Pov Salfa
Hari - hari ku lalui seperti biasa, bangun pagi dan mengantarkan anakku sekolah, walaupun kini penampilanku sudah berubah, tapi aku merasa senang dengan penampilanku yang sekarang, meskipun awalnya orang tua ku melarang dengan keras, bahkan ayahku sampai memarahiku karena aku berubah penampilan, tapi semua omongan orang tuaku tidak pernah aku hiraukan, omongan para tetangga dan ibu - ibu pun aku anggap angin lalu, yang jelas aku senang dengan penampilanku sekarang.
Aku yang awalnya merasa malu tapi perlahan mulai merasa pede, dan akhirnya malah jadi suka dengan penampilanku yang sekarang, apa lagi saat tatapan orang - orang terfokus padaku, membuat diriku merasa istimewa.
Orang tuaku yang awalnya melarang pun kini sudah tidak mempermasalahkannya lagi, mungkin mereka sudah lelah terus menceramahiku tanpa pernah ku hiraukan, sehingga mereka membiarkanku berpenampilan seperti sekarang.
Benar kata mas Warman, aku terlihat lebih cantik tanpa kerudung, banyak orang - orang yang memuji ku terlihat lebih cantik sekarang, terutama bapak - bapak dan para pemuda di kampungku, sayangnya pemuda di kampung ku sudah banyak yang merantau, sehingga hanya bapak - bapak yang sering memujiku.
Kini aku sudah tidak lagi memakai kerudung secara permanen, dan memilih berpenampilan menarik dan cantik, dengan baju ketat dan celana pendek, walaupun saat mengantar anakku ke sekolah aku tetap mengenakan pakaian yang sopan meskipun tidak berkerudung.
Orang - orang terkejut saat pertama kalinya melihatku tanpa kerudung, apalagi rambutku yang berwarna pirang, semakin membuat mereka semakin terkejut, dan hampir tidak percaya bahwa orang yang dikenal ramah, soleha, dan baik hati bisa berpenampilan seperti ini. Karena di kampungku biasanya menganggap orang yang mewarnai rambutnya di cap sebagai wanita nakal, tapi aku tidak memperdulikannya, aku pede saja dengan penampilanku sekarang.
Mas Warman tentu sangat senang mengetahui aku sudah tidak memakai kerudung lagi, aku pun merasa bahagia sudah membuat pujaan hatiku merasa senang. Untuk memastikan bahwa aku tidak akan memakai kerudung lagi, aku sempat berencana untuk membuang semua baju gamis dan kerudungku, tapi mas Warman melarangku melakukan hal tersebut, karena menurutnya baju - baju itu masih bagus dan mahal - mahal, jadi mas Warman memintaku untuk tetap menyimpannya atau menyumbangkannya kepada orang yang butuh.
Sikap mas Warman yang begitu dewasa membuatku semakin mencintainya, aku merasa sangat beruntung bertemu dengannya, siapa sangka dari pertemuan kami yang tidak terduga saat di kereta waktu itu, ternyata menumbuhkan benih - benih cinta di antara kami.
Aku sangat mencintainya lebih dari apa pun, hatiku seutuhnya telah menjadi miliknya, perasaan cintaku terhadap suamiku lambat laun perlahan memudar, di tambah suamiku yang ternyata bermain dengan wanita panggilan di belakangku, membuat perasaanku semakin hilang tak berbekas, sudah tidak ada lagi yang tersisa di hati ku untuknya.
Meskipun aku juga bermain belakang dari nya, tapi tetap saja ini kesalahannya, seandainya dulu dia tidak pernah meracuni pikiranku dengan fantasinya, mungkin hal seperti ini tidak akan terjadi.
Tapi di sisi lain aku merasa beruntung, karena berkat fantasinya akhirnya aku bisa dipertemukan dengan mas Warman. Orang yang akhirnya berhasil menaklukan hatiku secara jantan.
Berkat mas Warman juga lah aku tau jika suamiku bermain dengan wanita panggilan, mas Warman memintaku untuk mempekerjakan kenalannya yang bernama marni untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga, dan aku meminta marni untuk memata - matai suamiku.
Ku beri tahu kode pin hp suamiku, agar marni bisa membukanya dan mencari informasi untuk ku, dan ternyata marni menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga Aku bisa mengetahui semua rahasia suamiku dari marni,
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kehidupan Pasutri (Cuckold)
AdventureIstriku memang sering bahkan hampir selalu memakai baju yang tertutup saat keluar rumah, meskipun saat di dalam rumah sering memakai baju alakadarnya, Karena sering memakai baju yang tertutup para tetangga pun menilai bahwa istriku wanita yang soleh...