" Ya udah kalau seperti itu, kita jalani hubungan kita dengan barang-barang. Apapun di depannya kita harus selalu bergandeng tangan" ucap Lian
Sama-sama mengangguk Dan Tersenyum
***
Setelah kejadian dari mobil tersebut akhirnya Salsa dan Lian resmi menjalin hubungan. Bisa disebut hubungan gelap gak sih guys kalau hubungan sudah punya istri heheheLian suami orang🤏🏼
sayang,nanti pulang kuliah gapapakan pulang sendiri dulu
Me:
Gapapa nanti aku pesen ojeg online,atau di anter nadya ke toko mamah
Lian suami orang 🤏🏼
yaudah kamu hati hati ya..kabarin kalo sudah sampai
Begitulah pesan yang Salsa dapat dari Lian, tapi Salsa pun tidak memusingkan karena salah paham Lian ada hal yang harus dikerjakan atau lebih penting
" eh Nad, nanti pulangnya gue nebeng ya biasa ke Bakery" ucap Salsa
" Ya udah ayo, sekalian gue juga mau beli kue Soalnya di rumah ada Oma gue" jawab Nadia
" Oh Oma lu ada di rumah? Salam ya buat"
" ya nanti gue salamin makanya lu jangan sibuk kerja terus kapan-kapan lu juga harus main karena main itu kebutuhan Bro"
" hahaha main-main dompet kering"
" nggak papa yang penting gaya nomor satu dompet nomor kesekian"
" Anjir ada-ada aja, nggak akan beres kalau gue diladenin lo terus. Keluar dari kelas Yu sambil nunggu mata kuliah selanjutnya mumet di kelas terus"
Akhirnya mereka pun keluar dari kelas tempat yang akan mereka datangi adalah taman kampus, untuk siang kali ini mereka tidak berniat untuk ke kantin karena suasana kantin sangat penuh dan tidak memungkinkan untuk mereka makan di sana karena waktu istirahat mereka hanya sebentar
Jam pun sudah menunjukkan pukul 14.00 menandakan bahwa perkuliahan Salsa dan Nadia telah selesai
" Sal lu jadi Kan nebeng sama gua" tanya Nadia
" Ya jadilah bege kalau nggak jadi sayang Anjir duit gue buat leher go-jek kalau lu kan gratis" jawab Salsa sambil cengengesan
" bisa-bisanya gue ikhlas dimanfaatin sama temen gua sendiri, sedih bener nasib gua dah" ucap Nadia dengan drama
" berisik deh lu ah, udah kita balik" jawab kata sambil menonjor kepalanya dua
" Ya udah ayo, tapi lu yang bawa ya" ucap Nadia dengan tersenyum tanpa dosa
"Hmmmm" jawab salsa
Akhirnya mereka pun berjalan ke area parkiran Mereka pun menangis karena dia yang dikemudikan oleh Salsa
***
Bilangin tempat terdapat seorang pasutri yang sedang bertengkar entah apa yang membuat mereka bertengkar sangat besar seperti sekarang
" udah gue bilang dari awal, gue gak bakal peduliin lu" ucap Lian
" Kenapa sih Bang, kamu tuh nggak pernah ngehargain posisi aku sebagai istri kamu. Aku kira dengan perginya aku sama satu minggu kamu bakal cari aku atau kamu bakal sadar aku di sini sebagai istrimu tapi perkiraanku salah" ucap Lidya dengan tangisannya
" udah gue bilang dari awal, kalau gue nggak bakal peduli tentang lo lo mau nggak pulang setahun pun gue gak akan peduli. Yang jelas di sini lu jangan larang-larang gue Karena lu nggak punya hak atas gua" ucap Lian dengan penuh tekanan
" Apa kamu gak lihat Bang, aku di sini sedang hamil anakmu tapi kamu malah seenaknya atas perilakumu kepadaku selama ini aku diam bukan berarti aku ikhlas atas semua perilakumu"
" sekali lagi lo bilang kalau itu anak gua mau keluar dari rumah ini gua gak sudi kalau gue harus mengakui anak yang ada di perut lo itu anak gue bahkan sampai sekarang gue gak tahu tujuan lo itu apa"
" kamu tega banget anak yang ada di perutku tidak pernah melakukan dosa atau kesalahan kepadamu tapi dengan lantang kamu tidak pernah mengakui anak kita"
" sudah gua bilang gue bersumpah tidak akan pernah menyentuh lu dan tidak akan peduli dengan lu"
Setelah berbicara seperti itu Lian berjalan keluar meninggalkan rumahnya itu yang sudah panas atas pertengkaran mereka berdua. Yang ada dipikiran Lian sekarang dia ingin segera melihat senyum Salsa untuk meredakan emosinya
Sesampainya di bakery sama mama, Lian buru-buru menghampiri Salsa yang sedang berada di meja kasir. Salsa pun yang melihat Lian mengembangkan senyumnya untuk menyambut sang kekasih
" tumben banget mukanya ditekuk ada apa" Tanya Salsa ketika melihat mukanya yang kurang enak untuk dilihat
" biasa, tante girang baru pulang ke rumah buat emosiku meledak"
" Kamu jangan terlalu seperti itu mas sama mbak Lidya bagaimanapun Dia adalah seorang perempuan yang mengandung meskipun itu bukan anakmu"
" udah ya sa jangan buat aku semakin ruwet dengan isi kepalaku saja sudah bingung"
" Oh jadi aku ngomong bikin kamu ruwet Mas? Ya udahlah lain kali aku nggak bakal ngomong samamu"
" eh bukan gitu say-..."
Salsa yang mendengar Lian akan memanggil dirinya dengan saya buru-buru membekam mulutnya karena dia takut akan ada yang mendengarnya
"Iss apaan sih pakai dibekam segala" ucap lian sambil membawa tangan salsa keluar dari area mulutnya
" kamu tuh kalau ngomong nggak pernah direm, Gimana kalau ada yang dengar? Mau aku disebut pelakor" sewot Salsa
" bodo amat lah sayang, orang Mama juga bakalan setuju kalaupun Aku minta nikahin kamu sekarang mama pasti dukung"
Salsa melotot dengan apa yang Lian ucapkan tadi, apa lian tidak memikirkan kalau misalnya orang tahu Salsa sedang berpacaran dengan suami orang. Entah apa pikiran kalian sekarang Selasa sudah capek dengan pacar suami orangnya itu
" Kenapa sih malah cemberut, Harusnya kamu bahagia karena mama merestui hubungan kita"
" bahagia bahagia matamu bahagia, udahlah aku lagi capek nggak mau banyak bacot"
" mulutnya sama calon suami bacot bacot yang bener ngomongnya sayang"
Salsa sudah sangat capek dengan tingkah laku lian dia hanya terdiam dan membuang wajah dari arah Lian
–––––
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
LANTAS
RomanceSeseorang yang bertemu dengan masalalu dan di kagetkan dengan fakta yang ngejutkan...akan kah bisa menyatu da hidup bersama lagi....