Chapter 2: Te Amo

265 31 4
                                    


"Hai, Marissa!" sapa Honey.

"Hai, Bu Honey! Selamat datang kembali!" Marissa menyambut Honey dengan pelukan.

"Oh, kau sudah datang. Cepatlah mulai bekerja. Ada banyak tawaran series untuk talent kita," ucap Manow serius keluar dari ruangan Honey.

"Sayang, bisakah kamu lebih santai sedikit? Bu Honey baru saja sampai," keluh Marissa yang membuat Manow melunak.

"Oiih? Marissa? Apakah kau sudah melunakkan si batu ini? Hahahaha!" Honey terkekeh melihat Manow yang tetiba diam.

Manow yang melihat dirinya ditertawakan ingin memberikan pukulan pada Honey namun diurungkan karena melihat kekasihnya melotot. Ekspresinya benar-benar berubah menjadi takut. Begitukah orang jatuh cinta? Hahahaha.

"Jadi, apa agenda kita dalam waktu dekat?" tanya Honey.

"Kita harus memilah series mana yang akan kita pilih selanjutnya. Dew telah memberikan beberapa draft synopsis dan naskahnya," jelas Manow.

"Siapa yang akan memproduksinya?" tanya Honey.

"Orion Production," jawab Manow.

"Aw, perusahaan suamiku?" tanya Honey kaget.

"Mmm. Kurasa akan menjadi lebih mudah. Bukankah tidak ada salahnya kita memanfaatkan previledge ini? Hehehe," ujar Manow.

"Benar sih, hanya saja kita tetap harus mengikuti seleksi dengan adil dan objektif. Aku tidak ingin mencampurinya dengan urusan pribadi. Suamiku juga pasti tidak menyukai cara curang," jelas Honey dengan serius.

"Hei, hei! Hahaha tentu saja aku tahu itu. Aku hanya bercanda, Honey," jelas Manow.

"Dew telah menyiapkannya. Ia yakin akan cerita yang sudah dia kerjakan. Tinggal kita pilih mana yang akan kita ajukan ke sana," jelas Manow lagi.

"Mmm, baiklah. Lalu untuk persiapan debut Sonya bagaimana? Apakah dia sudah benar-benar sembuh?" tanya Honey khawatir.

"Iyaa, sudah. Kini albumnya sedang diurus oleh Orion Music. Hmmm kupikir-pikir kau memang berjodoh dengan Clay. Bahkan sampai urusan pekerjaan pun kalian berkaitan. Hoiiih," Manow berujar lagi.

"Itu sih karena memang perusahaannya sudah menguasai satu negara ini bahkan intenasional. Segala bidang dijamahnya. Kebetulan saja aku berada di dekatnya. Hehehe," Honey menjawab.

"Ya, ya, ya, kau sungguh beruntung," ucap Manow.

"Auh, bukankah kau juga ikut beruntung?" Honey menaikkan alisnya satu.

"Betul juga sih," Manow mengiyakan.

"Oh ya, aku akan ikut denganmu kali ini. Tolong antarkan aku ke MineGreen," pinta Honey.

"Huh? Kau tak dijemput oleh Clay?" tanyanya bingung.

"Aku memintanya untuk menungguku di apartemen. Dia sedang sibuk, jadi kuingin ke kebun saja sore ini. Lalu, kau antarkan aku ke apartemen," pinta yang bernada perintah kepada Manow.

"Oh, baiklah. Marissa akan ikut denganku, apa tidak masalah?" tanya Manow.

"Tentu saja," ucap Honey.

Beberapa waktu telah berlalu...

Honey berjalan menuju apartemennya setelah turun dari mobil Manow. Ia berpamitan dengan Manow dan Marissa lalu melangkah menuju unitnya. Perlahan ia membuka pintu apartemennya dan tidak melihat Clay di ruang tamu. Ia meletakkan sesuatu yang tengah ia bawa sedari tadi di atas meja depan tv. Ia pun membuka pintu kamarnya dan tidak ada Clay juga.

CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang