T U J U H B E L A S

208 22 0
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuSaku, SaIno, NaruHina, NejiTen.
Genre : T or M
Warning : Banyak Typo, gaje, Halu, Lemon, Dll
Author : A.C
.
.
.
.
.
.
Happy Reading

Sinar matahari yang kini menerobos masuk dalam kamar dua gadis bersurai hitam dengan netra berbeda nampak terusik. Onyx yang semula terpejam perlahan terbuka, Sarada gadis itu berbalik menatap sang saudari kembarnya yang kini masih tertidur pulas meskipun cahaya matahari terus mengusiknya.

"Akari bangun." Ucap Sarada sembari mengguncang tubuh gadis di sampingnya ini.

"5 menit lagi Sarada nee." Sahutnya

Sarada hanya mendengus kasar, tak mengatakan apa pun lagi ia beranjak dari kasurnya, gadis dengan netra hitam serta tatapan dingin dan datarnya ia menatap pantulan dirinya didepan cermin.

"Apakah masih lama ya untuk keluarga kami bersatu lagi." Gumamnya

Sarada melangkah keluar ketika dirinya sudah selesai dengan ritual paginya, gadis itu mendekati Akari yang nampak masih belum bangun juga, dengan kesal ia mendekati saudari nya dan memukul kepalanya.

"Bangun Akari, kau ingin telat kah hah?" Ucapnya kesal

Dengan wajah kusut nya Akari, gadis itu bangun dengan wajah kesal. Gadis itu masih mengantuk tentunya, semalam karena memikirkan banyak hal membuat ia tidur cukup larut.

Suara ketukan pintu terdengar membuat Sarada mau pun Akari menoleh, wajah cantik serta surai merah muda sepunggungnya kini menatap kedua bocah didepannya sambil menggelengkan kepalanya. Sakura, wanita itu sudah berada di ambang pintu sebenarnya ia menuju kesana untuk membangun kedua buah hatinya namun bersyukur juga sudah melihat kedua anak gadis nya yang kini sudah bangun.

"Mama kira kalian masih tidur." Kekeh Sakura

"Aku sudah bangun dari tadi, Akari saja yang masih tidur tadi." Adu Sarada membuat Akari tersenyum kaku sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

Sakura tersenyum kecil, melihat kedua putrinya yang seperti ini membuat perasaannya begitu hangat, namun ia tau juga dalam rumah mereka kedua gadis itu banyak tersenyum dan bahkan bersikap hangat, berbanding terbalik jika berada di luar. Akari mungkin masih memancarkan kehangatan, namun berbeda dengan Sarada, gadis itu seperti musim dingin.

"Mama, apakah keluarga kita bisa seperti keluarga lainnya?" Ucap Sarada tiba-tiba membuat Sakura menoleh padanya

"Jika seandainya Papa datang, apa Mama akan menerimanya kembali?" Tambah Akari membuat Sakura terdiam, pertanyaan ini ia sama sekali tak memikirkannya selama ini.

🍒🍒🍒

"Jika seandainya Papa datang, apa Mama akan menerimanya kembali?" Pertanyaan dari Akari memenuhi pikirannya Sakura saat ini, ia tak tau harus menjawab apa.

Jika Sasuke kembali apa ia bisa menerima lelaki itu lagi? Tapi Sakura rasa itu tak mungkin, Sasuke sepertinya sudah sangat bahagia dengan keadaannya sekarang. 10 tahun berlalu tak mungkin lelaki itu akan kembali padanya, meskipun tak bisa mengelak bahwa Sakura sendiri sampai detik ini masih menyimpan perasaannya pada Sasuke. Meskipun masih menyukainya tapi sudut hatinya yang lain masih ada luka akibat perbuatan lelaki itu, ia bisa memaafkan tentunya tapi tergantung apa kah Sasuke akan meminta maaf atau tidak.

Ah salah, untuk apa ia memikirkan hal yang tak mungkin akan terjadi? Dengan ego dan gengsinya Sasuke itu tak mungkin lelaki itu akan menurunkan harga dirinya untuk meminta maaf.

Apa Sakura harus mencari pria lain? Sosok yang mungkin bisa menjadi ayah dari anak-anaknya kan.

"...Sakura!" Suara panggilan dari Matsuri membuat wanita yang kini tengah melamun terkejut dengan tepukan halus pada pundaknya.

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang