21

148 14 4
                                    

" Menikahlah dengan Lian nak...." ucap Bapak Irwan yang sedang terbaring di blangkar rumah sakit

"Ma-maksud ba-pak apa?" Tanya Salsa terbata-bata karena kaget atas perintah bapaknya

" nurut ya nak, karena Ibu yakin ini pasti yang terbaik untuk kalian" Ibu Linda yang ikut menimbali

Salsa pun menatap kepada semua orang yang berada di ruangan tersebut termasuk kepada Mama Lian

" Menikahlah, sungguh ini adalah salah satu cara kami agar kalian bahagia" ucap mama lian meyakinkan Salsa

" bukannya Salsa menolak, Tapi mengapa harus secepat ini" ucap Salsa Dia melupakan bahwa faktanya lian sudah mempunyai istri

" Tidak ada salahnya hal baik dipercepat dan Segera dilaksanakan" ucap Bapak Salsa

Salsa pun kembali menatap semua orang yang berada di ruangan bapaknya, Apakah ini rencana Allah entah itu rencana bahagia ataupun penderitaan

" Bolehkah Salsa berbicara terlebih dahulu dengan Mas lian" Tanya Salsa kepada semua orang yang berada di ruangan

" boleh nak, silakan" ucapan mamah lian

Salsa pun keluar dari ruangan sang ayah, dan diikuti oleh Lian menuju taman rumah sakit di sana mereka duduk memandang anak-anak yang sedang bermain dengan tangan yang diinfus

" gimana Sal, Apakah kamu keberatan?" Tanya Lian untuk mengawali pembicaraan

" Apa rencanamu ke depannya" bukannya menjawab malah balik bertanya

" Jujur saja, Rencanaku ke depannya ingin hidup bahagia denganmu bahkan ketika keluargamu sudah menyetujui tujuan baik Mas dan mama mas Tidak ada salahnya untuk dipercepat" jawab lian dengan panjang

" Bagaimana nasib dengan istrimu, Aku tidak mau menjadi yang kedua ataupun diduakan" ucap Salsa dingin sambil memandang ke arah depan

" Mas janji Mas akan segera Ceraikan Lidya dan Mas berjanji akan menjadikan kamu satu-satunya bahkan mas akan berusaha atas kebahagiaanmu"

" aku tidak butuh ucapanmu, namun aku butuh bukti dari semua ucapanmu"

" harus Mas buktikan dengan apalagi sal, Bahkan kamu tahu sendiri bagaimana hubungan dengan Lidya"

" bagaimana nanti jika Bapak dan Ibu mengetahui bahwa anaknya diminta untuk menjadi yang kedua" ucap Salma yang mengetahui bahwa Lian dan mamahnya tidak mengatakan bahwa Lian sudah mempunyai istri kepada kedua orang tuanya

" Iya itu menjadi urusanku, masanya mau kamu selalu percaya kepada Mas dan selalu ada di samping Mas"

Salsapun masih enggan menjawabnya dan masih menatap lurus ke arah depan matanya sudah berkaca-kaca. Karena pikirannya pun masih bingung dengan apa yang terjadi satu sisi dia menginginkan hidup bahagia bersama lian namun satu sisi dia juga tidak ingin menjadi yang kedua

Perlahan Lian memegang tangan Salsa, dan menarik dagu Salsa untuk menatapnya

" dengerin mas, kamu percaya kan kalau Mas cinta sama kamu. Mas bakalan selalu berusaha untuk membahagiakanmu, selain itu juga Mas janji setelah kita menikah masakan segera menceraikan Lidya. tugas kamu hanya percaya kepada Mas dan selalu ada di samping Mas"

Setelah Lian berucap itu air mata Salsa tiba-tiba jatuh begitu saja, Salsa mencari kebohongan dalam mata lian tapi tidak ia dapatkan. Apakah dia harus menerimanya salsa masih bingung dengan jawabannya. Lian mengusap air mata yang berada di pipi Salsa

" udah ya, sekarang kita kembali ke ruangan bapak ya, apapun itu mas percaya dengan jawaban  itu pilihan  kamu"

Akhirnya Lian dan Salsa pun berjalan beriringan menuju ruang Bapak Irwan berada, ketika pintu ruangan itu terbuka semua orang menatapnya dengan tatapan penasaran. Salsa pun berjalan ke arah sebelah blangkar ayah Irwan

" Jadi bagaimana nak, Apakah kamu menuruti perintah bapak" Bapak Irwan kepada Salsa

Sama-sama duduk sambil mengeluarkan air matanya ini adalah pilihan yang berat, Jika saja orang tua Sasa mengetahui bahwa Lian sudah mempunyai istri Salsa yakin Bapak dan ibunya tidak akan memaksa dia untuk menikahi Lian

" Insya Allah pak, apapun itu yang Bapak perintahkan Salsa akan menurutinya" jawab Salsa dengan Pela namun terdengar oleh semua orang yang berada di ruangan tersebut

" Alhamdulillah, Terima kasih ya nak Kamu memang benar-benar anak yang Sholihah semoga kesholehannya digantikan dengan kehidupan yang bahagia" ucapin Bu Linda yang berjalan memeluk anak perempuannya

***

" Mas, Emang kamu nggak pernah dicurigai istrimu jarang pulang ke rumah" perempuan yang berada di pangkuan surya

" nggak dong Sayang, kan Mas main cantik" jawab Surya

"Mas kapan cerai wanita tua ituu,kan katanya bentar lagii"

"Bentar yaa...sabar nanti kali sudah waktunya kita bakalan bersama"

"Mau sampe kapan mas?anak kita udah keliatan di perut ku,mau sampe dia lahir hah?" ucap perempuan tersebut dengan nada bicara yang tinggi

"Iya kamu salah sendiri,kan mas udah bilang gugurin aja anak itu. Tapi kamu gak mau"

"APA MAKSUD KAMU MAS"

Surya sudah muak dengan posisi seperti ini tampa basa basi surya kembali menindih tubuh wanita itu, dengan cepat surya mencium dengan nafsu dan terjadi pergelutan panas yang di lakukan mereka berdua

----------

Ketebak belum siapa??

LANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang