"Saya cuma anak petani emang pantas buat bersanding sama orang kaya raya kayak Tante Rita?"- Aruka Cipto Prayoga
"Ketika kamu benar-benar mencintai seseorang, usia, jarak, tinggi, berat, harta... Itu hanya angka. Saya nggak peduli tentang semua itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAK!!
Dorrr!
Dorr!!!
"Angkat tangan semuanya!!"
"Ayahhhhh!!"
Ruka terbangun dengan nafas terengah-engah dan peluh yang membasahi tubuhnya. Teriakannya itu juga membangunkan Pharita dan Alden yang tidur bersamanya.
"Sayang ada apa?" Tanya Pharita menatap suaminya itu.
"Papi mimpi buluk?" Tanya Alden.
Ruka memejamkan mata sejenak sambil meraup wajahnya lalu mengangguk. Mimpi itu terasa sangat nyata.
Ia bermimpi jika Jeno dan Jay beserta anak buahnya datang ke acara pernikahan nya dengan Pharita lalu mengacaukan nya. Hingga dimana Ruka bisa melihat Jisoo datang untuk menyelamatkannya dan Pharita saat ia akan di tembak oleh kedua saudara tirinya itu. Ruka juga bermimpi jika Opa meninggal karena kecelakaan yang telah di rencanakan oleh Jeno yang ingin menguasai harta Pak Tua itu.
"Ak-aku minta maaf udah bangunin kalian berdua" Ucap Ruka, merasa bersalah dengan istri dan anaknya yang terbangun karena teriakannya.
"Hmm tidak masalah," Pharita lalu memeluk suaminya itu yang masih terlihat syok,"Jangan terlalu di pikirkan itu hanya bunga tidur"
"Hmm" Ruka menyandarkan kepalanya di dada Pharita, menghirup aroma tubuhnya yang membuatnya bisa kembali tenang.
Alden yang tidak mau kalah pun memeluk perut Pharita dan menciumnya, semenjak ada adiknya di dalam perut Maminya Alden menjadi bucin dengan Pharita. Ia menjadi super hero kecil yang selalu melindungi Pharita, Alden sangat posesif dan begitu memperhatikan Mami nya itu.
Pharita tersenyum kecil melihat Alden, kedua tangannya bergerak mengusap kepala Ruka dan Alden.
"Sekarang jam berapa?" Tanya Ruka tanpa membuka matanya.
Matanya menjadi berat lagi karena usapan lembut Pharita.
"Jam 6, jadi ke perusahaan Papi hari ini?" Tanya Pharita.
"Iya, mulai hari ini aku magang di sana. Doa in ya semoga lancar dan aku bisa kerja dengan baik" Ucap Ruka sambil tersenyum, mendongak menatap istrinya yang terlihat semakin cantik walaupun tubuhnya berubah menjadi gemuk.
Berat badan Pharita meningkat drastis semenjak kehamilannya yang kedua ini, berbeda dengan saat hamil dulu Pharita malahan terlihat kurus.
Sekarang wanita hamil itu sering mengidam ingin makan ini dan itu, jadi ya wajar jika berat badannya meningkat.