Untuk Epilog ini Afa ambil dari sudut pandang dimensi lain ok, selamat menikmati semua.
.
.
.
Solar duduk di kursi roda sambil melihat ke arah jendela kamarnya.
Ia lihat semua saudaranya berada di luar sedang bermain dan bersantai bersama.
"Semua yang terjadi itu bukanlah mimpi semata, namun ini adalah kenyataan." Solar melihat kedua tangannya.
"Bertemu dengan diri sendiri dari dimensi lain dengan nasib yang sangat berbeda." Solar menggerakkan kursi rodanya ke arah cermin besar di kamarnya.
"Rasanya seperti mimpi tapi ini kenyataan. Sekarang aku sudah mendapatkan apa yang aku mau sejak perginya Ayah dan Bunda."
"Mereka memberikan apa yang aku inginkan sejak aku kecil."
"Dan sekarang lah saatnya untuk membalas perbuatan mereka." Solar mengambil tas yang sudah ia siapkan sejak semalam.
Solar keluar kamar dan pergi menuju pintu keluar dimana di halaman ada saudara - saudaranya.
Namun mendadak Solar merasa ragu dan akhirnya berhenti tepat di depan pintu keluar.
"Ayo Solar.... Kau pasti bisa."
Dengan tekat yang kuat Solar mendorong pintu dan keluar dari rumah. Ia terus mendorong roda kursi rodanya melewati semua saudaranya.
"Solar!" Solar berhenti saat ada salah satu saudaranya yang memanggilnya.
"Kamu...... Mau kemana? Dengan tas itu?"
"Kak Ice....." Solar memutar kursi rodanya.
"Aku sudah mendapatkan apa yang aku mau, sekarang aku akan memenuhi keinginan kalian sejak dulu." Semua saudara Solar hanya terdiam mendengar ucapan adik bungsu mereka.
"Maksudmu apa? "
"Kalian lupa? Kalian dulu pernah mengatakan padaku jika aku lebih baik tidak ada di rumah ini."
"Dan aku memberikan syarat, aku akan pergi dari rumah ini saat aku mendapat apa yang aku mau." Solar mendongak dan melihat satu- persatu saudaranya.
"Sekarang aku sudah mendapat apa yang aku mau, itu adalah perhatian kalian." Solar kembali menunduk.
"Walau aku tidak yakin kalian tulus atau tidak memberikan semua itu padaku tapi...... Terimakasih."
"Terimakasih kak, sudah mau penuhin keinginan aku."
"Dan kalian pasti tidak mau kan punya saudara cacat sepertiku."
"Terimakasih untuk 15 tahun ini kak."
"Aku senang bisa tinggal di rumah ini dengan kalian, walau mungkin di masa lalu kita semua ini adalah musuh."
"Terimakasih sudah mau menerimaku di sini selama 15 tahun." Solar memutar kursi rodanya.
"Sekarang aku akan memenuhi keinginan kalian semua, dan kalian tidak akan lagi terbebani olehku." Solar kembali memutar kursi rodanya menuju pagar.
Namun saat sedikit lagi menyentuh pagar, tangannya di hentikan oleh salah satu saudara yang selalu ada untuknya.
"Sunshine jahat! Sunshine gak sayang Thorn!" Cengkeraman tangan Thorn pada lengan Solar semakin kuat.
"Kenapa hiks, Sunshine harus pergi, Sunshine tinggal aja di sini, kita tinggal bersama."
"Maaf kak..... Aku tidak yakin ada tempat lagi untukku di rumah ini."
"ADA!"
Semua menoleh ke arah suara dimana asal suara itu berasal dari Halilintar.
![](https://img.wattpad.com/cover/317284499-288-k602744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension (The End)
عشوائيDimensi lain? kalian pasti tahu apa itu dimensi lain kan, entah itu dari cerita fiksi maupun yang ada di internet. Tapi..... bagaimana jadinya jika kalian melihat diri kalian dari dimensi lain? dan apakah nasib diri kalian di dimensi lain sama de...