24

679 38 1
                                    

Lian yang baru saja keluar dari kamar mandi menuju kamarnya,karena di apartemen yang ditempatinya sekarang hanya terdapat satu kamar mandi di luar kamar,sesampainya lian di kamar mereka dia melihat salsa istrinya sedang menata baju kedalam lemarinya

"Sayangg...biar mas yang lanjutt kamu mandi aja gih,ini udah malem" ucap lian menghampiri salsa ke depan lemari

"Ngga papa mas, bentar lagi ini beres ko"

" Eh aku mah udah ya nurut yaa"

Akhirnya mau tidak mau Salsa pun beranjak dari duduknya, mengambil handuk yang telah Ia siapkan dan berjalan ke arah kamar mandi itu berada

" Kayaknya gue harus kabarin Mamah dulu deh" ucap Lian dalam hati, sebelum dia melanjutkan kembali baju-baju mereka untuk disusun lihat memutuskan untuk mengabari mamanya terlebih dahulu

Mamah🌻

mah lian sama salsa udah di apartrmen,besok lian pulang sekolah mau kerumah buat ngurusin cerai sama lydia

Begitulah pesan yang Lian berikan kepada mamahnya, setelah mengirim pesan tersebut lihat kembali fokus pada pekerjaan yang ada di depannya. Satu persatu dengan memasukkan baju dari koper ke dalam lemari namun ada yang membuat Lian salah fokus dengan busa yang ditutupi kain

" baru lihat aja,gue udah nafsu" ucap Lian sambil terus menatap benda tersebut

Lian mengukur bulatan benda tersebut dengan tangannya dan Lian tersenyum setelah dia dapat menebak ukurannya

" ini mah jodoh kayaknya, bisa pas gini sama tangan gua"

Ceklek

Setelah mendengarkan suara klop pintu tersebut Lian buru-buru membereskan baju yang ada di depannya

" gimana mas sudah beres?" Tanya Salsa sambil menghampiri Lian yang masih ada di depan lemari

" Udah sayang, kamu udah beres mandinya? Buat malam ini kita makan pesan aja ya?" Ucap Lian sambil tersenyum kepada Salsa

" Iya kali ya mas kita pesan dulu aja, Maaf ya malam ini aku nggak sempat masakin kamu"

" Ih nggak apa-apa sayang, Lagian mau Masakin apa orang di kulkas belum ada apa-apa"

" Hehehe iya juga ya, Ya udah besok kita belanja gimana Mas?"

" boleh-boleh sayang, tapi kayaknya mas bisanya sorean gimana Nggak papa kan"

" Oh ya udah deh Mas, orang Salsa juga pulang dari bakery bakalan sore"

" Ya kalau gitu nanti Mas jemput aja sekalian ke bakery mama"

" Iya boleh Mas"

" ini kamu aja yang pesan" ucap Lian sambil menyodorkan hpnya salsa

" Mas aja yang pesan, selalu sama ngikut gimana mas aja tapi kayaknya enak deh kalau yang kuah-kuah"

" Ya udah aku, biar gampang kamu aja yang milih mas ikut apa yang kamu mau"

"Mas aj-..."

"Hey udah biasain nurut sama suami..." ucapan Salsa terpotong oleh lian jadi akhirnya mau tidak mau menurut apa yang suaminya katakan

****

" yah, kenapa tiga hari ini kamu tidak pulang ke rumah" tanya Mama Ratih kepada ayah Suryo yang sedang berada di meja

" kemarin Ayah nggak ada harus pergi ke luar kota mah Soalnya ada urusan bisnis"

" Oh iya yah, sebenarnya ada hal yang ingin Mama sampaikan"

" apa Mah? Emang kurang ya uang bulanan dari Lian"

" Bukan gitu Yah, Tapi memang seharusnya di sini bukan Lian lah yang memberi dan berkewajiban Memberi uang kepada Mama namun itu adalah kewajiban ayah"

" Ya wajar kali mah, Jika seorang memberikan rezekinya kepada orang tua yang telah mengurusnya"

" memang wajar, tapi jika itu malah menjadi hal yang wajib untuk Lian memberikan kepada Mama, tambah rasa itu sudah tidak wajar"

