"Auh, kau sudah di rumah?" tanya Honey ketika melihat Kaluna tengah menonton siaran podcast di ruang keluarga.
"Hai, kalian dari belanja?" tanya Kaluna balik.
"Pertanyaan dijawab pertanyaan. Hmmm," gumam Clay berjalan membawa barang belanjaan.
"Hehehe. Iya, Kakak Ipaaar. Aku besok berangkat ke Korea, jadi kuputuskan untuk istirahat lebih awal. Apa menu makan malam kita hari ini?" tanya Kaluna antusias dan berdiri.
"Kami mau dinner, kau tidak diundang," jawab Clay datar sembari berjalan ke arah Kaluna setelah memberikan barang belanjaan kepada asisten rumah tangga.
"Huh?! Aku belum makan, Kaaaak!" keluh Kaluna merengek.
"Kakakmu bercanda, Kaluna. Aku akan memasak steak dan asparagus, permintaan kakakmu," ucap Honey tertawa kecil.
"Aaakkk! Kakakku memang terbaik! Kakak Ipar, kau tahu? Gengsinya Kak Clay itu mengalahkan tingginya Gunung Fuji!" ucap Kaluna semangat.
"Jangan berbicara aneh-aneh pada istriku," ucap Clay menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Iya, gengsinya tinggi! Saat kami belum pacaran pun begitu. Ketika pacaran hingga menikah, lah justru dia paling posesif. Huuuu," ledek Honey dan Clay hanya menoleh mengerutkan alisnya.
"Naaaah! Dia itu penyayang tahu, Kak! Hanya saja gengsi. Tahukah kau, steak dan asparagus itu makanan kesukaanku. Setiap aku akan pergi ke luar negeri dalam waktu yang lama, dia pasti mengajakku makan makanan itu," jelas Kaluna dengan seringai bahagia di wajahnya.
"Benarkah?!" Honey terbelalak senang.
"Syukurlah, suamiku masih memiliki hati yang manis ternyata," kagum Honey.
"Bisakah kalian kalau membicarakanku di saat aku tidak ada saja? Terkadang dibicarakan di belakang ada baiknya juga, huh," keluh Clay beranjak menuju lift.
"Ciyeee, salah tingkah ciyeeee! Aku tebak kau akan ke ruang gym!" teriak Kaluna melihat kakaknya yang masih malu-malu.
"Hahaha! Memang begitukah kebiasaannya?" tanya Honey penasaran sembari memasang celemek.
"Mmm. Dia kalau sudah salah tingkah dan malu karena digoda, pasti akan berolah raga," jawab Kaluna mengangguk.
"Lucu sekali," gumam Honey dengan senyum merona.
"Auh. Mengapa jadi senyum-senyum sendiri?" deru Kaluna terkekeh pelan.
"Mmm, tidak," Honey menahan senyumnya.
Kaluna hanya menggelengkan kepalanya melihat kakak iparnya yang juga tak kalah salah tingkahnya. Pantas saja mereka berjodoh, batinnya. Ada hal yang mereka sangat berbeda, ada hal yang membuat mereka begitu serasi.
"Berapa lama kau di Korea, Dik?" tanya Honey mengalihkan perasaannya.
"Mmm, dua minggu mungkin. Aku ingin mengamati latihan dan kepengurusan agensi di sana. Selain itu, kami akan mempersiapkan world tour untuk girlband yang baru debut beberapa waktu lalu," jelas Kaluna santai.
"Dengan siapa kau akan ke sana?" tanya Honey.
"Dengan tim dan asistenku tentunya," jawab Kaluna menyeringai.
"Baiklah. Jaga dirimu baik-baik di sana ya," pesan Honey.
"Siap, Bos!" seru Kaluna memberi hormat.
Baik Kaluna maupun Honey terkekeh dengan perbincangan mereka. Banyak topik yang mengalir di antara keduanya. Waktu memasak menjadi menyenangkan karena dilakukan sembari bersenda gurau.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)
De TodoIni adalah kehidupan 'after married' dari Clay dan Honey. Cerita ini akan mengisahkan kehangatan sebuah keluarga yang dibangun oleh mereka. Dalam biduk rumah tentu akan ada permasalahan dan pasang surut di dalamnya. Namun, dengan cinta yang penuh, m...