Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuSaku, SaIno, NaruHina, NejiTen.
Genre : lemon
Warning : Banyak Typo, gaje, Halu, Dll
Author : Arsasa"Forehead!"
Sebuah teriakan nyaring memecah kesunyian koridor sekolah yang sepi. Suara itu menggema, bergema di antara dinding-dinding kosong yang hanya dihiasi pantulan langkah kaki. Gadis berambut merah muda yang sedang berjalan lambat langsung menghentikan langkahnya. Ia berbalik, menatap malas ke arah sumber suara.
Haruno Sakura. Itulah nama gadis itu. Siswa tahun terakhir di Akademi Konoha, dengan rambut merah muda yang tergerai sampai punggungnya. Tatapannya kini diarahkan pada seorang gadis lain yang tengah berlari kecil ke arahnya. Surai pirang yang dikuncir tinggi itu bergoyang mengikuti irama langkahnya. Tak lain adalah Yamanaka Ino, sahabat sekaligus saingan abadinya.
"Ada apa lagi?" tanya Sakura dengan nada malas.
Ino menghentikan langkahnya di depan Sakura dan menghela napas kasar. Kedua tangannya kini dilipat di depan dada, memperlihatkan ekspresi jengkel di wajahnya. Manik mata aquamarine-nya menatap Sakura dengan kesal.
"Dasar kau forehead! Apa kau lupa kalau kau ada janji dengan Yamato-sensei hari ini? Gara-gara kau, aku harus berlari-lari di koridor. Untung saja sekolah sedang sepi. Coba bayangkan, masa gadis secantik aku harus lari-lari seperti anak kecil?" ocehnya panjang lebar.
Sakura mengangkat alis, menatap Ino dengan ekspresi tak percaya. Ia mendengus, kemudian kembali memutar bola matanya sebelum melanjutkan langkah.
"Kau terlalu berlebihan, pig."
Ino mendecak kesal, namun tetap mengikuti langkah sahabatnya itu. “Forehead…” panggilnya lagi.
Sakura hanya bergumam sebagai respons, merasa malas untuk menanggapi.
“Forehead…”
“Ada apa lagi, Ino-pig?”
“Kau barusan melewati ruang guru, tahu.”
Sakura langsung berhenti dan menyengir, menyadari kekeliruannya. Mereka pun berbalik arah menuju ruang guru. Setelah urusan dengan Yamato-sensei selesai, keduanya kembali berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelas.
“Aku mau ke toilet dulu. Kau duluan saja ke kelas, forehead,” ucap Ino lalu berlari pergi.
“Jangan lari, pig! Nanti kesandung!” seru Sakura dari belakang, hanya dibalas dengan acungan jempol oleh Ino.
Sakura menghela napas berat, lalu melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Tahun ini adalah tahun terakhirnya di sekolah ini. Beberapa bulan lagi, ia dan teman-temannya akan berpisah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sakura sendiri memiliki tekad kuat untuk menjadi seorang dokter. Demi cita-cita itu, ia rela berusaha keras, tak kenal lelah.
Langkahnya kembali terhenti ketika dari kejauhan ia melihat sosok yang sangat ia kenal. Seorang pria dengan rambut hitam pekat dan postur tubuh tegap berjalan santai di koridor, dikelilingi beberapa gadis yang bergelantungan manja di kedua lengannya. Sakura bergidik ngeri. Ia memalingkan wajah dan bergegas melangkah melewati kerumunan itu.
Uchiha Sasuke. Siapa yang tidak mengenal namanya? Putra dari keluarga konglomerat, pewaris utama perusahaan besar milik Uchiha, dan secara tidak resmi pemilik sekolah ini juga. Wajah tampannya kerap membuat para gadis berteriak histeris. Ditambah lagi dengan otaknya yang brilian, menjadikannya sosok pria idaman yang nyaris sempurna.
Namun, ada satu kekurangan besar dalam dirinya—Sasuke adalah seorang playboy. Ia gemar mempermainkan hati wanita dan mengincar tubuh mereka. Tidak sedikit siswa perempuan yang menjadi ‘korban’ pesonanya. Dan Sakura, sebisa mungkin menghindar dari pria itu. Meskipun dalam hati kecilnya ia tak bisa menyangkal bahwa dirinya pun tertarik. Namun prinsipnya teguh. Ia tidak ingin menjadi bagian dari daftar korban Uchiha Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
FanfictionWarning!! Mengandung konten dewasa, banyak kata-kata dan penulisan yang mengandung unsur dewasa, hati-hati dalam memilih bacaan. Semuanya berubah, takdir tidak dapat di percaya lagi. luka kini membekas dan menghadirkan kenangan buruk. Kadang semuan...