27.

40 4 2
                                    

.
.
.
.
.

beberapa hari telah berlalu,hari ini hari terakhir siswa siswi widiyata high school mengerjakan ujian semester satu,termasuk zayn dan para sahabat sahabat nya.

luka zayn tempo hari telah membaik, begitupun dengan zelios,pembahasan pengeroyokan zayn tidak di bahas lagi karena permintaan dari zayn.

matahari mulai menampakan dirinya,menyinari bumi,pemuda bermata coklat terang sedang ikut sarapan di meja makan,hanya menatap tanpa selera makanan di depannya, hanya sayuran sayuran hijau yang ada.

"kenapa hanya di tatap?"tanya riyader yang melihat zayn hanya diam menatap makanannya.

zayn mendongak menatap sang papa, kemudian menggeleng dan mulai memakan makanannya, dengan lesu.

"jangan sampai tersisa"sambung riyader, zayn hanya diam pasrah, menyuapkan satu demi satu sendok makanannya.

"zayn bareng zahran ya?"

"uhuk..."

zellfin tersedak ketika mendengar tutur kata dari zahran dengan santainya,semua atensi mengarah pada zahran yang barusan berkata, dengan raut yang berbeda beda.

"hey apa yang merasuki mu zahran?"tanya rayyan.

"pi? tidak aku tidak kerasukan, hanya ingin sama sama saja, tidak boleh?"tanya zahran.

rayyan menggeleng dengan artian boleh "papi hanya aneh"ucapnya.

"aku yang aneh pada papi,sudah tua kenapa belum menikah?"zahran meledek.

rayyan menampilkan muka semakin datar mengundang gelak tawa semuanya,kecuali zayn yang hanya tersenyum.

"papi terlalu tampan,makannya tidak sembarang orang yang akan memiliki papi"rayyan tak mau kalah.

"papi nya sudah ada,tapi mami nya tidak ada,sangat tidak mecing"jawab zahran dengan raut di buat sesedih mungkin.

"benar adik,lihat ini" ucap riyader menggenggam tangan pitriani,dan terkekeh pelan.

"lihat saja, akupun akan segera seperti itu"jawab nya jutek.

"kak"Brian pun ikut ikutan dengan mengelus surai istrinya sella.

membuat rayyan membelak,ia akan segera menyusul, sabar lah.

"aku dengan mama saja"ucap nya beranjak dari kursinya,dan langsung ke arah diana.

"ternyata anak mama, pantas saja ckk"ucap riyader.

" HAHAHAHHAHAHA"semuanya tertawa dengan lepas.
.
.
.
.
.
.

zayn telah sampai di sekolah, tentu diantar zahran menggunakan motor sport zahran,zayn tidak bisa menolak alhasil ia setuju setuju saja .

zayn masuk ke kelasnya dengan langsung di sambut oleh sahabat sahabat nya yang berkumpul di tempat duduk zayn.

"haiiiii brooo"sapa dylan kepada zayn,sang empu membalasnya dengan sebuah tatapan lalu mengangguk.

"tumben agak siangan?"tanya ervin, kepada zayn yang sedang meletakkan tas nya, lalu duduk.

"di anter bang zahran"jawabnya membuat mereka heran.

"kenapa?"tanya zayn.

"beneran di anter?kalian udah akur?"tanya patra.

" sejak kapan?"guntur ikut bertanya.

"gw lupa cerita ya? sebelum kalian kerumah, disana gw sama bang zahran lagi di kamar nah itu"jawab santai zayn.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zayn ZhafirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang