💥 TWENTY☆EIGHT💥

345 53 8
                                    

Seorang pemuda berseragam tidak rapi itu sedang berdiri di depan tiang bendera dengan kepala menengadah ke atas sambil posisi tangan hormat.

Jungkook tengah menjalani hukuman yang di berikan oleh guru BK. Tidak ada bantahan dari nya, lagian ini murni kesalahan nya karena sudah datang terlambat. Mau tidak mau Jungkook lakukan, meskipun dia sudah kegerahan karena terik matahari menyoroti wajah nya itu.

Lama kelamaan keringat muncul di dahi dan leher nya. Jungkook menggeram kesal dalam hati, jika di berikan pilihan, Jungkook lebih memilih membersihkan toilet saja di banding harus berdiri di bawah terik nya matahari.

Namun sayang, guru BK itu terlalu tegas dan berakhir seperti sekarang.

Tenggorokan Jungkook mulai terasa kering, dia ingin sekali minum menghilangkan dahaga nya itu, tapi bel istirahat belum bunyi, masih membutuhkan waktu 10 menit lagi.

“Mereka kira gue patung kali ya, di suruh berdiri berjam jam disini.” dengus nya. Ingin sekali dia merutuki guru BK nya itu, dia kalo ngasih hukuman gak nanggung nanggung.

“Gue haus anjir.”

Meski demikian ia di cap sebagai anak berandalan, tetapi Jungkook baru kali ini di berikan hukuman harus berdiri di depan tiang bendera. Sebelum sebelum nya dia hanya dapat teguran jika membuat kesalahan, atau lari keliling lapangan sebagai hukuman yang di berikan.

Namun entah diri nya bermimpi apa semalaman yang mendapat hukuman berat kaya gini.

Jungkook tidak akan menyalahkan Taehyung karena ini, mengingat kalo dia pulang sampe jam 1 dini hari. Itu juga keinginan dia sendiri, padahal Taehyung sudah menyuruh nya untuk pulang segera tapi anak itu bandel dan memilih untuk nonton TAYO, kartun kesukaan nya.

Mungkin kalian masih ingat jika Jungkook sudah nonton kartun favorit nya, anak itu tidak bisa di alihkan dengan cara apapun, karena dia tidak mau ketinggalan nonton si bis biru itu.

“Ah bodo amat. Tangan gue pegel.” Jungkook segera menurunkan tangan nya itu, dia mengibaskan tangan didepan wajah nya, karena kegerahan.

“Kalo gini cara nya, wajah gue bisa hitam.” cecar nya.

Jackson yang mendapat perintah dari guru BK untuk mengawasi Jungkook dalam jarak beberapa meter langsung menegur dengan suara di tinggikan.

“Jangan turunin tangan Lo sebelum bel istirahat bunyi!”

Jungkook melirik sinis ke seberang sana, dimana Jackson sejak tadi berdiri mengawasi.

“Lo pikir gue robot? Gue juga capek kali!” balas nya tak kalah teriak.

Jackson menghela nafas.

“Mana gerah lagi.” sambung Jungkook.

Tidak berselang lama Jackson berjalan menghampiri Jungkook.

“Enak banget ya, Lo cuma berdiri di tempat teduh. Lah gue, di bawah terik nya matahari. Hitam kulit gue kalo gini cara nya.” serobot Jungkook kala melihat Jackson sudah berdiri di hadapan nya.

“Sekolah sudah menerapkan peraturan kepada siswa yang datang terlambat, jadi Lo maklumi saja. Lagian cuma dua jam kok.” timpal Jackson.

Jungkook mendelik tajam.

“Enteng banget itu mulut ngomong nya. Lo pikir dua jam itu bukan waktu yang lama?!” amuk nya.

“Iya sorry. Gue melakukan tugas ini murni karena disini gue adalah ketua OSIS.” ucap Jackson.

“Nih, minuman dingin buat Lo.” Jackson menyodorkan botol minuman kepada Jungkook.

“Dari tadi kek. Thanks.” Jungkook langsung mengambil alih air minum nya tanpa menolak.

𝖡𝖤𝖱𝖠𝖭𝖣𝖠𝖫𝖠𝖭 𝗏𝗌 𝖪𝖤𝖳𝖴𝖠 𝖪𝖤𝖫𝖠𝖲 <𝖧𝖨𝖠𝖳𝖴𝖲>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang