Kendaraan baru yang ditemukan di dalam kota kini melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan reruntuhan Deipok yang hancur dan menyisakan suara jeritan serta api yang membara. Cora duduk di kursi pengemudi, tangannya memegang erat setir sementara wajahnya penuh fokus. Di dalam kendaraan, warga yang berhasil diselamatkan terlihat ketakutan, beberapa menangis, sementara yang lain hanya duduk membisu dengan tatapan kosong.
Mia duduk di bagian belakang, matanya terus mengawasi melalui jendela kecil kendaraan itu. Hansel duduk di samping Cora, mencoba berpikir keras tentang langkah berikutnya. Tapi ketenangan itu tidak bertahan lama.
"WARNING: ENEMY DETECTED."
Suara elektronik di sistem kendaraan membuat mereka semua tertegun. Cora langsung melihat layar kecil di dashboard, di mana beberapa titik merah mendekat dengan cepat dari belakang.
"Droid..." gumam Cora, matanya melebar. "Bukan sembarang Droid, ini Type Executor."
Hansel langsung menegakkan tubuhnya, rahangnya mengeras. "Executor? Sial, mereka lebih cepat daripada yang gue kira. Kalau mereka dikirim, artinya mereka tahu kita ada di sini."
Mia yang duduk di belakang menoleh cepat. "Executor? Hansel, lo serius? Itu bukan cuma Droid biasa, kan?"
Hansel mengangguk pelan, tatapannya gelap. "Bener. Type Executor adalah Droid humanoid kelas tinggi. Mereka diciptakan khusus untuk memburu target prioritas. Dan kalau mereka dikirim ke sini, itu artinya mereka tahu siapa gue."
Cora melirik Hansel dengan cemas. "Jadi lo mau bilang mereka... mengenali lo?"
Hansel menatap keluar jendela belakang, melihat bayangan Droid-Droid besar yang semakin mendekat dengan langkah cepat, mata merah mereka bersinar menembus gelapnya malam. "Iya. Mereka datang buat gue."
Mia memelototi Hansel. "Kalau mereka datang buat lo, jangan bilang lo mau ngorbanin diri lo sendirian lagi. Gue nggak akan tinggal diam dan cuma nonton lo mati konyol."
Hansel mendesah sambil menatap Mia. "Gue bisa ngulur waktu buat lo semua kabur. Mereka nggak bakal peduli sama warga sipil kalau gue bikin mereka fokus ke gue."
Mia menggeleng keras, wajahnya penuh dengan kemarahan. "Gue bilang enggak, Hansel. Gue nggak akan biarin lo bertarung sendirian. Lo mungkin seorang veteran perang, tapi lo bukan pahlawan super. Kita ini tim, lo ngerti?"
Hansel menatap Mia dengan tatapan ragu, lalu akhirnya tersenyum kecil. "Oke. Lo menang. Tapi kalau kita mati, gue bakal nyalahin lo, Mia."
Mia tersenyum sinis. "Kalau kita mati, gue bakal hantui lo di alam baka, Hansel."
Kendaraan Berhenti, Persiapan Pertempuran
Cora menghentikan kendaraan di dekat jalan berbatu yang dikelilingi reruntuhan. Dia menoleh ke belakang, memberikan arahan dengan cepat. "Dengar, gue tahu tempat pertemuan aman nggak jauh dari sini. Gue bakal bawa warga ini ke sana. Tapi kalian harus pastikan Droid-Droid itu nggak ngikutin kami."
Hansel mengangguk. "Kami bakal urus mereka. Lo jalan terus. Kalau mereka mendekat, gue bakal pastikan mereka nggak pernah nyampe ke lo."
Mia menatap Hansel dengan tatapan penuh tekad. "Ayo, kita keluar."
Hansel membuka pintu kendaraan dan melompat keluar, diikuti oleh Mia. Cora mengemudikan kendaraan itu lagi dengan kecepatan penuh, meninggalkan mereka berdua di medan yang terbuka.
System Active: Mia dan Transformasi Battle Suit
Mia yang berdiri di samping Hansel tiba-tiba melihat sesuatu di pandangannya. Sebuah notifikasi muncul di pojok matanya, sebuah suara elektronik terdengar di dalam kepalanya.
