Ep 23

430 97 9
                                    

Halo... Budayakan vote sebelum membaca ya.. dan jangan lupa tinggalkan komentar agar semangat buat nulis lagi.. terima kasih

.

.

=Happy Reading=

.

.


Deringan lagu yang disertai getaran panjang dari sebuah ponsel terdengar menggema di ruang kamar, namun, si pemilik kamar tak lantas menjawab panggilan tersebut. Rupanya gadis pemilik ponsel itu baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Dengan tubuh berbalut handuk kimono, si pemilik kamar pun keluar dari kamar mandi lengkap dengan rambut basahnya.

Buru-buru si gadis menghampiri sumber suara tersebut. Baru saja hendak mengangkat panggilan tersebut, tiba-tiba getaran pada ponselnya berakhir di susul dengan menggelapnya layar ponsel miliknya.

"Siapa sih?" Gumam Si gadis sambil memeriksa panggilan yang masuk di ponselnya tersebut. Alangkah terkejutnya gadis itu melihat banyaknya panggilan tak terjawab di sana. Bukan hanya 12 panggilan tidak terjawab saja, melainkan banyak pesan masuk di aplikasi WhatsApp miliknya.

Mata Chika melotot setelah membaca isi pesan tersebut. "Gak mungkin!" Gumamnya tak percaya.

Chika pun segera berlari menuju kamar mamanya untuk memberitahukan kabar mengejutkan ini kepada mamanya.

Sesampainya di depan kamar, Chika langsung nyelonong masuk tanpa mengetuknya terlebih dahulu, "Ma, mama! Mobil aku gak ada, Ma! Mobil aku hilang!"

"Hilang? Hilang gimana? Bukannya lagi diambil sama sopir kamu?"

"Iya, Ma. Tapi gak ada! Kata Andi mobil aku gak ada di parkiran kantor! Dia udah nyari di mana mana tapi gak ketemu!"

"Kamu tenang dulu, Chika. Jangan panik! Mama akan suruh sekuriti buat cek cctv kantor."

"Aduh. Gimana ini."  Karena panik, Chika hanya mondar mandir sambil menunggu Mamanya menghubungi pihak keamanan kantor.

Breaking news!

Sebuah mobil mewah berwarna merah ditemukan terbakar di dekat bangunan kosong bekas pabrik semen. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun diduga mobil Audi R8 seharga sekitar delapan miliar tersebut sengaja dibakar oleh seseorang.

Alangkah terkejutnya Ve dan Chika mendapati siaran yang nampak di layar televisi.

"Ma! Apa itu, Ma. Jangan bilang itu mobil aku!" Tunjuk Chika pada layar televisi tersebut.

"Gak mungkin!" Ve mengepalkan tangannya kuat.

"Iya Ma, itu mobil aku. Kenapa mobil aku ada di situ, Ma. Siapa yang ngelakuin ini ke aku!" Chika mulai terisak. Jelas saja, perasaan marah sekaligus takut kini menguasai pikirannya. Siapa yang berani melakukan ini padanya? Bagaimana jika sebenarnya orang itu mengincar dirinya? Bisa saja 'kan orang itu membakar mobilnya untuk memberi peringatan padanya,  bisa saja, 'kan suatu saat dirinya yang akan menjadi target berikutnya.

"Aku gak mau, Ma. Mama harus cari tau siapa pelakunya! Aku gak bisa tenang, Ma. Bisa aja orang itu ngincer aku! Ya, dia pasti ngincer aku!"

“Chika, kamu harus tenang!” Veranda mencoba menenangkan putrinya yang panik. “Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mama sedang menghubungi sekuriti untuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar kantor. Kamu tenang, jangan bikin Mama ikutan panik juga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deep Breath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang