O4. Hukuman

385 47 15
                                    


"Kau mengikuti ku?"

Harry kesal, Ia baru saja menginjakkan kaki dilapangan, Tapi Draco sudah berdiri disampingnya dengan cengiran menyebalkan.

"Pede sekali, Potter." Balas Draco. Draco tentu tak mau mengaku bahwa dirinya benar benar mengikuti Harry.

Draco duduk dipinggir lapangan, Ia tak peduli dengan hukuman Snape. Draco bisa melakukan apapun yang ia mau, Tentu saja karna Ayah Draco berperan penting disekolah. Tak ada yang bisa semena-mena dengan Draco.

Harry yang tak ingin mencari masalah lansung saja menaruh tas dan bukunya diujung lapangan, Ia bersiap untuk berlari.

"Duduk saja, Kenapa harus repot-repot menjalani hukuman." Celutuk Draco.

"Menjadi dirimu memang enak, Tidak ada yang berani memarahi seorang malfoy." Sarkas Harry.

Draco menghela nafas, sebenarnya agak jengkel karna Harry tak bisa menurutinya. Draco membuka tas dan mengeluarkan sepatu miliknya.

Draco membawa sepatunya menuju Harry, Lelaki pirang itu Memaksa Harry untuk duduk-dengan cara menekan bahu Harry. Tentu saja Harry tak akan menurut.

"Jangan menyentuhku!" Harry memberontak.

"Duduk." Aura dominan Draco tak bisa dilawan, Kaki Harry mendadak lemas seperti jelly. Akhirnya Harry menurut, Lelaki manis itu duduk diatas kursi yang tersedia.

Hal yang tak pernah Harry bayangkan terjadi. Draco kini berlutut didepan Harry, Lalu Draco memasangkan sepasang sepatu miliknya pada kaki Harry. Tentu saja sepatu Draco kebesaran, Tapi kaki Harry malah terlihat lucu dimata Draco.

"Kau bisa gunakan sepatu mahal ku agar kaki mu tak terluka menginjak kerikil." Tentu saja sifat sombong seorang Draco tak akan hilang.

Harry mendengus sebal, Ia berdiri dan mulai berlari Mengelilingi lapangan. Setidaknya telapak kaki Harry tak sakit, Berkat sepatu mahal milik Draco.

Draco tersenyum menatap Harry yang sibuk berlari, Apapun yang Harry lalukan sangat indah dimata Draco. Harry itu indah.

* * *

"Bloody hell! Wajahmu sangat pucat, Mate. Cepat minum lalu makan agar kau tidak sakit." Titah Ron sambil memijat pelan pundak Harry.

"Pundakku tidak lelah, Ron. Kaki ku yang lelah." Gerutu Harry setelah meneguk air putih yang ada didalam gelas.

"Ron itu memang bodoh. Apa kau butuh sesuatu?" Hermione menimpali, Ia memberikan Harry kipas mini miliknya. Harry tentu saja membutuhkan kipas mini itu karna cuaca sangat gerah, apalagi Harry baru saja selesai berlari mengelilingi lapangan.

"Terimakasih, Mione." Ucap Harry.

Ron dan Hermione seperti pasangan yang sibuk mengurus anaknya.

"Kau memakai sepatu siapa? Kenapa sepatu itu terlihat kebesaran?" Heran Hermione.

"Ah.. Ini milik Malfoy. Tadi dia meminjamkan sepatu ini padaku." Balas Harry jujur.

Ron memicing mata curiga,
"Kira-kira dia berniat melakukan apa lagi ya? tumben sekali dia baik padamu, Mate."

Harry menaikkan kedua bahunya, Sejujurnya Harry tak begitu peduli. Dia juga sudah terbiasa dengan sifat menyebalkan Draco.

* * *

Hermione dan Ron berkencan siang ini, Pasangan itu tak bisa diganggu. Harry merasa bosan, Harry berjalan menyusuri koridor, sesekali menyapa murid-murid yang ia kenal.

"Harry Potter!" Harry menoleh, mendapati Cedric menyapanya. Cedric berlari kecil mendekati Harry.

"Ah, Kak Diggory" Harry menyambut Cedric dengan senyuman manisnya.

"Apa kabar?" Tanya Cedric basa-basi, Lelaki dengan tinggi 185cm itu mengusap tengkuknya gugup.

"Aku baik, Kak. Bagaimana denganmu?"

"Aku suka-ah maksudku, aku juga baik." Cedric mengumpat dalam hati, hampir saja dirinya confess.

Semenjak pertemuan mereka dikelas Harry dua hari yang lalu, Pikiran Cedric hanya dipenuhi oleh Harry. Cedric tak bisa melepas Harry dari pikirannya.

"Emm.. Kau mau kemana?" Tanya Cedric memecah kecanggungan diantara mereka berdua.

"Aku ingin ke taman, mencari udara segar." Balas Harry.

Cedric tersenyum antusias.
"Aku juga ingin mencari udara segar. ayo jalan bersama, Potter."

Harry mengangguk senang, Mereka berdua berjalan di koridor. Sesekali melempar lelucon lalu tertawa. Cedric sangat rendah hati, tampan, dan lembut. Harry nyaman berbicara dengan Cedric.

diujung koridor, Crabbe memicingkan matanya kearah Harry.
"Itu Potter kan? Dia benar benar berpacaran dengan Diggory?"

Draco yang tadinya fokus memakan apel hijau kesukaannya lansung beralih mencari keberadaan Harry ketika mendengar perkataan Crabbe.

Melihat Harry yang terlihat nyaman bicara dengan Cedric, membuat Draco terbakar. Bahkan Harry tak pernah melempar senyuman semanis itu pada Draco.

Dengan kesal Draco melempar buah apel ditangannya hingga mengenai kepala Cedric.

Tentu saja semua orang lansung heboh.

* * *

annoying ; drarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang