8🌹

155 16 0
                                    

Seminggu sudah pernikahan yang dijalani Eun woo dan Rose, mereka sama-sama berusaha menjalankan kewajiban sebagai suami istri terkecuali hak yang seharusnya didapatkan Eun woo diawal pernikahan. Memiliki kesepakatan terkait hal itu dilakukan saat mereka sudah jatuh cinta pada pasangan.

Rose mengerjakan pekerjaan rumah saat para pekerja tidak ada, jika sempat ia akan memasakkan makanan untuk suami sehabis pulang kerja. Begitupun Eun woo, pria mandiri itu terkadang memasak sendiri jika istrinya telat pulang atau lembur dadakan.

Hari weekend Rose manfaatkan bersepeda santai disekitaran huniannya, sebelum berangkat ia sudah berpesan pada penjaga untuk memberitahu keberadaannya jika Eun woo mencari.

Rasanya sangat menyenangkan bagi Rose saat menghirup oksigen dipagi hari, senyum cantiknya terukir.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh Eun woo sudah berdiri didekat gerbang, matanya tidak lepas dari Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh Eun woo sudah berdiri didekat gerbang, matanya tidak lepas dari Rose. Tadi pagi saat terbangun, sisi pembaringan sudah kosong.

 Tadi pagi saat terbangun, sisi pembaringan sudah kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose mengayuh sepedanya dan berhenti di depan Eun woo. "Oh hai, kamu bisakan bersepeda?"

Dijawab deheman saja, Rose berdecak kesal. Langsung saja ia menarik tangan suaminya untuk naik ke sepeda memegang kendali dan Rose mengambil duduk sebagai penumpang.

"Ayo let's and go" semangat Rose, Eun woo hanya pasrah mengayuh sepeda.

"Setelah ini kita ke rumah kakek" Eun woo akhirnya membuka obrolan setelah keadaan sunyi tidak ada lagi ocehan dari istrinya.

"Memangnya ada apa?" Rose.

"Entahlah" Eun woo tiba-tiba melajukan sepeda.

Aaa aaa (teriakan Rose yang kaget) untung saja tangannya reflek melingkar pada perut Eun woo, melepas sebentar tangan kanannya memukul bahu suaminya. Kembali senyum tipis terukir di bibir Eun woo, Rose tentu saja tidak akan melihatnya.

Selesai bersepeda mereka segera bersiap-siap. Menghabiskan waktu sekitar 30 menit lebih, Eun woo dan Rose tiba dikediaman keluarga Cha. Melangkah bersama mereka diarahkan ke ruang keluarga, ternyata sudah ada mom dan Jay duduk berbincang bersama kakek.

"Oh, kalian sudah datang" ucap kakek, sudah cukup berumur akan tetapi dominasi karisma dan wibawa pendiri Blue sea Group itu masih terlihat.

"Lama tidak bertemu Rose" kakek Cha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lama tidak bertemu Rose" kakek Cha

"Apa kabar kek? Maaf Rose baru datang" Rose merasa tidak enak. Kakek tersenyum paham, tidak mempermasalahkan.

"Seperti yang kamu lihat" Kakek.

"Mom, Jay" Rose mengalihkan perhatiannya pada ibu dan adiknya. Seolah bertanya "ada apa kalian disini?".

"Kakek mengundang, katanya kalian juga datang untuk makan malam bersama dirumah ini" jelas mom, Jay hanya melirik sekilas kakaknya tanpa menyapa sekedar basabasi. Sifat Jay dan Eun woo sama saja.

"Rose, kakek tinggal sebentar. Kalian mengobrol saja menunggu jam makan malam" pamit kakek beranjak dari ruangan, disusul okeh Eun woo.

"Bagaimana, Eun woo baikan?"

Mendengar pertanyaan mom, perhatian Rose teralihkan setelah perginya kakek dan suaminya.

"Eun woo, pria yang bertanggung jawab dan kaya" Rose menjawab, diakhiri dengan terkekeh. Diawal pernikahan Eun woo sudah memberinya black card, masih tersimpan aman di dompetnya belum ia gunakan. Sejauh ini penghasilan Rose lebih dari cukup untuk keperluan pribadinya.

"Mom, Rose mau ke belakang sebentar" Rose pamit.

Menuju sudut ruangan di samping dapur, Rose menemukan toilet dilantai 1.

"Mom, dimana Jay?" Rose kembali mengambil duduk di samping ibunya yang terlihat sendiri. Setelah selesai dengan keperluannya dari belakang tadi, Rose sempat melihat Jay menaiki tangga ke lantai atas.

"Entahlah" jawab mom tidak tau kemana perginya anak keduanya yang tidak izin.
















Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya ya🌹

AFTER WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang