Kehidupan Roseline park yang terlampau tenang dan biasa saja seketika berubah setelah masuk dalam kehidupan Cha eun woo, seperti ruller coaster yang tidak pernah terbayangkan olehnya.
Ini cerita pertama ku untuk pasangan eunrose'. Selamat menikmati🌹
Pantas saja hari ini Eun woo pulang lebih awal dari kantor dan menjemputnya sebelum menjelang sore, ternyata ia harus menghadiri pertemuan dan lelang amal yang akan dihadiri para pembisnis dan petinggi negara. Menteri yang sudah terkonfirmasi kehadirannya adalah Choi San-mok menteri ekonomi dan keuangan. Lelang yang diselenggarakan dalam skala besar ini dilaksanakan di Grand Walkerhill Seoul terletak di jantung kota Seoul.
Eun woo ke luar dari kamar mandi masih menggunakan jubah mandi. "Kita akan pergi, ikutlah dengan saya".
Sudah menggunakan pakaian santai, Rose menoleh "Harus ya?".
"Hmm, ambilah paper bag di sana" tunjuknya arah meja rias, sebelum tubuh pria itu menghilang masuk ke dalam ruang ganti.
Rose menurut saja, diambilnya paper bag merek YSL itu lalu masuk ke ruang ganti miliknya. Menyelesaikan riasan Rose melihat dari pantulan kaca Eun woo sudah berpakaian rapi.
Eun woo berjalan mendekatinya berdiri dibelakang, pita ditangan Rose ia ambil untuk dipasangkan di belakang kepala wanita itu.
"Ayo" Eun woo berjalan ke luar lebih dulu.
Hanbin ternyata sudah menunggu di depan mobil. Segera saja mereka bertiga berangkat.
Mendekati tempat acara, dari dalam mobil Rose melihat sudah banyak wartawan berkumpul. Rasa gugup dan kekhawatiran melanda dirinya, ini pertama kali ia muncul bersama Eun woo di depan publik. Apakah ia bisa menyesuaikan diri? Pertanyaan itu berputar-putar di otaknya. Pasti setelah ini banyak berita yang ke luar, ia takut mempermalukan suaminya atas ketidaksadaran kelakuannyan nanti sepanjang acara.
"Tidak apa, jangan jauh dari saya" Eun woo menoleh pada Rose sebelum turun dari mobil.
Hanbin mengikuti dari belakang. Wartawan yang sadar dengan ke datang mereka segera mengambil foto sebanyak mungkin sebelum mereka kehilangan moment, karena di dalam sudah tidak diperbolehkan ada wartawan masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Istri CEO Blue sea group, sangat memukau" komentar salah satu wartawan.
"Hmm, ku dengar dia seorang dokter" sahutan dari yang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mereka seperti kesatuan yin dan yang".
Yin dan yang dapat diartikan sebagai dua energi yang saling melengkapi dan dapat menciptakan keseimbangan dalam hubungan.
Flash kamera yang terlalu banyak, sempat membuat Rose tidak bisa melihat jalan dengan jelas Eun woo di sampingnya sigap melindungi mata wanita itu dengan telapak tangannya.
Memasuki ballroom Eun woo memeluk pinggang ramping Rose. Mata tajamnya melihat di sekitar sudut yang gelap.
"Selamat malam tuan dan nyonya Cha" sapa pria berjas mahal, terlihat cukup berumur.
"Malam pak menteri" Eun woo.
Rose tersenyum menyapa sedikit canggung sangat tidak terbiasa bertemu orang penting dalam negeri ini.
"Mungkin 5 menit lagi lelang di mulai, saya ke sana dulu" Choi San-mok undur diri, ingin menyapa undangan lain.
"Silahkan" Eun woo.
Eun woo mengajak istrinya untuk berbaur tanpa melepaskan rangkulannya. Memasuki era pilkada beberapa calon walikota juga hadir, mereka mengumpulkan suara dengan memanfaatkan acara.
"Mau duduk?" Eun woo menoleh pada wanita di sampingnya, menyadari sudah terlalu lama berdiri.
Rose mengangguk, belum sempat menarik kursi suara dari sudut ruangan terdengar keras.
"Ada apa?" Kaget Rose menatap ke arah suaminya.
"Berpencar, lindungi Eun woo dan Rose" suara Iren dari earpiece terdengar.
"Glory" Kai bersama Jay mendatangi Rose dan Eun woo.
Dor
"Bawa Rose ke lift bawah tanah" Eun woo. Melihat keadaan sudah kacau, orang-orang berhamburan ke luar menyelamatkan diri sebisanya.
"Bagaimana dengan kalian!" Rose menggeleng keras.
"Ayo Rose, jangan buang waktu" Jiso menarik tangannya menjauh dari mereka.
"Cari pak menteri, amankan" Eun woo siap dengan pistol di tangannya melepaskan beberapa peluru pada lawan.
Dijawab anggukan Kai dengan cepat berlari diikuti anak buah yang lain.
"Sial" umpat Jay dikepung.
"Eun woo, tidak-" teriak Rose matanya membesar.
"Rose" teriakan Jiso lebih nyaring.
Deg
Napas mereka sempat terhenti, apa yang mereka lihat?.
