~52 : Membongkar Rahasia

46 18 1
                                    

[name] dan Solar berjalan bersama menyusuri toko-toko yang ada di dalam mall besar itu, sembari mengobrol ringan. Terkadang [name] dibuat tertawa dengan topik obrolan pemuda berkacamata itu. Jika dilihat dari jauh, sudah seperti pasangan suami istri saja mereka ini.

"Mau beli apa, nih?" tanya Solar yang masih setia berjalan di samping [name]

Wanita bermanik [e /c] itu terdiam sebentar, sambil  Matanya meliar menatap sekitarnya. Tiba-tiba pandangannya terhenti pada sebuah toko yang menjual pelbagai macam manisan. [Name] langsung tersenyum sumringah.

"Ke sana, yuk? Aku mau beli manisan," ucapnya sembari telunjuknya menunjuk ke arah toko manisan itu.

Solar memandangi toko tersebut lalu tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, ayo," sahutnya lalu melangkahkan kakinya menuju toko tersebut.

[Name] sudah tersenyum riang. Otaknya sudah mulai memikirkan manisan apa yang harus ia beli. Kakinya turut melangkah mengikuti Solar dari belakang.

"Woah!" [Name] menatap  berbinar ke arah semua manisan yang berjejer rapi di atas rak yang ada di dalam toko itu.

"Nih, keranjang buat isi manisannya,"

[Name] menolehkan kepalanya, menatap ke arah Solar yang sedang berjalan menghampirinya bersama sebuah keranjang di tangannya. Dia kemudian mengambil keranjang itu dari tangan Solar, tak lupa berterima kasih pada pemuda itu.

Solar hanya mengangguk sebagai jawaban. Manik abu-abunya ikut menatap ke arah manisan-manisan itu. "Mau yang mana? Jangan kebanyakan, nanti aku diomelin bang Gem," ucapnya memperingati.

Wanita itu sedikit mendecih. Puding yang barusan ia ambil, kembali ditaruh lagi di atas rak yang ada di depannya.

"Kok gitu siii??"

Solar menahan senyuman yang hendak terukir. Kepalanya langsung mengangguk bersama wajah serius. "Iya. Aku masih punya pesannya, loh. Mau denger?" tanyanya serius.

[Name] langsung mengangguk. "Mana?"

"Sebentar," Solar mengeluarkan ponselnya dari saku jaketnya. Jemarinya bergerak dengan lihai di atas layar bercahaya itu. Setelah menemukan apa yang ia cari, Solar langsung menunjukkan layar ponselnya pada [name] dan memutar pesan itu.

"Halo, [name]! Aku sengaja nyuruh Solar bawa kamu jalan-jalan ke mall hari ini. Aku tau kamu bosan tinggal di rumah sakit terus. Jadi, nanti kalau kamu sudah di mall, kamu bisa beli apa saja yang kamu mau. Jangan khawatir tentang uwang. Aku sudah memberikan uwang secukupnya pada Solar. Beli saja apa pun. Manisan, novel, perlengkapan bayi, keperluan kamu sendiri. Terserah kamu aja, okey? Selamat bersenang-senang!"

Solar kembali menyimpan ponselnya setelah pesan suara itu selesai diputar. Dia memandang wajah wanita di depannya itu sambil tertawa lepas. Terlihat wajah wanita itu berubah cemberut.

"SOLAR MAH!!! Ngga ada tuh, Gempa bilang jangan beli manisan kebanyakaaaan!" ucap [name] sembari memukul pundak Solar dengan keranjang tadi. Dia benar-benar kesal sekarang.

"Bercanda, bu," sahut Solar sambil menghabiskan sisa tawanya.

[Name] sekali lagi berdecak, sebelum memutar tubuhnya membelakangi Solar. Dia kembali mengambil puding yang tadi lalu dimasukkan ke dalam keranjang dengan kasar. "Nggak suka, ah!" ucapnya kesal.

Solar kembali tertawa setelah mendengarkan itu. "Maaf,"

"Ckh!"

Setelah itu, [name] hanya mendiamkan dirinya, enggan meladeni Solar yang sedang berusaha membujuknya. Dia lanjut memilih manisan yang ia mau dan memasukkannya ke dalam keranjang, hingga keranjang itu terisi penuh.

owner of my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang