Malam itu Ten merasa sangat kepanasan, di apartemen hanya ada dia seorang dan Ten pun mengganti bajunya dengan baju yang terbuka.
Ten memakai bikini serta beberapa hiasan lainnya, Johnny sendiri baru masuk ke dalam apartemennya dan melihat Ten memakai itu.
" What the fuck? are u sure Ten? " batinnya yang tak percaya akan hal itu.
Ten pun sadar akan kedatangannya, dia menyambutnya dan baru ingat akan pakaiannya. Ketika Ten hendak lari ke kamarnya, Johnny langsung menarik tangannya dan mendorongnya secara kasar ke sofa.
Johnny menciumnya tanpa aba-aba dan sangat kasar, sehingga Ten hanya bisa diam tak berkutik, dia merasakan jika Johnny marah kepadanya.
" Ten? kau sadar dengan pakaian mu kan? mengapa kau memakai ini hm? ingin ku ambil bagian mu itu? jawab Ten. " kata Johnny yang memarahinya.
" M-maaf.. saat itu panas sekali rasanya, j-jadi aku hanya mencobanya saja.. " jelas Ten dengan penuh rasa ketakutan.
Dia menjadi tidak berani menatap wajah Johnny yang berubah saat itu. Johnny semakin tak bisa menahan amarahnya sehingga dia harus meminum banyak air.
Ten merasa menjadi bersalah dan mengejar Johnny yang berjalan ke dapur, dia memeluknya dari belakang.
" M-maaf Jo, maaf.. " lirih Ten yang memeluknya.
" Ayolah Ten, kau tau tidak? bagaimana nanti jika ada orang masuk terus mengambil milik mu itu? apa kau akan memberikannya? sudah ku katakan, itu punya ku kan? jangan macam-macam Ten, kau berada di rumah tanpa pengawasan ku hari ini " lanjut Johnny yang masih marah dan membuat Ten hanya bisa menunduk sambil merenungi kesalahannya.
" A-aku t-tau tapi m-maaf... " sambung Ten yang hendak menangis.
Dengan cepat Johnny menarik tangannya dan memeluknya dengan erat, dia mengelus kepalanya serta menciumnya.
Ketika Ten melihat wajah Johnny, Johnny langsung menciumnya dan melumatnya dengan kasar, Johnny juga meremas pantat Ten yang gembul itu.
Johnny memperdalam lumatannya dan Ten hanya mengalungkan tangannya ke leher Johnny, secara cepat Johnny menggendong badannya dan membawa ke kamarnya sambil ciuman hangat.
Mereka melakukan ciuman itu hingga ke dada dan hal ini membuat Ten mendesah tak karuan karena rasa nikmat yang selalu ia nantikan.
Berbeda dengan Yuta yang tengah merasakan kenikmatan juga dari kekasih manisnya itu, Winwin yang tengah mengulum milik Yuda yang besar itu.
" Glukphh emhh, slurphh ohh emhh " ujarnya yang tak jelas karena dia masih sibuk memainkannya.
Yuta menekan kepalanya ke dalam dan mengeluarkan cumnya di tenggorokan Winwin, Winwin hanya membelakkan matanya dan mengeluarkan sisa cum yang tidak sanggup ia telan.
" Maaf Yuta, aku tak bisa menelannya " kata Winwin yang menyadari kesalahannya.
Yuta hanya mengangguk dan sebenarnya selama ini Winwin tidak hamil, makanya Yuta bisa dengan puas memainkan milik kekasihnya itu.
Intinya mereka berdua sama-sama bermain badan tapi Johnny tidak mengambil "itu" Ten pada saat itu karena dia ingat akan janji nya.
Setelah selesai Ten tengah menidurkan kepalanya di lengan Johnny dan mereka berdua sempat saling diam, entah apa yang merasuki mereka berdua hingga mereka saling diam.
" Eumm Jo? " panggil Ten saat itu.
" Kenapa? " tanya Johnny kepadanya.
" Apa kau masih marah akan ulah ku tadi? " tanya Ten balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Love Story at Police Headquarters" | Johnten & Yuwin. [SLOW UP]
Mystery / ThrillerHELOO BUKU INI BAKALAN JADI BUKU PERTAMA AKU TENTANG KEPOLISIAN DAN SEBAGAINYA, AKU HARAP KALIAN SUKA BGT SAMA BUKU INI DAN MAAP KALAU GA NYAMBUNG NANTINYA. EVERYTHING IN THIS BOOK IS FICTION OR NOT REAL AT ALL, THIS IS JUST AN ENTERTAINMENT STORY...