Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuSaku, SaIno, NaruHina, NejiTen.
Genre : T, M and lemon
Warning : Banyak Typo, gaje, Halu, Lemon, Dll
Author : A.C
.
.
.
.
.Sakura mengejabkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retina matanya, ia menatap sekeliling tempat ia berada saat ini. Kepalanya terasa sangat pening dan entah kenapa tubuhnya terasa sakit.
"Uh...apa yang terjadi? Kenapa aku bisa berada di tempat" gumam Sakura
Perlahan Sakura memposisikan dirinya untuk duduk, seketika Sakura merasakan nyeri di daerah kewanitaannya, perlahan Sakura mencoba untuk mengingat kejadian sebelumnya. Seketika air mata Sakura turun dengan sendirinya, ia menggeleng lemah kepalanya dan menangis dalam diam.
"Ak...aku...hiks...hiks...hiks...ti...tidak...hika...hiks...pe...perawan....la..lagi..hiks..." tangis Sakura pun pecah, setelah mengingat kejadian yang baru saja ia alami dengan Sasuke sang pelakunya.
Pintu kamar asrama Sakura terbuka dan menampakan dua orang gadis yang kini berjalan mendekatinya dengan wajah panik.
"Saki kau kenapa?" tanya Tenten panik
"Astaga forehead, apa yang terjadi dengan mu? Katakan kenapa kau sampai menangis seperti ini" ucap Ino dengan wajah paniknya
Sakura menggelengkan kepalanya dan menatap kedua gadis di depannya dengan wajah yang di ukir senyuman tipis.
"Aku baik, aku hanya menangis mengingat Sasori nii chan yang masih menghilang" ucap Sakura membuat Ino dan Tenten menunduk sedih. Sakura tidak bisa memberitaukan apa yang baru saja ia alami, ia tidak ingin membuat teman-temannya merasa khawatir padanya, sudah cukup dengan menghilangnya kakak pertamanya Sasori yang menghilang dalam kecelakaan 5 tahun lalu.
"Sudalah Saki, jangan bersedih sudah 5 tahun berlalu sejak menghilangnya Sasori nii chan dalam kecelakaan itu dan itu juga bukan kesalahan mu" ucap Tenten membuat Sakura terdiam.
"Tapi, tetap saja itu adalah kesalahan ku hiks....hiks..." ucap Sakura, rasanya ia sudah sangat hancur semua orang membencinya bahkan keluarganya pun membencinya di tambah lagi dengan apa yang baru saja terjadi. Hidupnya hancur tak tertata lagi.
Ino dan Tenten kini memeluk erat Sakura dan menangis bersama dengannya.
"Sttt tenanglah Forehead, kau tidak perlu seperti ini" ucap Ino
"Sudalah Saki, jangan seperti ini kau bukanlah gadis lemah" ucap Tenten menenangkan Sakura
Merasa Sakura yang kini mulai tenang membuat Ino dan Tenten kini menatap lekat gadis itu.
"Beberapa hari ujian Forehead, kau harus mempersiapkan diri" ucap Ino
"Dasar kau Ino, Sakura selalu mempersiapkan diri untuk hal-hal seperti itu bahkan dia selalu menduduki murid terpintar setelah Uchiha Sasuke" ucap Tenten
Mendengar nama Sasuke membuat Sakura membencinya namun kenapa dalam hatinya ia tidak bisa membenci pria itu, pikirannya mengatakan benci namun hatinya tidak dapat membenci pria brengsek itu.
Ada satu fakta yang tidak di ketahui oleh teman-temannya dan mungkin juga Sasuke, sebuah fakta yang mungkin juga sudah di lupakan, Sakura dan Sasuke adalah sahabat masa kecil, sebelum semuanya berubah.
Sementara itu Sasuke dan teman-temannya kini sedang duduk bersama di tempat biasanya, ruangan khusus tempat yang sudah di sediakan atas perintah dari Sasuke.
"Jadi bagaimana?" tanya Sosok pria dengan rambut panjangnya dan juga manik mata amethyis nya kini menatap Sasuke.
"Apanya?" tanya Sasuke menatap binggung

KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
FanfictionWarning!! Mengandung konten dewasa, banyak kata-kata dan penulisan yang mengandung unsur dewasa, hati-hati dalam memilih bacaan. Semuanya berubah, takdir tidak dapat di percaya lagi. luka kini membekas dan menghadirkan kenangan buruk. Kadang semuan...