Hewwo selamat pagi, siang, sore, malam, tengah malam, apha khabar readers, berapa lama kalian nunggu chapter ini? Penasaran yah~
Oklah kita mulai aja hayukk...Tap tap tap tap tap tap tap tap
Solar DL terus berlari tak tentu arah meninggalkan mengabaikan teriakan Thorn DL yang memintanya untuk berhenti berlari.
Ia terus berlari mengikuti kakinya sambil menangis, ia tak peduli kalau dirinya ditatap aneh dengan orang sekitar. Sudah cukup.... Dia lelah.... Solar DL hanya ingin perhatian dan kebahagiaan, walau itu bukan dari keluarganya sendiri.
Apa salah kalau dirinya hanya ingin diperhatikan, disayang dan mendapat kebahagiaan seperti anak-anak yang lain? Apa dirinya dibilang egois hanya karna membutuhkan apa yang ia inginkan setelah sekian lama?
"Solar DL! Berhenti! Kau masuk ke jalan raya! " Thorn DL berteriak saat Solar DL sudah masuk jalan raya, namun apa daya telinga Solar seakan tak berfungsi untuk saat ini, ia terus berlari sampai tak sadar ada motor yang hampir menabraknya.
Tin! Tin! Tin!
Brak!
"Woi! Bocah kalau nyebrang lihat kanan kiri dong! " Sang pengendara motor kembali menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan Solar DL yang hampir tertabrak.
"Akhh... " Solar DL kembali sadar dari semua pikirannya, ia melihat tubuhnya sendiri, yah dia terserempet oleh motor tadi, untungnya tidak sampai tertabrak.
"Solar DL! " Thorn DL menghampiri Solar DL dan membawanya ke pinggir jalan.
"Solar DL gpp? Solar DL mau ke klinik dulu? Perban Solar DL sampai robek loh ini. " Thorn DL yang notabene selalu disamping Solar DL tak peduli kalau kakak-kakaknya tidak setuju dengannya, bertanya pada keadaan Solar DL.
Solar DL hanya diam dan tak menjawab Thorn DL, ia menunduk merasa bersalah sudah membuat kakaknya khawatir.
"Maaf... " Lirih Solar DL, tapi dapat didengar oleh Thorn DL. Thorn DL hanya menghela nafas kasar lalu memeluk Solar DL.
"Gpp, Solar DL kan cuma mau kesenangan kan... Solar DL gak salah kok.... Udah ayo sini naik ke punggung kakak, kita obati luka Solar DL dulu.
Awalnya Solar DL ragu, tapi Thorn DL memaksa Solar DL untuk naik ke punggungnya, Solar DL termasuk anak yang tak berani melawan kakak-kakaknya.... Dirinya takut akan dikurung dan diikat lagi digudang.
.
.
.
.
.
.
.
Taufan DL P. O. V
Aku berlari mengejar Thorn DL dan Solar DL yang entah lari kemana.
"Solar DL.... Kakak minta maaf... "
Kata-kata 'maaf' selalu terucap dari bibirku, aku tak tahan untuk meminta maaf.
Kini darah yang ada dalam tubuhnya sudah bercampur dengan darah Solar DL, entah karna darah yang ada ditubuhnya ini adalah darah Solar DL atau apa... Entah mengapa perasaannya tidak enak mengenai adik bungsunya ini.
"Andai aku mendengarkan ayah dan menganggap Solar DL adik, mungkin dia tida perlu menderita sejak beberapa tahun lalu. Aku menyesal, adik yang dulu selalu aku siksa bahkan rela memberikan darahnya untuk orang sepertiku. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension (The End)
De TodoDimensi lain? kalian pasti tahu apa itu dimensi lain kan, entah itu dari cerita fiksi maupun yang ada di internet. Tapi..... bagaimana jadinya jika kalian melihat diri kalian dari dimensi lain? dan apakah nasib diri kalian di dimensi lain sama de...