O1. Shut up!

651 62 32
                                    

No magic! No Voldemort! BXB!

Semua karakter milik J.K. ROWLING!

* * *

Harry Potter sudah menghabiskan waktu selama dua tahun di Hogwarts, Sekolah yang menjadi tempat ia menimbah ilmu.

Awalnya Harry bersekolah dengan normal. belajar, bermain dengan kedua sahabatnya—Ron dan Hermione, dan tidur dengan tenang di asrama.

Namun ketenangan Harry hancur ketika Draco Malfoy mulai mengusik hidupnya. Laki-laki sombong bermarga Malfoy itu selalu saja mengganggu Harry.

Seperti saat ini, Harry tengah berjalan ditaman dengan tangan yang memegang beberapa buku tulis. Namun langkahnya harus terhenti ketika Draco Malfoy dan antek-anteknya menghalangi jalan Harry.

"Teman-temanku bertaruh bahwa kau tidak akan sanggup melawanku dikasur selama sepuluh menit," Ucap Draco sambil mendekati Harry dengan senyuman menyebalkan.

"Tapi, aku bertaruh kau tidak akan sanggup melawanku bahkan hanya lima menit." Sambung Draco yang kini sudah berada tepat didepan Harry.

Draco memang tidak jarang memberikan ejeken kotor seperti itu kepada Harry. Walau sudah terbiasa, Harry tetap saja marah.

"Shut up, malfoy!" Kesal Harry.

Draco menatap kedua temannya—Vincent Crabbe dan Gregory Goyle, Mereka tertawa mengejek seolah amarah Harry adalah lelucon.

"Kau galak sekali, Potter. Apa kau sedang datang bulan?" Cibir Malfoy mengundang gelak tawa Crabbe dan Goyle.

Harry ingin berbalik untuk meninggalkan Draco, tapi lengan kurusnya dicekal kuat hingga badannya hampir terhuyung menabrak Draco.

"Lepaskan tanganku!" Pinta Harry memberontak, Pipinya memerah karna marah dan malu. Siswa yang ada di taman kini memperhatikan mereka berdua.

"Pemarah sekali. Kau jelek saat marah, Potter." Ejek Draco.

"Kalau aku jelek, kenapa kau terus mengganggu ku?! menjauhlah, Malfoy!" Bentak Harry.

Dimata Draco, Harry yang tengah marah marah mirip seperti kucing birahi yang asik mengeong. Sangat lucu.

Belum sempat Draco membuka mulut, Suara seorang gadis menginterupsi-nya.

"Lepaskan temanku, Malfoy!" Teriak Hermione yang baru saja datang.

"Kau ingin menjadi pahlawan? Urus saja pacar miskin mu itu!" Ketus Draco.

Mendengar Ron dikatai miskin, Hermione marah. Ia menendang kejantanan Draco hingga Draco tersungkur keatas tanah sambil memegang kejantanan-nya. Raut wajah Crabbe dan Goyle panik, tak tau ingin melakukan apa.

Hermione menarik tangan Harry menjauh dari taman, Meninggalkan Draco yang meracau tidak jelas.

"My father will hear about this!" Samar-samar teriakan Draco terdengar, Tapi Hermione memilih acuh. Yang terpenting sahabatnya tak lagi diganggu oleh Draco.

* * *

"Kau darimana saja?" Tanya Ron khawatir. Bukan hanya Ron yang khawatir, Harry juga. Siang ini Hermione menghilang, Ron dan Harry telah mencari Hermione ke perpustakaan dan kantin, Hermione tak bisa ditemukan.

"Aku dipanggil ke ruang BK, Professor Snape memberiku hukuman karna telah membuat anak murid kesayangannya kesakitan." Balas Hermione malas.

Hermione dihukum, ia disuruh menulis saya berjanji tidak akan melakukannya lagi di empat lembar kertas penuh. Jari Hermione mati rasa. Ini semua karna ia menendang kejantanan Draco tadi pagi.

Harry merasa bersalah, ia mendekati Hermione.
"Maafkan aku, Mione. Ini semua karna aku.." Cicit Harry.

Hermione mengacak-acak rambut Harry gemas. Hermione sudah menganggap bahwa Harry adalah adiknya, tentu saja Hermione akan melindungi Harry apapun yang terjadi.

"Untuk apa meminta maaf? Malfoy jelek itu pantas mendapat tendangan dariku." Balas Hermione.

Ron menunjuk rambutnya sendiri, Membuat Hermione dan Harry menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Kenapa? Kau sudah sinting?" Heran Hermione.

"Rambutku juga mau diacak-acak seperti itu!" Kata Ron manja. Membuat Hermione bergidik geli.

Tangan Hermione bergerak menoyor kepala Ron.
"Kau sudah besar! Tidak usah sok imut seperti itu!" Ketus Hermione lalu pergi meninggalkan Ron dan Harry.

"Padahal umurku dan Harry sama! Dasar pilih kasih!"

* * *

annoying ; drarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang