suhu dingin seperti menusuk sampai ke tulang. (y/n) meniup-niup ujung jemari pucatnya berharap itu bisa membuatnya hangat. uap mengepul tipis disekitar wajahnya. Dia menggigil. langit terlihat suram diluar jendela. Dia kelaparan.
Zeke telah berhenti memberinya makan sejak dia menolak untuk bergabung dengan marley. Sesekali zeke akan datang membawa makanan dan jika makanan itu (y/n) makan. Berarti dia telah menyetujui perjanjian untuk menggunakan kekuatan titannya kepada marley. (y/n) tidak mau.
Peperapangan semakin buruk bagi marley. Pasukan mereka selalu terpojok dan tanah mereka semakin menyusut di Tanah Tak Bertuan. Kemungkinan dalam waktu dekat marley akan kalah. Para petinggi marley tidak menyukai ini. mereka ingin menjadi marley sebagai negara paling kuat di dunia. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan titan! pikirnya.
Sayangnya, daging selalu kalah dengan besi. Musuh telah mengembangkan senjata tank yang kebal dengan tembakan senapan bahkan rudal dan kemudian membalas serangan dengan tembakan rudal yang lebih dahsyat dari lubang meriamnya. Semua benda yang ada didepan tank langsung meledak hancur berkeping-keping. Cart titan telah menjadi korban dari senjata mengerikan itu. dia berusaha membalikkan tank agar tidak bisa bergerak lagi. musuh tidak sebodoh itu hanya menggunakan satu tank dalam pertempuran. Melainkan empat! Bahkan lebih.
Saat cart titan sibuk dengan satu tank yang ingin dia gulingkan. Tank-tank lain bergerak mendekatinya secara bersamaan mengepung cart titan dalam lingkaran keputus asaan karena kakinya terluka oleh tembakan rudal. tubuh cart titan tergilis rata oleh tanah bercampur lumpur. Lalu, apakah marley masih mengharapkan titan-titan yang lain?
Yang terkuat? Yang tertinggi? Yang terbesar? Yang paling menakutkan?
Colossal titan memang bisa meluluhlantakkan area Tanah Tak Bertuan dengan sekejab seperti bom atom. Itu menjadi senjata andalan dari marley saat ini. rencananya sama seperti saat bertholdt menyerang pasukan pengintai dipertempuran merebutkan tembok maria. Dia akan dimasukan ke dalam tong dan dilempar ke area musuh. Zeke yang mengusulkan ide itu. dia yakin ide itu akan membuat marley menang dalam waktu singkat.
***
Zeke berjalan ke ruangan yang selama sering dia kunjungi. Di tangannya ada roti hangat dan selai coklat, selai yang tidak mungkin bisa ditemui di pulau paradise. Dia akan menggunakan itu untuk membujuk (y/n) ikut dengan rencananya.
Pintu berderit. Zeke masuk dengan senyuman ramah yang terlihat menjijikan bagi (y/n). pria itu masih melihat ada kebencian yang mendalam dibalik mata sayu (y/n). zeke menarik kursi dan duduk menghadap jendela. Dia memakan rotinya dihadapan (y/n) langsung dan mulai berbicara sendiri.
"kau tahu, musim dingin akan datang lebih cepat. peperangan dimusim dingin sama saja dengan bunuh diri. Tetapi, ikut dalam perang juga bunuh diri. Perbedaannya bunuh diri sebagai prajurit akan selalu dikenang sebagai pahlawan. Bukankah itu bagus?"
(y/n) menelan ludah ketika dia melihat roti itu teroles dengan selai coklat.
"mau ini?"
Zeke menawarkan. Lalu, langsung memakan roti itu tanpa rasa bersalah.
"jika perang ini tidak selesai." Ucapnya sambil mengunyah. "Terpaksa orang-orang eldia dibalik tembok itu juga akan ikut perang. Aku ingin melihat bagaimana orang-orang yang biasanya membunuh titan sekarang membunuh manusia lain dengan peluru dan bayonet. Mungkinkah, Kapten Levi akan menjadi pemilik rekor paling banyak membunuh? Dia kuatnya minta ampun. Gila! Bagaimana manusia sekecil dia bisa memiliki kekuatan otot berkali-kalinya orang yang lebih besar darinya? Kau tahu rahasianya, (y/n)?"
(y/n) diam.
Kacamata zeke berkilat. Dia memandang (y/n) lama kemudian menghela nafas.
"aku tidak mau menggunakan cara kotor padamu. Aku sudah cape membujukmu dengan baik-baik. Menurutmu, aku harus bagaimana?"
(y/n) mengepalkan kedua tangannya yang terikat. Pipinya menggembung dan meludahi wajah zeke yang berada dekat didepannya. Zeke bergerak mundur dan pergi dengan mengunci pintu dari luar. Zeke mengusap wajahnya dengan sapu tangan. roti dan selai coklat yang baru setengah dia makan ditinggalkan di meja makan.
Kamar itu menjadi sepi lagi.
(y/n) berdiri bangkit dari tempat tidurnya. Hanya tangannya saja yang diikat sedangkan kakinya tidak. Sehingga, dia masih bisa berjalan menuju meja dan mengambil sisa roti itu. suapan demi suapan. Wajahnya memerah menahan air mata yang ingin keluar. (y/n) tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia hanya diam mematung. Rencanya sekarang dia ingin keluar dari kamar ini. peduli setan, perjanjian marley atau peperangan atau apapun itu. Hujan turun dengan lebat. Diruangan itu hanya (y/n) sendiri yang bisa mendengar dirinya menangis karena ketakutan. (y/n) memakan roti dan selai coklat sampai habis. Perutnya kenyang sekaligus keram.
***
Ketika ujung bayonet menusuk dadanya. Floch tahu akibat fatal dari tindakan nekatnya akan berujung fatal. Semua orang berlarian masuk ke dalam gedung meninggalkan floch yang terbaring dengan darah yang menyebar dibawah tubuhnya bercampur dengan air hujan.
"bocah, keparat! Dia meludahi sepatuku!"
Prajut marley kemudian pergi dengan mulutnya yang terus mengucap sumpah serapah. Ketakutan semakin menjadi. Semakin banyak orang eldia yang mati karena kelaparan dan dibunuh. Sirine berbunyi sampai memekakan telinga. Suaranya mirip burung camar yang memekik di laut namun lebih cempreng lagi. sirine itu menyuruh semua orang eldia berkumpul ditengah lapangan luas.
seorang prajurit marley dengan pangkat tinggi berdiri didepan barisan orang eldia. Di mulai berpidato,
"Jika, orang eldia bisa ikut berperang. Tentu kami, marley, akan memperlakukan yang terpilih setara dengan pasukan marley. Kalian tidak akan kerja paksa lagi dan jika ada yang selamat sampai perang usai. Dia akan mendapatkan kewarganegaraan marley seutuhnya dan juga uang dan tempat tinggal sebagai tunjangan seumur hidup. Kalian pasti tahu betapa enaknya jadi orang marley dengan segala fasilitas yang kami punya sekarang. Kalian bisa hidup makmur membangun keluarga bahagia setelah perang usai. Itu janji kami pada prajurit yang pemberani dalam peperangan. jadi siapa yang mau ikut! Sudahi penderitaan kalian disini dengan ikut berperang!"
Suara teriakan manusia beradu dengan derasnya hujan dan petir yang menyambar bumi. kilatannya bercahaya terang benderang memperlihatkan wajah-wajah lelah dan putus asa yang kini mulai mucul setitik harapan dari tujuan hidup yang baru.
Mikasa menunduk memeluk syal merahnya yang basah kuyup. Matanya menyorot kosong. Air hujan mengalir di wajahnya. Kilat menyambar lagi. hatinya seakan berkata untuk mikasa mau menatap ke depan. Dibarisan prajurit marley yang bersenjata lengkap. Meskipun sekilas dia melihat pria yang mata hijau yang juga menatapnya. Mikasa terperenjat. Pria itu tersenyum padanya kemudian pergi menutup wajahnya dengan topi.
"eren?" panggilnya.
Matanya tidak salah lihat. Meskipun tampilan pria itu berbeda, mikasa yakin itu eren. Tidak ada pria lain yang memiliki mata sehijau eren. Tanpa pikir panjang mikasa langsung mengangkat tangannya mengajukan diri untuk ikut berperang. Sasha yang melihat mikasa dari kejahuan ikut mengangkat tangan. Kapten levi mengangkat tangan disusul jean. Hampir semua orang mengangkat tangan tak terkecuali anak-anak dan lansia.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haleine (AOT X READER)
FanfictionSetelah (y/n) keluar dari penjara, Hanji mengangkatnya sebagai kadet pasukan pengintai. Dia dipilih tanpa ujian seleksi yang membuatnya mendapatkan intimidasi dari teman-teman sejawatnya. Karena terus-menerus diejek, (y/n) hilang kendali dengan em...
