HAPPY READING
.
.
.Kring-kring-kring
Suara bel istirahat telah berbunyi, semua siswa-siswi Sma Rajawali pada berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
Agatha yang merasa cacing-cacing didalam perutnya sudah pada demo meminta sesuap nasi, tanpa basa-basi langsung mengajak Jessica pergi ke kantin.
"Woii, sabar dong." Teriak Jessica saat tangannya ditarik oleh Agatha, padahal dirinya sedang merapikan buku-bukunya yang akan dia masukkan kedalam tas.
"Gak bisa! Cacing-cacing peliharaan gua udah pada demo mau minta makan." Seru Agatha tanpa melepaskan tarikannya.
Jessica yang mendengar ucapan Agatha mengembuskan nafasnya dengan kasar. Lalu mereka berdua pergi ke kantin Sma Rajawali untuk makan siang.
Sesampainya di kantin, Agatha disuruh oleh Jessica untuk mencari tempat duduk sedangkan dirinya pergi memesan makanan.
Dan pada akhirnya, Agatha memilih meja yang berada di dekat pintu masuk. Bersebelahan dengan kaca jendela yang memperlihatkan lapangan basket.
Setelah mendudukkan bokongnya disalah satu kursi, agatha mengeluarkan handphonenya dari saku kemejanya untuk dia mainkan. Dengan sesekali scroll media sosial untuk menghilangkan rasa bosannya sewaktu menunggu Jessica tiba.
Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, akhirnya Jesica datang dengan membawa nampan yang berisikan bakso dan es teh manis. Setelah itu mereka berdua pun makan dengan sesekali diselingi oleh lelucon yang membuat keduanya tertawa lepas.
Namun tidak lama kemudian suasana kantin terasa lebih ramai dari biasanya saat kedatangan Most Wanted Sma Rajawali. Apalagi kekacauan yang secara tiba-tiba datang atas perkataan seorang siswi yang membuat seorang pemuda mengeraskan rahangnya.
"Maksud lo apa bilang amber cewek lemah heh?! setidaknya dia cewek baik-baik gak kayak lo yang tiap hari kerjaannya bully orang."
"Kenapa? yang gua bilang bener kok, tuh cewek sialan emang lemah banget, disenggol sedikit aja udah tumbang."
"Gua tanya, kelebihan cewek lemah itu apa sih? yang gua tau dia cuma bisa nangis sama playing victim doang."
"Lo jangan main fitnah anjing! Amber itu orangnya polos, jadi gak mungkin berbuat playing victim."
"Apa? Polos?! yang bener aja."
"Mungkin maksud dia itu PPB."
"PPB? Apaan tuh?"
"Polos Polos Bangsat!!"
Agatha yang mendengar keributan tersebut mengerutkan keningnya. Otaknya berpikir dan berbagai spekulasi tentang kejadian itu seakan pernah terjadi didalam cerita novel.
"Seperti yang lo lihat sekarang, itu adalah salah satu hiburan anak-anak Smasa sewaktu makan siang di kantin." Seru Jessica memberitahukan kondisi saat ini.
"Pasti ada aja keributan yang terjadi karena para Geng Butler yang sering membela Queen Drama karena diganggu oleh Miss Villains." Ucap Jessica.
"Maksud lo tentang Geng Butler, Queen Drama dan Miss Villains itu apa?" Tanya Agatha bingung.
"Geng Butler adalah sebuah geng montor yang sangat ditakuti oleh semua orang karena kekejaman nya. Memiliki ketua bernama Asher James Naismith, wakilnya Theodore William Smith, dan tidak lupa juga anggota inti yaitu Willie Rafflesia Arnoldi, Julian Gavriel Hernandes, Killian Javier Hernandes."
"Amber Patterson adalah seorang gadis cantik yang mendapatkan beasiswa di Sma Rajawali karena kepintarannya. Kata orang dia punya sifat polos dan lemah lembut, tapi kenyataannya dia orang yang licik dan manipulatif. Maka dari itu dia memiliki sebutan sebagai Queen Drama."
"Sedangkan Melinda George Alexander adalah seorang gadis cantik yang dikenal sebagai Mis Villains karena suka membully orang-orang yang lemah. Tidak lupa selalu berpenampilan cetar untuk memikat sang pujaan hati." Jelasnya.
"Ooh. Ternyata mereka semua adalah pemeran utama, oke." Respon Agatha dengan kalimat akhir yang dia ucapkan didalam hati.
"Jadi gua saranin lo jangan macam-macam sama mereka kalau nggak mau kena masalah." Ucap Jessica memperingati Agatha agar tidak berbuat macam-macam.
"Kita lihat aja nanti...." Balas Agatha sambil tersenyum tipis.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
FantasyAgatha Caroline, seorang gadis cantik berusia 17 tahun yang kini tengah duduk di bangku kelas dua Sma. Agatha sendiri memiliki sifat hiperaktif. Pada suatu hari Agatha tengah membaca sebuah cerita novel berjudul My Heart, yang mana buku tersebut di...