I

1.2K 125 47
                                    

|Attention|

🎬3268 word🎬


🎬3268 word🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Buset rumahnya gede banget, kalau di desa paling gede nih rumah bisa nampung orang sedesa" Gumam seorang laki-laki dengan jaket dan helm hijaunya, menatap rumah besar dan mewah berwarna dominan putih dengan gerbang menjulang tinggi.

Namanya Aruka Cipto Prayoga, Mahasiswa semester akhir yang merangkap menjadi tukang ojek online untuk mencukupi kebutuhan kuliahnya. Panggil saja Aru, Ruka atau Yoga tapi jangan Cipto karena Ruka tidak suka dengan panggilan itu.

Laki-laki bermata sipit itu turun dari motor Scoopy hitam nya, berjalan menuju pintu gerbang yang dekat dengan pos satpam.

"Permisi Pak!" Panggil Ruka mencoba mengintip dua satpam yang sedang merokok sambil merokok di pos nya.

Salah satu satpam begitu melihat si ninja hijau itu langsung meletakkan rokoknya dan membukakan pintu.

"Misi Pak satpam saya mau nganterin pesenan makanan atas nama Mbak Auroro" Ucap nya,

Satpam itu sempat nge lag sebentar sebelum akhirnya paham dengan nama yang di sebutkan tukang 'Grepe' itu, nama perusahaan ojek online.

"Oh Mbak Rora maksud nya kali Mas, silahkan masuk aja Mas" Satpam mendorong gerbang, membiarkan Ruka masuk untuk mengantarkan pesanan langsung ke dalam rumah karena tidak ada pesan dari Nona mudanya itu untuk menyuruh tukang ojol menitipkan makanan di pos satpam.

"Ya Pak, makasih" Ruka kembali menaiki motornya dan menjalankan ke halaman rumah mewah itu yang jaraknya lumayan jauh dari gerbang.

Ting! Tong!

"Permisi~" Laki-laki itu berulang kali menekan bel tapi tidak kunjung ada yang membukanya pintu, jadi sambil menunggu Ruka menyandarkan tubuhnya di pintu sambil mengecek aplikasi untuk menerima ordernya.

"Ck lama banget sih, gue mau ngampus elah" Gumamnya.

"Permis-"

Cklek!!!

Bruk!!

Ruka memejamkan matanya ketika merasakan jatuh setelah tadi ada yang membuka pintu tapi anehnya kok tidak merasakan sakit sama sekali. Malahan tangannya merasakan menyentuh benda empuk, masih dengan memejamkan matanya si sipit itu meremas-remas nya karena penasaran dengan benda empuk di tangannya.

"Njir kayak squishy" Gumamnya.

Plak!!

Ruka langsung membuka matanya ketika merasakan pipi kirinya panas karena tamparan seseorang. Dengan syok ia setengah bangun dan mata nya menatap bawah dimana kedua tangannya yang bertumpu pada dua gunung yang tertutup kemeja hitam. Buru-buru Ruka beranjak berdiri di ikuti oleh perempuan berpakaian formal yang kini menatapnya tajam.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang