22

155 22 1
                                    

"Saya nikahkan dan kawinkan Salsa harissa Kania binti Irwan kepada syauqy abelian Malik dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai"

" saya terima nikah dan kawinnya Salsa harissa Kania binti Irwan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

Semua orang yang berada di ruangan tersebut mengucap syukur atas apa yang terjadi di depannya sekarang, mungkin memang kejadian ini tidak ada dalam bayangan Salsa ataupun Lian tapi Allah berkehendak lain. Keluarga Salsa dan Lian pun sepakat jika pernikahan dilaksanakan secara agama terlebih dahulu karena tidak memungkinkan, karena membutuhkan waktu yang panjang.

" Alhamdulillah, Sekarang abang resmi sudah menjadi seorang suami" ucapan Mamah Lian kepada anaknya sambil mengusap punggung anaknya

" bukannya dari dulu sudah menjadi suami hahaha, miris sekali nasib Musal menjadi yang kedua" batin Salsa

Kini giliran Salsa yang berada di hadapan Mama Lian

" nak, Titip anak mama yah. Jika dia berbuat salah kamu bilang saja langsung sama mama biar mama yang jewer dia namun ingat ya Pesan mama saling menyempurnakan ibadah terpanjang kalian jika Di Antara Kalian terdapat kekurangan maka tutupilah kekurangan tersebut dengan kelebihan yang ada di antara kalian,Mama harap  Salsa mengerti ya"

Salsa pun yang mendengar Mamah Lian berbicara hanya mengganggu dan sedikit mengeluarkan air matanya

" nak Lian, Titip anak perempuan Bapak ya jagalah dia Seperti Bapa menjaganya, Jangan sakiti dia muliakanlah dia seperti kamu memuliakan ibumu. Karena bagaimanapun dia adalah calon ibu dari anak-anakmu jika anak bapak salah tolong tegur dengan baik jangan pernah bermain kasar dalam rumah tangga. Kalau memang nggak lihat di rasa sudah tidak sanggup untuk mendidik Salsa Kembalikanlah Salsa Kepada Bapak dengan baik"

" Iya Pak, doakan kalian agar bisa menjadi imam yang baik, Lian akan berusaha untuk membahagiakan Salsa"

Gini giliran Salsa yang berjalan ke arah sang ayah tanpa aba-aba Salsa langsung menunbrukan tubuhnya tidak kapan sang ayah

" bahagia selalu ya nak bapak tidak bermaksud untuk memaksamu, namun beberapa rasa ini yang terbaik untuk anak perempuan bapak Semoga dengan keputusan ini bapak tidak salah. Jangan banyak pikiran jika ada apa-apa kamu masih bisa cerita sama bapak, bahagia ya nak..." ucap Bapak Irwan dengan mata yang berkaca-kaca

" hiks hiks hiks Salsa akan bahagia dengan apapun keputusan bapak, Terima kasih ya Pak sudah mendidik Salsa sampai sebesar ini maaf jika salah salah belum bisa membalas semua apa yang Bapak berikan kepada salsa, salsa cuma mau Bapak bisa kembali sembuh. Doakan Salsa ya pak..." ucap Salsa yang terbata-bata karena menahan tangisannya

" pasti nak, bapak akan selalu mendoakanmu" ucap Bapak Irwan sambil mengelus pucuk kepala anak perempuannya

" Udah dong giliran ibu nih, Emang kamu nggak mau kak sama ibu" kini ibu Arum yang bersuara karena melihat kemesraan Bapak dan anaknya

" hihihi Nggak kok Bu, ini Salsa mau ke ibu kok" ucap Salsa sambil cengengesan dengan tangan yang sibuk mengusap air mata

" Bu Makasih ya buat semuanya yang telah Ibu Berikan sama Salsa, doakan Salsa agar Salsa bisa menjadi istri yang Sholihah seperti ibu, panjang umur selalu ya Bu karena Salsa masih membutuhkan ibu dan bapak. Mohon maaf ya Bu Salsa belum bisa membalas apa yang Ibu berikan"

" sudah nak, Memang itu sudah menjadi kewajiban Ibu. bahagia selalu ya nak, nurut sama suami Karena sekarang ridhomu bukan lagi terletak pada ibu namun pada suamimu, Ingat jangan pernah melawan kepada suamimu jika memang suamimu memerintah hal yang baik"

" Iya Bu, doakan sama salsa ya..."

Semua yang berada di ruangan itu hanyut dalam kebahagiaan yang mereka ciptakan Nadira adik Salsa pun ikut mengucapkan atas kebahagiaannya kepada sang kakak, Nadira sempat gengsi untuk mengeluarkan rasa sedihnya karena tinggal menikah oleh sang kakak. Namun rasanya sia-sia Dia sudah menahan air matanya tapi ketika Salsa memeluknya hancur sudah pertahanannya Nadira menangis dan mengucapkan atas kekhawatirannya namun dengan tenang Salsa menjelaskannya bahwa dia tidak akan meninggalkan Nadira begitu saja Salsa masih akan sering mengunjungi rumah orang tuanya dan Nadira pun masih bisa bermain dengan dirinya

***

" Tumben lu sendiri, si curut ke mana" tanya Paul kepada Nadia sahabat

" nggak tahu dia udah nggak masuk 2 hari, Katanya sih Bapaknya lagi sakit" jawabnya Nadia kepada Paul. Paul pun bisa disebut tikusnya Salsa karena jika mereka ketemu pasti saja ada pertengkaran yang akan mereka lakukan

" Oh sakit, juga ada niatan buat jenguk gitu" Paul

" Rencananya sih mau sore, tapi gua lihat nanti dah takut ada jadwal mendadak"

" Ya udah deh kalau lu mau sore bareng aja sama gua"

" Oke kalau gitu berarti pakai mobil lu ya" ucap Nadia kepada Paul

" Ye lu mah bilang aja nggak mau pakai mobil lu kek dari tadi pakai alasan jadwal mendadak lagi"

" hehehe, kan lumayan bisa irit bensin"

" Kebiasaan lu"

---------------

Mau panjang tapi keburu ada nenek yang misuh misuh karena gak ngaji wkkwk jadi segini dulu yaa nanti udah ngaji aku lanjutt panjang

LANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang