"Saya cuma anak petani emang pantas buat bersanding sama orang kaya raya kayak Tante Rita?"- Aruka Cipto Prayoga
"Ketika kamu benar-benar mencintai seseorang, usia, jarak, tinggi, berat, harta... Itu hanya angka. Saya nggak peduli tentang semua itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini semua teman Ruka di tambah Ahyeon dan Rora sedang berkumpul di ruang rawat Ruka. Setelah di rawat sehari lagi di rumah sakit akhirnya Ruka di perbolehkan pulang, selain ingin mengantarkan Ruka pulang mereka juga baru saja menerima hadiah dari Pharita sebagai pajak jadian nya dengan Ruka.
Hadiah yang di berikan Pharita tidaklah kaleng-kaleng, ia memberikan Rama, Aksa dan Ahyeon jam tangan dari brand terkenal dan harganya bukan lagi puluhan atau ratusan ribu, tapi jutaan. Kecuali Rora, Pharita memberikan hadiah yang lain untuk adik perempuan nya itu.
Rama yang dari keluarga kaya pun sampai berdecak kagum, bahkan si tiang yang tidak ada takut-takutnya dengan Pharita itu sampai menanyakan souvenir apa yang akan Pharita berikan saat pernikahan nanti, apakah satu persatu tamu undangan akan di berikan 1 unit sepeda motor atau mobil.
"Kepala kamu masih pusing? Apa perlu saya ambilkan kursi roda?" Tawar Pharita menatap kekasihnya yang masih terlihat pucat itu.
"Selama kamu belum sembuh total kamu tidak boleh pergi ke kampus dan kembali ke kos" Peringat Pharita menatap tajam Ruka dan laki-laki itu hanya mengangguk patuh.
"Cie lah sekarang ada yang perhatiin lo cungkring, bentar lagi gue ganti panggilan nih," Ucap Rama dengan wajah meledek nya,"Bukan cungkring lagi tapi si endut"
Rama yang tidak ada takutnya sama sekali hanya meringis saat Pharita memberikannya tatapan tajam.
"Ambil lagi aja Ci jam nya nggak usah di kasih" Ucap Ahyeon mengompori membuat Rama langsung menatapnya sinis dan di balas tak kalah sinis juga oleh Ahyeon.
"Diem lo pendek" Sewot Rama menyimpan jam tangan barunya di dalam tas supaya tidak di ambil lagi oleh Pharita.
"Dih lo aja yang ketinggian, dasar titan" Sahut Ahyeon tidak mau kalah.
"Diam atau saya suruh kalian berdua keluar lagi" Tegas Pharita membuat Ahyeon diam sedangkan Rama tertawa meledek yang membuat Ahyeon rasanya ingin melepaskan heels nya dan melemparnya pada Rama.
Tak lama kemudian Dokter dan asisten nya datang untuk melakukan pengecekan terakhir dan setelah itu Ruka di perbolehkan pulang.
"Kondisi Tuan Ruka sudah stabil tapi jangan di paksakan untuk mengingat yang berat-berat dulu karena itu bisa menyebabkan kepalanya kembali sakit" Jelas dokter mengecek data check up milik Ruka yang barusan di catat oleh asisten nya,"Biarkan ingatan nya kembali dengan sendirinya karena amnesia yang di alami Tuan Ruka adalah amnesia sementara"