Chapter 21; Kerja-Mengerjai

189 26 1
                                    

Jujur saja hari ini lelah banget.

Tapi, berhubung ada yang minta buat unggah, yasudah kubaca dan revisi lagi saat ini juga dan langsung unggah.

Maaf kalau gelombangnya ga stabil yah.

Chapter 21; Kerja-Mengerjai

"Agak kasar ya," Honey gemas menjewer telinga Clay setelah siang yang melelahkan.

"Mmmm, mmm, mmmm," Clay hanya memainkan apa yang tengah dihisapnya.

"Pantas saja kamu mengajakku ke sini, huh," keluh Honey pada Clay yang masih sibuk menyecap yang belum ada susunya.

Honey memeluk Clay gemas karena perbuatannya di siang bolong ini. Ini adalah sikap posesif Clay in another level. Ketika orang menunjukkan ketertarikan padanya, justru hatinya yang semakin posesif pada istrinya. Bukankah seharusnya Honey yang makin posesif? Clay memang suami yang agak lain dari suami pada umum.

Sebelumnya, Clay telah memeriksa jadwal pelatihan di MineGreen. Itulah alasan Clay mengajak Honey berkeliling hingga melewatkan waktu sarapan. Rencananya sungguh terstruktur dan masif. Semua masuk dalam perhitungan Clay.

"Daddy, jelaskan dulu. Belum puas juga kamu menghisap dari tadi, huh?" Honey berusaha menjauhkan kepala Clay dari dadanya.

"Uhh, masih mau, Mamiiii!" rengek Clay membuka mulutnya kembali.

Tangan Honey dengan cepat menutup bibir Clay yang hendak menyergap pucuknya lagi. Setelah menggempur Honey bertubi-tubi, itu tidak membuat Clay puas untuk menikmati tubuh istrinya.

"Huh, baiklah," Clay menjawab malas karena sumber energinya hanya bisa dipandangi.

"Setelah itu, hisaplah sebelum sainganmu lahir, Sayang," jawab Honey gemas mengecup bibir suaminya.

"Baiklah," jawab Clay dengan senyum.

"Aku memeriksa jadwal pelatihan kemarin. Beberapa banch sudah kubaca dan kulihat ada nama perempuan itu. Aku risih dengan kegatalannya. Hari ini adalah jadwal untuk peremajaan. Pada data yang ditulis Dawan, mereka harus mendengarkan penjelasan dulu di sini, itulah sebabnya kuajak kamu kemari. Dia harus tahu bahwa tak ada yang bisa mengalahkanmu di hidupku," jelas Clay serius.

"Kamu yang digoda, tapi kamu juga yang seposesif ini. Suami spesies apa kamu, Sayang?" kekeh Honey.

"Aku tidak suka jika ada orang yang berusaha mengusik hatimu. Berlebih lagi berusaha membuatmu tidak yakin padaku. Kamu adalah milikku dan aku adalah sepenuhnya milikmu. Jangan sampai ada yang merasa memiliki celah untuk memisahkanmu dariku," jelas Clay dengan tatapan yang lebih serius.

"Lalu, mengapa kali ini permainanmu lebih kasar?" tanya Honey penasaran.

"Karena kamu selalu menganggap dirimu tidak seksi. Kamu sempurna di mataku!" ucap Clay tegas.

"Jujur saja aku sedikit takut ketika kamu melucuti pakaianku dengan kasar tadi. Aku bahkan tidak bisa berkata apa pun ketika kamu memaksaku untuk melihat tubuhku sendiri dalam keadaan tanpa busana sama sekali di depan cermin. Huh, ekspresimu itu seperti ..." kalimat Honey terputus.

"Seperti apa?" tanya Clay penasaran.

"Orang mesum yang hendak memerkosa gadis incarannya!" jawab Honey cepat.

"Memang betul," jawab Clay santai.

"Auh? Kamu memang ingin memerkosaku, huh?!" tanya Honey membelalak.

"Iyalah! Tubuhmu ini membuatku tidak bisa menahan hasratku. Beberapa kali kutahan, tapi kali ini tak bisa lagi. Pantulan tubuhmu di cermin makin membuatku bergejolak. Dan aku tidak akan membiarkan siapa pun untuk menarikku darimu," jawab Clay tegas.

CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang