Hi!
Aku akan segera menyelesaikan cerita ini. Tidak ingin berlama-lama. Entahlah kurasa memang harus segera diposting. Aku akan menjadwalkan dua bab setiap harinya. Saat ini aku tengah memeriksa dan merevisi yang perlu direvisi.
Terima kasih sudah setia menunggu, memberikan komentar, dan memberikan voting.
Setelah ini, aku akan menghilang dulu menyelesaikan cerita Idealism with Love.
Sisanya, ada cerita baru setelah itu, namun aku belum ingin mempostingnya. Terlalu halu menurutku.
Udah, curhatnya segitu saja.
Oh ya, bagi yang sudah membaca pdf Aca dan Mali, terima kasih yaaa. 💙
Chapter 22: Marah
Pekerjaan kantor berjalan seperti biasanya. Baik Clay maupun Honey tengah sibuk dengan urusan perusahaan mereka masing-masing. Clay tengah sibuk menyiapkan program sekolah yang akan dibangunnya, sedangkan Honey tengah menyiapkan film pertama yang akan digarap langsung oleh agensinya.
Kini Honey tengah melebarkan sayap perusahaannya membuat rumah produksi sendiri. Impiannya adalah membuat film dengan pemain yang tidak diikat dengan kontrak yang merugikan para talentnya. Sebisa mungkin, sebagai CEO ia tidak menuntut fans service terhadap para artis yang terlibat pada film yang digarapnya.
Dengan kesibukannya, baik Clay maupun Honey selalu pulang larut malam. Waktu berbincang mereka terasa berkurang karena kesibukan mereka masing-masing. Meski demikian, Clay memahami apa yang menjadi impian Honey. Ia senantiasa mendukung apa pun keputusan Honey.
Hampir satu bulan penuh Clay disibukkan dengan kasus sabotase sayurannya di beberapa super market. Untungnya, super market yang menjadi sasaran adalah super market di bawah naungan Orion Town. Clay meminta Run untuk mengusut pihak yang menyabotase produknya.
"Perempuan gila!" keluh Clay memukul meja dengan genggamannya.
"Kau mengenal perempuan ini?" tanya Run penasaran.
"Ya, dia adalah salah satu peserta pelatihan di kebunku. Dia berusaha menggodaku bahkan di depan Honey. Kurasa dia terbakar api cemburu ketika melihatku terang-terangan memamerkan kemesraan di hadapannya," jelas Clay dengan tatapan tajam.
"Huh?!" Kaluna hanya memberikan tanggapan kaget.
"Jangan bilang ketika kamu datang dengan memopoh Kak Honey, Kak? Itu hari setelah aku dari Korea?" tanya Kaluna.
"Ya. Yang kau bilang akan dua minggu. Bahkan lima hari pun tidak ada," sindir Clay.
"Hehehe. Maaf. Ada urusan mendesak, Kak," jawab Kaluna terkekeh.
"Jadi, ini adalah bentuk balas dendamnya kepadamu karena membuatnya cemburu? Apa haknya dia cemburu? Hahaha!" tawa Run menggelegar.
"Anak-anak muda zaman sekarang memang makin gila!" ucap Clay.
"Dia pikir, dengan orang tuanya sebagai pengusaha batu bara dapat menjatuhkanku begitu saja? Huh!" desis Clay.
"Untuk masalah ini, gunakan kekuatan dalam," ucap Clay datar,
"Kau mau aku lakukan apa?" tanya Run penasaran.
"Lakukan sesuai prosedur saja. Sisanya, aku akan menemuinya dan memberikan bukti-bukti di hadapannya. Aku akan membiarkannya menginjak kepalaku," ucap Clay menyeringai kejam.
"Hhh, Clay is back," deru Kaluna.
Emosi Clay memang tak terbendung. Bagaimana bisa ada orang yang begitu terobsesi terhadapnya hingga merusak usahanya. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan. Kaluna maupun Run tidak akan bisa menahan apa pun yang hendak dilakukan oleh Clay jika sudah menyangkut prinsip dan hidupnya. Awalnya ia akan memberikan lawannya lehernya untuk diinjak, setelah itu ia akan memutar badannya dan mengunci tubuh lawannya hingga tak bernafas. Kejam? Memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)
РазноеIni adalah kehidupan 'after married' dari Clay dan Honey. Cerita ini akan mengisahkan kehangatan sebuah keluarga yang dibangun oleh mereka. Dalam biduk rumah tentu akan ada permasalahan dan pasang surut di dalamnya. Namun, dengan cinta yang penuh, m...