"WARNING: HIGH LEVEL ENEMY DETECTED. RECOMMENDED ACTION: ACTIVATE WAR MODE."
Mia menatap Hansel dengan bingung. "Hansel, ada suara di kepala gue! Apa ini... system nano machine gue?"
Hansel menoleh sambil tersenyum kecil. "Selamat datang di dunia baru lo, partner. Lo punya pilihan buat ngaktifin mode tempur. Coba, ikuti apa yang system bilang."
Mia menelan ludah, lalu menjawab di pikirannya. "Aktifkan War Mode."
Seketika itu juga, tubuh Mia diselimuti oleh lapisan logam futuristik yang bergerak cepat, membentuk battle suit yang terlihat seperti baju zirah canggih. Namun, desainnya terlihat ramping dan... sangat seksi. Armor itu memeluk tubuhnya dengan sempurna, memancarkan aura tajam dan mematikan. Senapan anti-droid miliknya berubah bentuk menjadi sniper rifle yang lebih besar, sementara di pinggangnya muncul pedang pendek futuristik.
Hansel, yang berdiri di sampingnya, bersiul pelan. "Wow. Gue nggak tahu system lo bakal bikin lo kelihatan kayak model robot futuristik. Lo mau ke perang atau ke acara fashion show?"
Mia menatap Hansel dengan ekspresi datar. "Hansel, ini bukan waktu buat komentar norak lo."
Hansel tertawa kecil, lalu menekan tombol di pergelangan tangannya. Tubuhnya juga berubah—battle mode miliknya aktif, membentuk armor yang lebih kokoh dan bersinar biru di sepanjang garisnya. Di tangan kirinya, sebuah pistol plasma besar terbentuk, sementara tangan kanannya memegang pedang panjang yang memancarkan cahaya biru.
Hansel mengayunkan pedangnya dengan percaya diri. "Oke. Kalau ini terakhir kali kita bertarung, gue bakal pastikan kita bikin keributan yang layak dikenang."
Pertempuran Dimulai
Droid Executor pertama muncul di atas reruntuhan, langsung menyerang mereka dengan kecepatan tinggi. Hansel mengangkat pedangnya, menangkis serangan dari Droid itu, lalu melepaskan tembakan dengan pistolnya ke arah kepala musuh. Sementara itu, Mia bergerak mundur dengan gesit, menaiki reruntuhan dan mengambil posisi untuk menembak.
"Mia! Cover gue dari atas!" seru Hansel melalui sistem komunikasinya.
Mia, yang kini sudah berada di atas reruntuhan, mengangkat sniper riflenya dan mengarahkan tembakan ke salah satu Droid yang mendekat. "BOOM!" Satu peluru plasma melesat cepat, langsung menghancurkan kepala Droid itu.
Hansel berseru melalui komunikasi. "Bagus! Terus tembak! Jangan kasih mereka waktu buat mendekat!"
Droid lain melompat ke arah Mia, mencoba menyerangnya. Tapi Mia dengan cepat menghunus pedang pendek di pinggangnya, menebas Droid itu dengan gerakan lincah. "Lo pikir gue cuma penembak? Gue juga tahu cara berkelahi!"
Hansel tertawa kecil di tengah pertarungannya. "Gue mulai suka battle suit lo, Mia!"
Mia tersenyum kecil, lalu menembak lagi ke arah Droid lain. Namun, jumlah mereka tampaknya tidak berkurang. Hansel menyadari bahwa mereka harus segera mundur.
"Mia, mundur pelan-pelan! Fokus lindungi Cora dan kendaraan itu!" Hansel memberi perintah dengan tegas.
Mia mengangguk, bergerak mundur sambil terus menembak dengan sniper riflenya. Hansel, di sisi lain, melompat ke arah dua Droid sekaligus, menghancurkan satu dengan pedangnya dan melempar granat plasma ke yang lain.
"Cepat, Mia!" seru Hansel, sambil melindungi pergerakan mundur Mia.
Mia terus menembak dengan presisi, memastikan tidak ada Droid yang mendekati kendaraan Cora. Sementara itu, Hansel bertahan di garis depan, bertarung dengan semua kekuatan yang dia miliki.