" Ya udah itu bebas, Terus mau Mama sekarang apa"

" jadi mama minta jika uang bulanan yang Mama dapatkan ingin sepenuhnya dari ayah, Karena bagaimanapun Anak kita sudah memiliki tanggung jawab" ucap Mama Ratih yang merasa tidak enak kepada Lian karena memang semenjak Lian bekerja dia selalu mendapatkan uang bulanan dari anaknya itu, sedangkan uang suaminya dia tidak berani menggunakan, karena Surya pernah mengatakan jika hasil dari bisnis  mereka Surya pakai untuk membiayai yayasan yang dia dirikan di luar kota

"Ayah bisa saja mah memberi bulanan lagi kepada mamah,tapi mamah coba tanya lian apakah dia tidak keberatan dan meresa tersinggung"

"Mamah yakin lian tidak akan tersinggung, bahkan Mama juga tidak meminta banyak kepada ayah karena untung dari bakery pun sebenarnya bisa membiayai mama"

" Ya udah kalau begitu, biar nanti ayah kirim uang bulanan untuk mama seperti dulu"

" iya yah, Makasih ya"

" iya sama-sama karena itu sudah menjadi kewajiban ayah"

" Oh iya mah, Kemarin papa ketemu Lidya katanya lian tidak pulang sudah 5 hari Mama tahu anak itu ke mana?" Tanya ayah surya

"Oh itu mm Mama juga nggak tahu"

" kalau nanti Lian sempat berkunjung ke bakery Mama, Sampaikan cepat pulang istrinya menunggu di rumah"

" tapi Lian sering mengatakan jika lidyalah yang sering tidak ada di rumah, apa Ayah tidak percaya kepada anak kita?"

" bukan seperti itu mah, itu adalah urusan rumah tangga mereka kita hanya bisa berharap rumah tangga mereka baik-baik saja meskipun terjadi karena perjodohan karena sebentar lagi mereka akan mempunyai anak dan ayah rasa anak itu bisa menjadi tujuan untuk mereka berubah"

" mama percaya kepada anak kita bahwa perempuan itu bukan hamil anak lian, Sudah berapa kali mamah bilang yah, kalau mama tidak percaya dengan perempuan itu"

" Mama tidak seharusnya menghakimi Lidya mah Karena bagaimanapun dia adalah menantu kita dia adalah perempuan yang sedang mengandung cucu kita"

" Terserah ayah deh, yang jelas sampai kapanpun kalau memang dia tidak bisa membuktikan kalau itu adalah anak Lian Mama tidak akan menganggap dia menantu" ucap Mama Ratih sambil meninggalkan Suryo yang berada di ruang makan

***

Kini sepasang pengantin baru sedang berbaring di atas ranjang yang sama

"Sayang sinian mas mau ngerasain tidur ada yang peluk" ucap Lian kepada Salsa yang berada di sampingnya

"Ck apaan sii, kan biasanya juga Dipeluk istri pertamanya" ucap Salsa

"Iss harus berapa kali Mas menjelaskan kepadamu, bahkan jangankan untuk tidur satu ranjang kita saja belum pernah tidur satu kamar"

" kalau belum pernah Kenapa istri pertamanya bisa hamil"

"Ckkk ngapain bawa-bawa dia terus, udah Mas bilang kalau dia itu bukan hamil anak mas, dia itu wanita murahan yang bisa dimasuki oleh siapapun dia menikah dengan dengan mas hanya meminta harta saja dia itu wanita murahan selain wanita murahan Ia juga wanita playing Victim sudah ya Jangan pernah kamu bahas lagi wanita itu"

" harusnya Mas jangan seperti itu, karena bagaimanapun dia masih berstatus istri sah mau dimata negara dan agama berbeda dengan aku Aku hanya istri dirimu"

" aku minta jangan bahas ini sekarang ya karena ini bukan waktu yang pas untuk membahas hal tersebut"

Salsa tidak menjawab ucapan Lian dia membalikkan tubuhnya begitu saja dalam hati dengan berkata jika posisinya sekarang dia Serba Salah, Jika saja Salsa tahu keadaan yang sebenarnya Mungkin dia tidak akan begini

--------------------------------------------------------------

Vote komen WAJIB!!!

LANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang