5🌹

163 20 0
                                    

Pagi ini Eun woo lebih dulu bangun, ke luar dari walk in wardrobe sudah berpakaian rapi. Rose yang baru bangun disuguhkan dengan ketampanan sang suami.

Saat memasang jam tangan di lengannya, Eun woo mengalihkan fokus ke arah tempat tidur Rose tertangkap basah sedang memandanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat memasang jam tangan di lengannya, Eun woo mengalihkan fokus ke arah tempat tidur Rose tertangkap basah sedang memandanginya.

"Shif pagi?" Eun woo, yang ditanya hanya mengangguk.

"Bersiaplah" mulai mengambil langkah pergi dari kamar terhenti mendengar sahutan istrinya.

"Tunggu, saya berangkat sendiri saja" Rose

"Berangkat bersama" perintah bukan pilihan. Tanpa suara lagi Rose mengiyakan saja. Memerlukan waktu 15 menit ia sudah siap dengan pakaian rapi untuk bekerja.

Mereka sepakat tidak mengambil cuti terlalu lama, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sepakat tidak mengambil cuti terlalu lama, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Senyum cantik Rose perlihatkan pada beberapa pekerja rumah yang menyapa mereka saat menuju mobil. Melirik pada orang di sampingnya, Rose berdecak melihat wajah Eun woo datar-datar saja.

Memasuki mobil, Rose mengambil duduk di samping kursi penumpang sudah ada suaminya. Pria itu tidak menyetir sendiri karena sudah ada sopir pribadi di depannya.

Mobil melaju di jalanan yang sudah ramai dengan pengendara, menuju Sunway Medical Centre terlebih dulu.

"Terima kasih, berhati-hatilah" Rose turun dari mobil yang berhenti tepat di depan pintu rumah sakit. Dijawab hanya dengan anggukan, tanpa melihat ke arahnya.

"Nyonya nanti saya akan menjemput kembali, jika sudah selesai telpon saja" ucap pak Lee, sopir pribadi Eun woo sejak lama.

Rose ingin menolak tapi melihat tatapan Eun woo ke arahnya yang tidak ingin dibantah kembali ia turuti. Tidak tau saja wanita itu sudah banyak menggerutu dalam hati "Sial" tatapan pria itu selalu mengitimidasi, lihat saja nanti ia akan membalas.

"Hm, baiklah" final Rose

Senyum tipis terbit pada bibir Eun woo tanpa ada yang menyadari. Sifat keras kepala dimiliki Rose mendapat lawan seimbang.

Setelahnya mobil kembali melaju membawa Eun woo ke Blue sea Group.
Sekitar setengah jam Eun woo sudah sampai, langsung disambut asistennya yang sudah menunggu di depan lift menuju lantai 4 letak ruangan CEO.

"Pagi bos" sapaan awal Hanbin mengikuti langkah atasannya masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan. Blue sea Group merupakan perusahaan real estate terbesar ketiga di Asia.

Hanya suara deheman yang diberikan sebagai jawaban, Hanbin tak ambil pusing dengan sifat bosnya ia sudah kebal.

Ting (pintu lift terbuka)

Ke luar dari sana Eun woo terus berjalan diikuti Hanbin yang menjelaskan agenda pada hari ini.

"Rapat direksi jam 10, bertemu klien dari Y.O.U company jam 2, dan dijam 4 menghadiri pameran tembikar Arita" tak terasa mereka sudah tiba dalam ruangan Eun woo.

Mendudukan diri di kursi, langsung saja ia memeriksa berkas yang sudah menumpuk di atas meja. Ada beberapa dokumen yang perlu ia bubuhkan tanda tangan.

"Kai, Iren sore ini balik dari Amerika" ucap Hanbin masih berada di ruangan mengambil duduk pada sofa.

"Mereka berhasil, sedikit kendala dari Glory ikut campur" sambungnya

"Sesuai rencana, lakukan tindakan selanjutnya" Eun woo.


















Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya ya🌹

AFTER WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang