Hansel dan Mia terus bertarung mati-matian di tengah reruntuhan yang dipenuhi api dan asap. Cahaya bulan yang seharusnya menenangkan kini hanya menjadi saksi dari kekacauan. Suara dentingan logam, tembakan, dan ledakan mengisi udara. Tapi tiba-tiba, pertempuran menjadi lebih aneh.
Salah satu Droid Executor berhenti sejenak di depan Hansel. Mata merahnya yang sebelumnya dingin kini mulai bersinar lebih redup. Perlahan, tubuh mekaniknya berubah, armor tebal di sekeliling tubuhnya mulai mencair, menyusut, dan membentuk sesuatu yang... sangat manusiawi.
Mia yang berada di posisi sniper menatap dengan kaget dari atas reruntuhan. "Hansel... apa gue halusinasi, atau itu Droid barusan berubah jadi cewek cantik?"
Hansel menatap Droid di depannya yang kini berbentuk seorang wanita dengan rambut panjang berwarna perak, kulit putih sempurna, dan wajah yang sangat mendekati manusia. Dia mengerutkan alisnya. "Nggak, lo nggak halu, Mia. Ini nyata. Dan jujur aja... ini agak bikin gue bingung."
Wanita-Droid itu tersenyum tipis, suaranya terdengar halus tapi tetap memiliki nada elektronik. "Hansel. Anda adalah prioritas utama. Mother ingin Anda kembali... hidup atau mati."
Hansel tertawa kecil sambil mengayunkan pedangnya ke bahunya dengan santai. "Oh, jadi ini cara Mother ngajak gue balik? Ngirimin Droid yang hampir bikin gue lupa kalau gue harus bunuh lo?"
Mia berteriak dari jauh. "Hansel! FOKUS! Jangan melamun soal 'wanita cantik' di medan perang!"
Hansel menoleh ke Mia dengan ekspresi tersinggung. "Eh, siapa bilang gue melamun? Gue cuma bingung kenapa musuh kita makin kelihatan kayak model iklan produk kecantikan!"
Wanita-Droid itu tidak menunggu lebih lama lagi. Dalam sekejap, dia melesat ke arah Hansel dengan gerakan secepat kilat, mencoba menusukkan pedang energi yang muncul dari tangannya. Hansel berhasil menangkis serangan itu dengan pedangnya, tetapi dorongan Droid itu cukup kuat untuk membuatnya terdorong mundur beberapa langkah.
"CLANG! CLANG! CLANG!"
"Wow!" Hansel berteriak sambil menahan serangan berikutnya. "Lo nggak cuma cantik, tapi juga kuat banget. Apa ini Mother yang bikin, atau lo ikut gym sebelum perang dimulai?"
Droid itu tidak merespons, hanya menyerang Hansel dengan rentetan serangan cepat. Hansel terus menangkis, tetapi setiap kali dia mencoba menyerang balik, Droid itu menghindar dengan gerakan anggun yang hampir mustahil.
Mia, di sisi lain, berada dalam masalahnya sendiri. Salah satu Droid Executor lain telah mengunci posisinya dan dengan cepat mendekat. "Oh, sial, sial, sial!" Mia melompat dari posisinya di atas reruntuhan, mendarat di belakang sebuah robot besar yang sudah tidak aktif. Dia berlindung sambil berusaha mencari celah untuk menembak.
Di saat itu, suara elektronik dari nano machine di tubuhnya terdengar di dalam kepalanya:
"ANALYZING ENVIRONMENT... POTENTIAL CORE DETECTED. NON-ACTIVE ROBOT CONTAINS COMPATIBLE CORE FOR D-POD."
Mia terdiam sejenak, lalu berbicara dengan setengah panik. "Tunggu, lo bilang robot ini punya core yang sama kayak Droid Executor? Dan itu bisa gue pake buat ngaktifin D-Pod?"
"AFFIRMATIVE. CORE DETECTED. EXTRACTION REQUIRED."
Mia segera mengaktifkan komunikasi dengan Hansel. "Hansel! Robot besar yang gue sembunyiin ini punya core yang sama kayak Executor. Kita bisa pake itu buat aktifin D-Pod!"
