~ ABOUT OUR STORY ~

PART 60: AKHIR YANG BAHAGIA 💓

Suara tepuk tangan para tamu yang hadir dalam pernikahan michaeng menjadi moment terindah dalam hidup kedua insan manusia yang sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

Mina tampil cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna putih sementara chaeyoung tampak gagah dengan tuxedo senada.

Kedua keluarga yang ikut hadir juga merasa bahagia atas menyatunya cinta michaeng yang tidak pernah diduga oleh orang-orang.

Seorang mantan tahanan sel menikah dengan seorang psikolog jiwanya sendiri.

Michaeng tampak menikmati setiap susunan acara hingga tibalah saat Mina melemparkan buket bunganya pada pada tamu undangan.

Tampak pada pria dan wanita yang masih belum memiliki pasangan saling berdesakan agar bisa menangkap buket bunga dari Mina yang konon mitosnya akan membuat siapapun yang mendapatkan buket bunga tersebut akan segera menyusul untuk menikah.

"Baiklah pada tamu undangan inilah saat yang begitu menegangkan siapa yang akan mendapatkan buket bunga dari pengantin wanita.." ucap tzuyu yang bertugas sebagai mc di pernikahan michaeng

Mina bersiap untuk melemparkan buket bunganya.

"Semuanya bersiap.."

"Na...Dul... set.. silahkan lempar buketnya!"

Buket bunga mawar merah itu sudah Mina lempar dan suara riuh dari para wanita mendominasi hingga akhirnya bunga itu jatuh tepat di pelukan Jihyo.

"KYAAAA!!! JIHYO-YA!!!"  Sana berteriak kegirangan sementara jihyo tersenyum malu-malu

"aigo.. rupanya kekasihku yang berhasil mendapatkan buket bunganya.." kekeh Tzuyu

Mina tertawa lepas di acara pernikahannya dengan seorang pria yang ia cintai son chaeyoung.. mereka melupakan masa lalu kelam mereka dan memilih hidup bersama di dalam ikatan pernikahan yang suci.

Sementara itu dahyun yang duduk dengan Zuko yang ia gendong juga tersenyum senang melihat chaeyoung akhirnya menikah.

"Akhirnya anak-anak sudah menikah..kini tinggal kami berdua yang akan hidup menikmati sisa umur kami.." ucap seokjin

"Nee..uri chaeyoung sudah dewasa sekarang.."

"Kalian sudah berdamai dengan baik?" Tanya seokjin khawatir pada kedua putranya yang pernah berseteru

"Hmm..aku rasa begitu appa.." jawab dahyun

"Jangan sampai kejadian itu terulang lagi di masa depan.. ingat dua lebih baik dari satu.. meskipun kau bisa melakukan segalanya tanpa chaeyoung namun adakalanya kau juga memerlukan chaeyoung dalam hidupmu.."

"Nee Appa.."

"Soal perusahaan..kau sudah memutuskan siapa yang akan menjadi direktur tetap?"

Dahyun terdiam lalu menghela nafasnya.

"Aku sudah membicarakan ini dengan istriku..aku akan membiarkan chaeyoung menjadi direktur perusahaan karena bagaimanapun pekerjaanku yang sekarang adalah cita-citaku sejak kecil dan mendiang kakek juga menginginkan agar aku fokus pada kedokteran bukan perusahaan..jadi mianhae appa aku tidak bisa mengikuti kemauanmu untuk meneruskan perusahaan,, walaupun aku adalah putra sulung namun tidak ada salahnya putra kedua diberikan kepercayaan.."

"......" 

Dahyun memperhatikan wajah appanya yang terlihat kecewa namun dahyun tidak akan merubah keputusannya.. menjadi seorang dokter adalah impiannya sementara menjadi seorang direktur adalah impian appanya.

Dahyun rasa dirinya berhak dihormati keputusannya.

"Hah.. sebenarnya appa benar-benar ingin kau yang memimpin perusahaan namun sekarang appa tidak akan mencampuri urusan kalian berdua lagi..apapun yang akan kau pilih itulah yang akan menjadi resiko yang harus kau ambil." Ucap seokjin sembari menepuk bahu dahyun