Sebelum memulai chapter ini, aku berterimakasih banget sama kalian yang udah baca, vote dan komenn di book ini. terharu banget🫠🫠
Makasih banyakkkk, enjoyy
* * *
Draco sibuk memandang dirinya didepan cermin, Draco merapikan seragam sekolah, tak lupa ia menata rambutnya agar terlihat tampan. Crabbe dan Goyle keheranan dengan tingkah Draco.
"Kau sedang apa? Sudah satu jam lebih kau berdiri didepan cermin." Tanya Crabbe.
Draco menatap kedua temannya dengan seringaian.
"Aku tampan, kan?"Crabbe dan Goyle mengangguk,
"Tentu saja, Cermin itu akan pecah karna ketampanan mu." Puji Goyle. Goyle tau betul Draco sangat suka dipuji, Jika tidak lelaki itu akan mengamuk.Draco tersenyum puas, ia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam saku lalu memberinya pada Goyle.
"Menurut kalian, Siapa yang pantas bersama Potter? Aku atau Diggory?" Draco kembali bertanya, dagunya ia angkat dengan percaya diri.
"Hanya kau yang pantas bersama Potter, Kalian serasi." Kali ini Crabbe menimpali. Crabbe dapat hal serupa, Beberapa lembar uang dari Draco.
Draco berjalan menuju pintu keluar,
"Ayo, Bawakan tas dan buku-buku ku!" Titah Draco lalu keluar dari kamarnya.Crabbe membawa buku-buku, sedangkan Goyle membawa tas Draco. Mereka berdua sudah terbiasa disuruh-suruh oleh Draco.
Draco melangkah cepat, tak sabar bertemu Harry dikelas. Draco sudah memakai parfum mahal yang kemarin ia beli, Jam baru ditangannya juga menambah kepercayaan diri. Draco harus sempurna didepan Harry.
* * *
"Kau terlihat sangat tampan hari ini, Draco." Bisik seorang gadis yang duduk disebelah Draco.
Draco tersenyum bangga mendengar pujian dari teman satu asrama-nya,
Pansy Parkinson."Aku memang tampan."
Mendengar ucapan narsis Draco membuat Pansy tertawa. Pansy memukul pelan pundak Draco. Mereka berdua sibuk melempar candaan dengan sedikit berbisik, karna kini Professor Snape tengah menjelaskan materi.
Seharusnya siang ini adalah pelajaran Professor Remus Lupin, Tapi Lupin tak bisa mengajar karna ada urusan. Berakhir Snape yang menggantikan Lupin.
Fokus Harry terganggu ketika melihat interaksi Draco dengan Pansy, diam diam Harry melihat Draco. Ada tatapan sedih dan cemburu yang Harry lemparkan kearah mereka berdua.
"Harry, fokus. Jangan melihat Draco terus. Professor Snape akan marah jika ia tak diperhatikan." Bisik Ron memperingati.
Harry menghela nafas gusar, mencoba kembali fokus. Namun suara tawa Draco dan Pansy dari belakang kembali mengalihkan perhatian Harry. Harry tak bisa fokus, itu semua karna perasaan cemburu.
"Harry Potter, Coba jelaskan ulang apa yang aku ajarkan tadi." Pinta Snape, kini lelaki itu berdiri dibelakang Harry.
Harry tak menyahut, Matanya hanya tertuju pada Draco. Ron bahkan sudah menyikut Harry, Tapi Harry tetap tak menghiraukan.
Tak! Kepala Harry di geplak menggunakan buku oleh Professor Snape. Mendadak suasana kelas hening, Draco dan Pansy juga seketika membisu.
"Harry Potter, Jelaskan materi yang aku ajarkan tadi!" Nada bicara Snape sedikit membentak, Hingga agak menggema didalam kelas.
"Maaf Sir, aku tidak menyimak." Balas Harry.
Hermione menggigit bibirnya sendiri dan mengurut keningnya, Hermione cukup lelah melihat Harry yang terus terusan dimarahi Snape. Dan Harry pun salah juga, Ia selalu membuat amarah Snape terpancing.
"Aku lihat dari tadi kau terus memperhatikan Draco Malfoy, Ada apa dengan Malfoy?" Tanya Snape.
Harry menunduk malu, siswa siswi didalam kelas mulai berbisik bisik. entah apa yang mereka bicarakan.
"Apa kau menyukai Malfoy? Atau kau ter-obsesi dengan Malfoy hingga kau menatapnya begitu lama, Potter?" Snape benar-benar mempermalukan Harry didepan kelas.
Rasanya Harry mau menangis, Mata Harry sudah berkaca-kaca, kepalanya hanya bisa menunduk dalam.
sreet. Suara kursi bergeser. Dibelakang sana Draco berdiri dengan wajah angkuhnya.
"Aku yang menyukai Potter, Sir." Ucapan Draco mengundang sorak dari teman-temannya. Apalagi teman Asrama Harry, Mereka sangat heboh meledek Harry.
Ron dan Hermione bertatap-tatapan, Tak menyangka Draco akan seberani itu. Tapi dari sini Hermione yakin, Draco sangat menyukai Harry. Bahkan sudah dalam tahap mencintai.
Harry tersenyum dengan kedua pipi yang memerah malu, Mata Harry dan Draco bertemu. Draco mengedipkan sebelah matanya kepada Harry.
Snape menghela nafas, Ia mengetuk meja tiga kali untuk membuat kelas kembali tenang.
"Buka buku halaman dua ratus tiga puluh!" Titah Snape. Kelas kembali serius.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying ; drarry
FanfictionHarry tidak ingin mempunyai masalah dengan siapapun, Tapi Draco selalu mempunyai cara untuk mencari masalah dengan Harry. Membuat Harry kesal dengan candaan mesumnya adalah kesenangan bagi Draco. --- Semua karakter milik J.K. ROWLING! slow-burn stor...