23🌹

79 10 2
                                    

Sebuah kelangkaan jadwal Lisa, Jiso dan Rose tidak bentrok jadilah weekend ini mereka isi dengan hangout sebelum sama-sama masuk shif malam dari jam 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah kelangkaan jadwal Lisa, Jiso dan Rose tidak bentrok jadilah weekend ini mereka isi dengan hangout sebelum sama-sama masuk shif malam dari jam 23.00-07.00. Pilihan girl time mereka di The Lounge, dari sana dapat melihat pemandangan Dongdaemun yang sangat bagus, suasana terasa nyaman, dan bingsu yang enak.

Lisa datang lebih awal kemudian disusul Rose, Jiso katanya sedikit terlambat setelah mengirim pesan di grup WhatsApp mereka.

"Gue belum percaya ini, serius?".

Rose baru mendudukan diri di kursi sudah diserang pertanyaan.

"Hm, sudah gue jelasin kemaren".

Rose sudah menceritakan kejadian yang ia alami di hotel Gardenia dan tentang pria itu juga yang ternyata adalah Eun woo. Lisa tentu saja dengan respon yang berlebih dan ia duga itu kembali dilakukan wanita perponi di hadapannya sekarang.

"Hoki seumur hidup loe Ros, kenapa loe tidak hamil saja ya kemaren".

"Sembarangan" Rose melempar gumpalan tisu ke depannya.

"Kan gue benar bibit unggul itu sayang disia-siakan" Lisa tertawa puas.

"Kaya, tampan, dan cerdas coba apa lagi yang kurang".

"Dulu saja loe bully gue" Rose menggerutu, setelah kejadian Lisa suka menggodanya otak wanita itu sepertinya sudah siap menikah.

"Ck, itukan wajar gue juga belum tahu" jangan sebut merek ya karena mereka di tempat umum.

"Loe si masuk ke kamar orang sembarangan" Lisa.

"Siapa yang masuk kamar sembarangan?" Sahutan dari lain ikut bergabung, Jiso baru datang.

Rose menendang kaki Lisa di bawah meja, ringisan tertahan dikatupan bibirnya.

"Oh i itu kucing tetangga sembarangan masuk kamar gue" dengan senyum kikuk Lisa beralasan. Jiso memicingkan mata.

"Co loe pesan apa? Ditungguin tuh" Rose menegur.

Jiso melihat ke belakang ternyata benar, sudah ada pelayan menunggu catatan pesanannya.

"Loe gak makan Co?" Rose, setelah mendengar pesanan Jiso hanya es americano. Sedangkan ia dan Lisa sudah memesan makan berat.

"Nanti, setelah perut gue mendingan" sebelum datang ke sini, Jiso melakukan autopsi forensik mendadak atas persetujuan pihak rumah sakit dan permintaan kepala kepolisian. Sekitar 10 menit perlu penenangan pada kondisi perut mualnya.

"Oh, jangan diet-diet lah Co badan makin kerempeng" bukan Rose tapi Lisa menyahut.

"Diam loe, gue masih dendam dengan yang dulu ya" Jiso mengambil satu senduk bingsu milik Lisa.

"Ck, diungkit lagi". Jiso hanya mengangkat bahu tidak peduli. Gara-gara kejahilan Lisa mencampur minumannya dengan obat pencahar, ia harus mengalami diare.

AFTER WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang