Bab 9 mati lagi?

203 29 2
                                    

Di sebuah lorong yang gelap seolah tak berujung, Lilith terus menelusuri dan memasuki kawasan ruangan misterius yang disebut “Sistem.” Meskipun takut, ia berusaha meneguhkan hatinya, karena perjalanan ini menyangkut kesehatannya dan hadiah berupa ramuan yang bahkan tak ia ketahui kegunaannya.

"Eh, Sis, serius ini? Kok sepi banget, nanti kalau gue jantungan terus kesehatan gue nol dan mati, lo mau tanggung jawab, Sis?" keluh Lilith beruntun.

[Tenang, Nona. Karena jika Nona mati, ada hadiah kebangkitan kembali satu kali. Tapi bukan berarti Nona bisa bebas meminta mati, ya. Ada syarat dan ketentuan yang berlaku]

Ucapan sistem yang tanpa filter itu membuat Lilith menatapnya datar.
'Mana ada orang yang ingin mati, Sistem gila, mana ada syaratnya juga dasar sistem matre' pikirnya.

Sistem yang mendengar isi pikiran itu diam-diam berencana mengerjai Lilith dan mulai melakukan sesuatu.

"Walaupun gue punya 100 nyawa, gue nggak mau mati lagi, ya. Karena itu menyakitkan. Gue nggak mau ngalamin lagi." Nada suaranya berubah sendu, kenangan masa lalu tentang tubuhnya yang pernah tersungkur di aspal dan darah di kepalanya kembali terngiang.

Sistem yang peka segera mencoba mengalihkan perhatian Lilith dengan berkata, [Maaf, Nona, apakah Nona ingin membuka hadiah misi semalam?]

"Eh, gue masih dapetin hadiah itu walaupun gue nggak nyelamatin pria itu?" tanyanya dengan ragu, teringat kejadian semalam di mana dirinya justru yang diselamatkan oleh pria itu karena mendadak muntah darah setelah tersandung.

[Iya, Nona. Kalau tidak, Nona sudah tersambar petir. Apakah hadiahnya ingin diterapkan?]

Lilith yang mendengar itu hanya mendengus, lalu dengan cepat ia berkata,

"Terapkan, Sis."

Ting!!

Misi: Menyelamatkan seorang pria berbaju hitam dengan mata berwarna biru laut yang sedang dikejar pembunuh bayaran di jalan melati pada jam 12 malam!

Hadiah: Sebuah cincin ruang tak terbatas dan pengharum tubuh wangi mawar.

Hukuman: Tersambar petir.

Status : sudah dikerjakan

Lalu, cahaya bersinar di jarinya, dan cincin berwarna perak dengan ukiran sayap hitam dan putih terpasang di jari manisnya. Sementara itu, tubuhnya mulai mengeluarkan aroma mawar.

"Wah, cantik sekali-… aahkkk"

Belum sempat Lilith menyelesaikan ucapannya, pandangannya dikagetkan oleh pemandangan mengerikan di depannya: sosok-sosok bayangan hitam dengan mata merah menyala menatapnya lekat-lekat. Sosok-sosok itu bergerak perlahan, seolah berusaha mendekat. Lilith terpaku, tubuhnya menegang.

[Nona, ini hanya bayangan ilusi untuk menguji keberanian Nona,]kata Sistem dengan suara tenang, padahal didalam hati ia bersorak senang walaupun kasihan meliat nona nya ketakutan seperti itu.

Lilith menarik napas dalam-dalam, menenangkan hatinya yang bergemuruh. "Sialan, Sistem! Jangan main-main lagi! Nggak lucu tau!" gerutunya sambil berusaha menormalkan napas.

Sistem terdiam sejenak, lalu berkata, [Lanjutkan perjalanan, Nona. Di depan sana, ada tantangan yang sesungguhnya. Dan hadiah berikutnya jauh lebih bernilai.]

"Serius, ada hadiah di dalam hadiah lagi? Mantap, Sis!" ucapnya dengan semangat, namun kemudian menurunkan suaranya sedikit. "Walaupun gue agak ngeri gimana gitu sama si Sistem yang tersenyum di layar hologram di depan gue, hih..." Lilith mengerutkan kening, perasaan cemas mulai merayap saat melihat senyum aneh itu.

Transmigrasi ke novel reverseharem?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang