'Shhh... Sakit banget rambut ku ini, ohh..apakah dia adik pemilik tubuh ini? ' batinnya berucap sambil matanya memandang kebawah yang terdapat lily adik dari pemilik tubuh yang ia tempati saat ini.
'Kenapa tenaga orang ini besar sekali, apakah itu ada kaitannya dengan kematian di dalam game itu' Pikirnya bertanya entah pada siapa.
'Ah tidak mungkin, karena kekuatan dia sudah aku ambil dan diserap dengan baik walaupun dengan perjuangan yang berat.., dasar manusia kep*rat itu enak saja mencuri hasil buruan orang lain' lanjut batinnya berucap sambil menggeram marah saat mengingat kenangan itu.
Dengan sekuat tenaga, ia menepis dan mendorong tangan yang menahan tubuhnya di atas lantai.
Lilith yang di tepis tangannya pun hanya menatapnya datar sambil mengingat apa kesalahan pemilik tubuh hingga diperlakukan seperti ini.
Dirinya yang hanya bisa mengandalkan isi novel hanya bisa mengingat-ingat, karena dirinya tidak mendapatkan satupun ingatan tentang pemilik tubuh ini.
Dan di ruangan itu terdapat dua orang yang saling berhadapan dengan tatapan tajam seolah olah ingin melubangi setiap inci tubuh lawannya.
'Bagaimana bisa orang ini mempunyai tatapan seperti itu?' batin lily bertanya dengan heran tapi ia tepis pikiran-pikiran kalau orang yang berada di depannya sudah berubah lalu mengucapkan kalimat mengancam sambil menunjuk kearah Lilith.
"Berani-beraninya melawan, apa kakak lupa kalau bukti itu masih ditanganku.. Hahh?! "
"Hahh.. kekanakan sekali, bukti apa hmm?" Ucap Lilith sambil memajukan wajahnya ke lily dan tersenyum tapi matanya seolah meremehkan karena ia kesal sekali dengan orang seperti ini yang beraninya menindas keluarganya sendiri, entah kenapa ia bisa seperti itu membenci kakaknya sendiri padahal dulu persaudaraan mereka berdua baik baik saja seperti yang tertera di novelnya.
"Ohh... bukti kalau lo menukar kertas ujian gue?" Lanjutnya sebelum lily berucap.
Deghhh
'Sialan! Apakah dia tahu? Tidak, tidak mungkin. Tenang... dia tidak punya buktinya. Tenang, Lily, jejak itu sudah dihilangkan,' batinnya panik, tetapi sekali lagi ia menepis pemikiran itu dari benaknya.
"Kenapa diam? Takut? Haha," tawanya, melihat raut muka panik Lily yang hanya terlihat sebentar. Namun, karena mata Lilith yang jeli, ekspresi itu tidak luput dari penglihatannya.
"Ohh atau adik ku berpikir kakak mu ini tidak punya buktinya Adik ku tersayang? " ucapnya sambil mengusap wajah adiknya itu yang langsung saja di tepis pemilik wajah yaitu lily.
"Nantikan saja, Kak. Kau akan menerima akibat dari ketidakpatuhan ini, Kakakku yang malang," ucap Lily sambil berlalu pergi dari kamar Lilith.
Brakk
"Hehh adik luckn*t " ucap Lilith yang kepalang kesal dengan tingkah adik Barunya ini karena di kehidupan sebelumnya dirinya tidak punya adik dan sekali punya adik malah macem dakj*l.
"Hahh kenapa dengan diriku ini, jadi emosian semenjak transmigrasi, ini semua gara gara temen luckn*t itu karena tidak ada henti-hentinya membicarakan tentang novel yang sama setiap hari"
"Tapi entah kenapa terasa sepi tanpa teman Luckn*t itu. Tapi aku lebih rindu lagi dengan ayang Reyhan. Bagaimana kabar mereka di sana? Apakah mereka sedih karena aku tidak ada? Atau justru senang?" gumamnya. "Huh, sudahlah, tidak ada gunanya bersedih. Ingat, misiku di dunia nyata ini hanya tiga hari, dan aku harus menemukan benda itu," ucapnya sambil langsung membuka pintu kamarnya dan melangkah keluar.
Untung keluarga Lilith tidak ada di rumah karena masih di luar negeri, coba kalau dirumah sudah habis di tanya-tanya mau kemana sama siapa.
"Untung bunga bangke itu entah kemana perginya" katanya. "Bagus lah, bunga bangke mending jauh jauh nanti mengotori lantai mansion ini" lanjutnya lagi yang sudah sampai di belakang taman tempat benda yang ia cari berada lalu ia pun mulai menggali tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ke novel reverseharem?!
FantasíaKarena sebuah undangan misterius di handphonenya, Seli terjebak dalam dunia novel penuh petualangan dengan genre reverse harem. Di dunia novel ini, dia dikenal sebagai Lilith dan akan bertemu karakter-karakter menarik dari lima dunia berbeda yang ma...