~53 : Di Balik Semuanya

101 23 0
                                    

Srit!

Serena bangun dari kursi kerjanya, setelah lebih dari enam jam dia duduk melaksanakan pekerjaannya itu. Dia menggeliat kecil, sebelum mulai membereskan mejanya yang sedikit berantakan dengan kertas-kertas kerja yang sudah ia selesaikan tadi.

Seusai beberes, gadis dengan surai merah itu mulai memakai tas yang dibawanya di pundak, lalu kakinya mulai melangkah menjauh dari meja kerjanya dan menuju ke arah lif untuk pulang ke rumahnya.

"Serena!"

Langkah kaki Serena berhenti serta-merta saat mendengar namanya diseru dari belakang. Dia langsung memutar tubuhnya, menghadap ke sumber suara. Dapat ia lihat BoBoiBoy, Gopal dan Yaya sedang berjalan mendekat ke arahnya bersama wajah mereka yang terlihat sangat serius. Serena sempat meneguk liurnya, sedikit gerun saat melihat wajah mereka itu.

"Kamu mau ke mana?" tanya Yaya setelah mereka bertiga sudah berdiri tepat di depan Serena.

Serena melirik Yaya sekilas sebelum matanya beralih menatap ke arah lain. "A-Aku mau pulang." jawabnya gugup.

"Oh...," Yaya hanya mengangguk pelan mendengar jawaban Serena. "Um... Bisa ikut kami, nggak?" tanyanya lagi.

"Ke mana?" Serena perlahan-lahan kembali melirik ke arah Yaya bersama wajah gelisahnya. Dia sesekali melirik matanya ke arah BoBoiBoy dan Gopal yang masih berdiri di samping Yaya, yang dari tadi hanya diam tidak mengucapkan sebarang kata.

"Ikut saja. Aku akan menyelesaikan semuanya hari ini," bukan Yaya yang menjawab, tapi BoBoiBoy. Dia menjawab dengan nada yang terdengar lesu.

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut pria bermanik hazel itu, membuatkan Serena menjadi bingung seketika. Dia memiringkan kepalanya sambil menatap tidak mengerti ke arah ketiga orang di depannya itu. Dia sedikit pun tidak mengingatkan rencana yang sudah ia dan BoBoiBoy aturkan tempoh hari.

"... Selesaikan apa memangnya?" tanyanya.

BoBoiBoy sedikit menghela nafasnya saat melihat sifat Serena yang satu itu. Dia reflek menepuk jidatnya, sembari kepalanya menggeleng perlahan.

"Aku akan membatalkan semua rencana kita hari ini juga," BoBoiBoy mengambil satu langkah ke depan, mendekati Serena. Dia memandang lekat wajah yang sudah menjadi [mangsa] di dalam [permainan]nya itu. "Aku... Aku merasa bersalah pada [name]," lanjutnya perlahan sebelum sedikit terbatuk.

Serena mengedipkan matanya beberapa kali sebelum mengangguk mengerti. "Oh...baiklah, aku juga akan menyelesaikan semua ini. Aku juga merasa bersalah pada kak [name]," ucapnya sembari menghembus nafas kecil.

Yaya dan Gopal yang hanya terdiam mendengarkan obrolan antara BoBoiBoy dan Serena itu menjadi bingung sebentar. Mereka berdua mencoba memahami tiap apa yang diucapkan oleh dua pria dan gadis di depan mereka ini.

"...hah? Gue tidak mengerti....," ucap Gopal sambil menggaru pipinya.

BoBoiBoy mengalihkan pandangannya ke arah Gopal dan Yaya yang kebetulan juga sedang memandang ke arahnya. Dia sedikit mendecih sebal.

"Kan gue sudah jelasin tadi... Apa kalian lupa?" tanyanya datar.

Yaya menggeleng pelan kepalanya, menidakkan pernyataan dari BoBoiBoy. "Bukan gitu. Aku masih tidak mengerti tentang [rencana] yang kalian buat ini. Aku bingung. Sebenarnya apa penyebab dari ini semua?" ucapnya panjang lebar.

"Hmm...," Gopal ikut menganggukkan kepalanya, bersetuju dengan apa yang barusan diucapkan oleh Yaya. "Lagian, kenapa Serena juga ikut terlibat dengan ini? Menurut gue, lo nggak punya hubungan apa-apa sama dia. Benar, kan?"

BoBoiBoy dan Serena hanya terdiam saat ditanya seperti itu. Sedangkan Yaya dan Gopal masih setia menunggu jawaban dari mereka berdua dengan penuh sabar.

owner of my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang