26

698 28 2
                                    

Pagi hari Salsa sudah berada di dapur menyiapkan sarapan untuk suami barunya itu, Jangan tanyakan suaminya yang jelas Setelah dia membangunkan Lian untuk salat subuh dengan kembali tidur namun tidak untuk Salsa karena dia berpikir untuk memasak sarapan untuk suaminya. Salsa yang sedang asyik memotong-motong bawang merah dikagetkan dengan suara bel berbunyi

" aduh siapa ya, mana kerudungku Di kamar lagi" ucap Salsa sambil berlari ke arah kamar, namun ketika sampai di kamar ternyata suaminya yang sudah bangun

" Sayang, kenapa buru-buru banget ada apa" tanya Lian yang melihat Salsa buru-buru untuk mengambil kerudungnya

" itu di luar ada tamu Mas, tadi mau buka langsung tapi kerudung Salsa di kamar"

" Oh ya udah kalau gitu Mas aja yang buka, kamu mandi dulu"

" Nggak papa Mas yang buka? Ya udah kalau Mas mau yang bukain,Salsa mau lanjut aja masak yang tadi"

" tuh kan pasti kompor di dapur ditinggalin ya?"

" Astagfirullah, Ya udah Mas kamu cepat buka pintunya kasihan tamunya harus nunggu aku ke dapur dulu ya" ucap Salsa berlari ke arah dapur dan disusul Ryan untuk membukakan pintu dan melihat Siapa yang datang

Lian berjalan ke arah pintu masuk apartemen mereka di Bukalah pintunya ternyata tamu yang datang adalah Ibu Lian sendiri

" ke mana aja sih? Dari tadi Mamah nunggu jangan-jangan menantu mama juga belum bangun akibat ulahmu semalam" baru saja pintu dibuka namun Mama Lian sudah mulai mengomelinya

" Assalamualaikum mamaku cintaku sayangku, bisa salam dulu kan ini tiba-tiba langsung ngomel"

" Ya habisnya kamu sih, Lama Bukain pintu. Jangan bilang lagi berbuat aneh-aneh ya itu leher Kelihatan banget lagi"

Lian yang baru saja sadar atas tanda yang Salsa gambar di lehernya dia pun gelagapan karena merasa malu

" udah jangan malu, Mama juga udah tahu tapi kamu jangan lupa buat resmiin pernikahan kalian secara agama dan segala Ceraikan Lidya"

" Iya Mah, tapi untuk sekarang Lian mohon Mamah jangan singgung dulu soal Lidya ke Salsa"

" iya iya, Mama juga ngerti. Menantu Mamah mana?"

" ada mah, Salsa lagi masak tadi"

" aduh ya Allah, kenapa menantu mama masak? Kamu gak ada niatan gitu buat cari pembantu yang masak dan beres-beres di apartemen"

" kalau soal itu biar nanti Lian yang bicarain sama sama-sama, Ya udah Mama ayo masuk dulu Katanya kangen sama menantunya tapi kok di depan pintu terus"

" Ya gimana mau masuk orang kamu nggak ngajak" jawab mamah Ratih sambil berjalan ke dalam dan meninggalkan Lian di depan pintu

" nasib jadi anak pungut kali ya kayak gini" gerutu Lian

Salsa yang berada di dapur tidak menyadari kedatangan mertuanya karena dia sedang asyik membuat sambal dengan Ulakan manual karena menurut Salsa membuat sambal dengan diulek itu akan lebih enak daripada di blender

" jago banget nguleknya, udah diajarin sama anak mamah ya" ucap Mamah Ratih tiba-tiba di belakang Salsa

" Astagfirullah mah, Salsa kaget" ucap Salsa sambil menyimpan ulakannya terlebih dahulu dan mencium tangan mertuanya itu

" ya lagian menantu Mama lagi asik banget kayaknya masaknya"

" hehehe maaf ya Mas Salsa sampai nggak tahu Mamah datang"

" nggak apa-apa Nak, Mama bangga kok lihat kamu pagi-pagi udah ada di dapur mencerminkan istri yang berbakti"

" mamah bisa aja, Mama udah sarapan ini Kebetulan Salsa buat goreng ikan sama sambel lumayan banyak nasinya juga lumayan"

LANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang