap sesuatu terjadi.

Si bajingan itu masih menyukai adik Wonwoo, sepertinya.

"Ayah tahu kalau dia lebih baik dariku sebagai omega, aku bahkan tidak bisa memasak. Bukankah sejak kecil dia dididik untuk menjadi istri seseorang?"

LIE LIE. | minwon ft. svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang