Update baru, aku kabulin buat yang setia membaca cerita ini. See you🌹
****
Tit.. tit...
Suara gelombang EKG terdengar dalam ruangan putih, bagian atas monitor dengan tanda HR (heart rate) menunjukkan presentasi 60–100 detak per menit (bpm) yang artinya detak jantung normal pada pasien yang terbaring.
"Mom, sarapan dulu" Jiso membuka pintu kamar, di tangannya sudah menenteng plastik berisi makanan yang ia beli di kantin rumah sakit.
Mom mengangguk beralih duduk ke sofa "Apa ini tidak terlalu banyak?".
"Nanti yang lain katanya menyusul" Jiso.
Tidak lama pintu kembali terbuka Kai, Iren, Eun woo dan Rose yang masuk. "Kamu sudah membaik?" Mom menoleh pada anak perempuannya mengambil duduk di samping.
"Iya" Rose terdengar masih lemah, terdapat perban kecil di dahinya, akibat benturan benda tumpul. Wanita itu menatap sendu ranjang pasien yang diisi oleh adiknya.
Kekacauan di lelang kemaren malam, Jay mendapat tembakan di punggung kanannya akibat melindungi Rose. Saat itu Rose melihat salah satu orang berpakaian tetutup mengarahkan pistolnya ke arah Eun woo tapi itu hanya pengalihan, target mereka sebenarnya adalah dirinya. Jay yang lulus dari kepungan tidak sengaja matanya menangkap sniper lain mengarah pada kakaknya.
"Sudah tidak apa, dia lebih kuat dari yang kamu kira" mom menepok punggung tangan Rose.
Jay memberikan pergerakan perlahan membuka kelopak matanya, mendengar suara berisik.
"Argg" bahunya terasa kaku, ingin berganti posisi sedikit kesusahan.
"Jay, jangan terlalu bergerak" langsung saja Rose mendekati ranjangnya.
"Gue mau duduk" Jay.
"Jangan ulangi lagi" Rose menatap Jay merasa bersalah.
"Jangan ceroboh" balas Jay, mau sakit atau sehat mulut tetap pedas. Mom berdecak malas sedangkan Rose menatap tajam.
"Besok bisa pulangkan?" Jay menoleh pada Jiso.
"Hmm, sementara penyembuhan tangan kanan loe jangan digunakan".
"Tidak masalah" Jay mengangkat bahunya, baginya mau kanan atau kiri masih tetap bisa menembak dengan akurat karena ia adalah maut putihnya Alert tiger.
****
Terlanjur mengambil izin untuk hari ini Rose dibebas tugaskan rumah sakit. Tidak enak berlalu lalang di rumah sakit saat tidak bekerja, ia memilih pulang ke rumah. "Masih sakit?" Eun woo menoleh ke samping setelah melepas kaca mata bacanya.
"Tidak lagi" Rose.
Duduk santai di atas balkon kamar, Rose beberapa kali menutup mata menikmati hembusan angin.
"Kenapa tidak ke kantor?" Rose menoleh mendengar pergerakan kursi di samping.
"Sudah ada Hanbin" jawaban santai dari pria CEO.
"Ke mana?"
"Kemarilah" Eun woo.
Melangkah ikut menaiki tangga, Rose mengernyit bingung kenapa berhenti di depan ruang kerja. Pria itu menempelkan telunjuknya pada sensor pintu, akses masuk diterima. Masuk lebih dalam, Rose mengagumi desain ruang cukup luas terdapat buku-buku tersusun rapi di lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WEDDING
RomanceKehidupan Roseline park yang terlampau tenang dan biasa saja seketika berubah setelah masuk dalam kehidupan Cha eun woo, seperti ruller coaster yang tidak pernah terbayangkan olehnya. Ini cerita pertama ku untuk pasangan eunrose'. Selamat menikmati🌹