Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuSaku, SaIno, NaruHina, NejiTen.
Genre : T or M
Warning : Banyak Typo, gaje, Halu, Lemon, Dll
Author : A.C
.
.
.
.
.
.
.
Sakura menatap bangunan besar didepannya, menssion berwarna kuning gading dengan taman yang kini di penuhi bunga di depan pintu menssion, Sakura menarik nafas kasar kemudian menatap ke arah pintu besar bercat coklat."Apa yang harus ku lakukan? Kaasan dan Tousan pasti sudah mendengar semuanya" gumam Sakura tidak tenang
Entah kenapa perasaanya menjadi tidak tenang, seperti sebuah neraka yang kini sedang menantinya, Sakura menarik nafas kasar kemudian menghembuskannya dan berjalan masuk ke dalam bangunan besar di depannya.
Sakura perlahan membuka pintu, bukannya mendapat kata sambutan sebuah tamparan tiba-tiba saja melayang ke pipi mulusnya
Plak...
"Dasar gadis mur*han, anak sialan, kau selalu saja membawah petaka buat kami, seharusnya kau saja yang mati saat itu" ucap Mebuki dengan kata-kata kasarnya serta beberapa tamparan di layangkan untuk Sakura
"Anak sialan" makinya lagi
Sakura hanya diam menunduk, tatapannya kosong, tidak ada isakan tangisan lagi, ia sudah sangat lelah menangis terus. Mebuki menarik kasar tangan Sakura keluar dari Rumah.
"Kau sudah mempermalukan kami, kau tidak punya hak untuk tinggal lagi di sini" seru Mebuki kemudian menutup pintu menssion dengan kasar. Sakura terdiam, ibunya tak mendengar penjelasannya dan mengusirnya begitu saja, lagi-lagi ia yang harus menderita karena ulah orang lain selalu saja seperti itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ino kini duduk di lantai dengan wajahnya yang di benambakan dalam tumpuan tangannya, kakinya di tekuk dan kedua tangannya di lipat di atasnya."Dengan begitu mudahnya kau melupakan kejadian itu! Sialan, kau melupakannya dan membuat aku yang harus tersiksa selama ini. Tuduhan yang di berikan hiks...hiks..." Ino menangis dalam diam.
Flasback
5 Tahun lalu
Seorang gadis bersurai pirang kini berjalan mendekati ketiga sahabatnya yang kini menatap dirinya dengan tatapan berbeda-beda, Ino gadis itu menatap tidak mengerti."Tidak ku sangka Ino, kau bisa melakukan hal menjijikan itu"
Ino masih menatap dengan tatapan binggungnya, Hinata menarik tangan Ino kemudian membawa gadis itu ke Mading sekolah, banyak pasang mata yang kini menatap jijik dan berbagai kata cibiran yang di lontarkan untuknya, semua siswa siswi di sekolah itu kini melempari dirinya dengan telur busuk dan air kotor, ketiga temannya hanya diam dan tidak berniat untuk membantunya.
Ino terisak tangis, ia hanya menunduk dan tidak mengatakan apa pun, tangannya kini mengepal erat, ia bersumpah akan menemukan orang itu dan membalas perbuatan nya ini.
Setelah aksi lempar lemparan tadi, Ketiga gadis itu kini menatap Ino dan membawahnya untuk membersihkan diri, Ino hanya diam dan tidak mengatakan sepata kata pun pada ketiga gadis itu.
"Ino maaf! Kami tidak bisa menolong mu tadi" ucap Tenten
Ino hanya diam dan memilih berjalan masuk ke dalam toilet untuk membersihkan dirinya..
"Akan ku temukan kau, CCTV! Mungkin itu berguna" gumam Ino
Ino melangkahkan kakinya mendekati ruang CCTV, awalnya pengawas di ruangan itu menolak untuk membantu Ino, namun dengan segala cara membuat pengaja akhirnya membiarkan Ino masuk dan melihat rekaman CCTV itu, mata Ino membulat saat melihat sosok gadis yang kini menempelkan sesuatu di mading, meskipun gambarnya tidak terlalu jelas namun Ino sangat yakin orang itu adalah dia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
ФанфикWarning!! Mengandung konten dewasa, banyak kata-kata dan penulisan yang mengandung unsur dewasa, hati-hati dalam memilih bacaan. Semuanya berubah, takdir tidak dapat di percaya lagi. luka kini membekas dan menghadirkan kenangan buruk. Kadang semuan...