Hansel yang masih sibuk bertarung dengan Droid Executor wanita di depannya langsung menoleh ke arah Mia dengan ekspresi kaget. "SERIOUSLY?! Jadi selama ini kita capek-capek bunuh Droid Executor, padahal robot mati bisa kasih apa yang kita butuhin?"
Mia berteriak dari posisinya. "GUE NGGAK TAHU ITU, HANSEL! GUE CUMA NEMU INFORMASINYA BARU SEKARANG!"
Hansel menghela napas panjang sambil memukul mundur Droid Executor di depannya dengan pedangnya. "Oke, Mia! Cepetan ambil core itu! Gue bakal bikin mereka sibuk!"
Mia berlari ke sisi robot besar yang sudah tidak aktif itu. Dia mengeluarkan pisau kecil yang terselip di armor battle suit-nya dan mulai membuka panel di bagian belakang robot itu, mencari inti energi yang disebut oleh system-nya. Namun, salah satu Droid Executor lainnya melihatnya dan langsung melompat ke arah Mia.
"Mia! DIAM DI TEMPAT!" teriak Hansel, sambil melemparkan granat plasma kecil ke arah Droid itu, membuatnya terpental sebelum bisa mencapai Mia. "Cepetan kerja, Mia! Gue nggak bisa terus-terusan jadi superhero di sini!"
Mia, sambil berkeringat, akhirnya menemukan core itu. Inti berbentuk bulat dengan cahaya biru terang menyala di dalamnya. "GUE NEMU! GUE NEMU!"
Hansel, yang kini bertarung melawan dua Droid Executor sekaligus, menoleh dengan ekspresi lega. "BAGUS! SEKARANG KITA BISA NGELUARIN DRONE YANG KEREN! AKTIFIN CEPETAN!"
Mia menatap core itu dengan tatapan skeptis. "Lo pikir gampang? Gue nggak mau bikin ini meledak di tangan gue, Hansel!"
Nano machine di tubuhnya langsung merespons. "INSERT CORE INTO SYSTEM INTERFACE TO ACTIVATE D-POD."
Mia mengikuti instruksinya, memasukkan core itu ke dalam slot kecil di armor battle suit-nya. Dalam sekejap, sebuah Drone Pod (D-Pod) kecil berbentuk bulat muncul di udara, bersinar biru, dan mulai mengitari Mia.
"AKTIF! GUE BERHASIL!" teriak Mia dengan bangga.
Hansel, yang kini berhasil menjatuhkan salah satu Droid Executor dengan kombinasi tembakan dan pedangnya, berseru sambil tersenyum lebar. "BAGUS, MIA! KALIAN SEKARANG TIM BERDUA! GUE HARAP DRONE ITU BISA BANTU!"
Drone itu langsung merespons dengan suara elektronik. "COMBAT MODE ENGAGED. READY TO ASSIST."
Mia menatap drone itu dengan senyum kecil. "Oke, ayo kita buat mereka menyesal ngelawan kita."
Pertempuran yang Memanas
Dengan bantuan D-Pod, Mia kini mampu menyerang dari jarak jauh dengan presisi yang lebih tinggi. Drone itu menembakkan laser kecil ke arah Droid Executor, memberi Mia ruang untuk bergerak. Sementara itu, Hansel bertarung dengan gaya yang lebih liar, memanggil satu pedang lagi sehingga kini dia bertarung dengan dual sword style.
"Ayo, lo mau apa lagi?! Lo cantik, tapi gue nggak bakal ngajak lo kencan!" teriak Hansel sambil mengayunkan kedua pedangnya dengan gerakan cepat, membuat Droid Executor di depannya terpukul mundur.
Mia, yang berada di atas reruntuhan, tidak bisa menahan tawa. "Hansel! LO NGGAK CAPEK NGOMONG?!"
Hansel menoleh sambil tertawa kecil, meski wajahnya penuh peluh. "NGGAK! NGOMONG ADALAH CARA GUE BERTAHAN HIDUP!"
Mia melepaskan tembakan sniper ke arah Droid Executor lain, menghancurkan persendiannya. "KALAU LO KALAH, PASTI KARENA MULUT LO KEBANYAKAN GERAK!"
Hansel tertawa sambil menebas Droid di depannya hingga terbelah. "YA TAPI LIHAT, MIA! GUE MASIH HIDUP, KAN?!"