Chapter 33 : KEBAYA?

1.1K 44 40
                                    

Aku keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dada, rambutku masih basah dan meneteskan air. Udara kamar yang dingin langsung menerpa kulitku, membuatku sedikit menggigil. Saat aku melangkah keluar, Kak Cindy sedang berdiri di depan cermin sambil mengecek wajahnya. Dia tampak santai, masih mengenakan kaos tipis yang tadi dipakai untuk tidur.

 Dia tampak santai, masih mengenakan kaos tipis yang tadi dipakai untuk tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Cindy melirik ke arahku dan tersenyum. "Udah selesai mandinya?" tanyanya santai.

Aku mengangguk pelan. "Iya, Kak. Kamu mau mandi sekarang?" tanyaku, berusaha mengalihkan rasa canggung yang kurasakan.

Cindy terkekeh, lalu tanpa ragu, dia mulai mengangkat kaosnya, bersiap untuk mandi. Aku langsung tertegun, terkejut melihat dia membuka baju di depanku begitu saja.

"K-Kak, tunggu!" seruku sambil buru-buru menutup mataku dengan tangan, merasa wajahku memanas.

Cindy tertawa kecil, jelas menikmati reaksiku. "Santai aja, Reza. Udah nggak ada bedanya, kamu kan udah sering lihat aku ganti baju. Lagipula, sekarang kamu udah kayak cewek," katanya dengan nada santai, seolah ini bukan hal yang besar.

Aku tetap menutup mataku, meskipun tanganku mulai gemetar sedikit. "Tetap aja, Kak! Aku masih cowok, ya!" protesku sambil mencoba mengintip sedikit, tapi cepat-cepat menutup mata lagi.

Cindy cuma tertawa, terdengar sangat terhibur dengan reaksiku. "Ya ampun, Reza. Kamu tuh lucu banget sekarang. Oke, oke, aku nggak akan buka semuanya di depan kamu lagi," katanya sambil berjalan menuju kamar mandi, meninggalkan kaosnya tergeletak di tempat tidur.

Aku membuka mataku pelan-pelan, merasa lega karena dia sudah masuk ke kamar mandi. Tapi wajahku masih merah, dan jantungku berdebar cepat. Rasanya aneh dan canggung melihat Kak Cindy begitu santai dengan situasi ini. Dia mungkin melihatku sebagai adik perempuannya sekarang, bukan lagi sebagai adik laki-laki.

Aku menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri dan menghilangkan rasa malu yang masih tersisa. "Apa benar aku sudah jadi seperti itu?" gumamku pelan, menatap bayangan diriku di cermin.

Baik, kita akan melanjutkan cerita dengan adegan saat Kak Cindy memakaikan kebaya kepada Reza setelah mandi. Saya akan menulis secara detail proses mengenakan kebaya, lengkap dengan urutan dan suasana yang mendalam.

---

Aku baru saja selesai mandi, tubuh masih segar dan harum dengan aroma sabun yang lembut. Handuk yang melilit di tubuhku perlahan mulai kering terkena angin dari AC kamar. Kak Cindy sudah menunggu di dekat koper, sibuk mempersiapkan pakaian yang akan kupakai hari ini—kebaya yang anggun dan elegan seperti yang ada di gambar.

"Kak, kita beneran mau pakai kebaya?" tanyaku setengah ragu sambil mendekat.

Kak Cindy mengangguk mantap, menampilkan senyum jahilnya yang khas. "Iya, dong. Kita kan mau ke acara formal. Biar kamu tampil cantik dan anggun. Lagipula, lihat deh, kebaya ini pasti cocok banget sama kamu," jawabnya sembari memperlihatkan kebaya putih transparan dengan brokat yang rumit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cowok Punya Hormon CewekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang