Gelap. Hanya itu yang bisa dirasakan oleh Harry saat kesadarannya perlahan kembali. Dia tidak tahu berapa lama dia terjatuh dalam kegelapan itu, tetapi saat matanya mulai terbuka, cahaya terang menyilaukan muncul.
Harry mengerjap-ngerjapkan mata, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya yang menyakitkan. Kepala Harry rasanya pusing bukan main.
“Akhirnya, kau bangun!” suara lembut terdengar di sana. Harry berusaha mengalihkan perhatiannya, ia dapat melihat sahabatnya, Hermione dan Ron, duduk di tepi kasur. Wajah mereka terlihat cemas.
Harry menatap sekitar, masih heran dimana dirinya berada.
"Kau sedang ada di Hospital Wing, Mate. Hari ini kau tidak usah sekolah, kau harus istirahat." Kata Ron seolah bisa membaca pikiran Harry.
"Ada apa denganku?" Tanya Harry. Harry belum mengingat apa yang terjadi tadi malam, Harry belum ingat kenapa dirinya bisa pingsan.
"Apa tadi malam kau dan Malfoy bertengkar? Tadi malam Malfoy yang menggendong mu ke sini. Lalu kami mendapat kabar dari Madam Pomfrey bahwa kau pingsan dan mimisan." Jelas Hermione.
Bertengkar dengan Draco? Mendadak pipi Harry memerah, Dia dan Draco tidak bertengkar. Sekarang Harry ingat semuanya, Saat Draco menciumnya, memujanya, dan menyatakan cinta padanya.
Harry shock dengan pengakuan Draco, Karna shock berlebihan itu-lah yang membuat Harry mimisan dan jatuh pingsan.
"Tenang saja, Kemarin aku sudah memukul Malfoy itu." Celutuk Ron bangga.
Harry melototkan matanya, Seolah tak terima jika Draco dipukuli.
"Apa? Kau memukul Malfoy? Kenapa?" Tanya Harry, ada nada kesal yang terselip di ucapannya.Ron dan Hermione saling bertatapan,
"Kenapa kau seperti tidak terima? Harusnya kau berterimakasih padaku, Mate." Heran Ron.Harry menggigit bibir bawahnya,
"Malfoy sama sekali tidak memukul ku... Sungguh... Kami tidak bertengkar...." Cicitnya pelan."Lalu? Kau pingsan kenapa?"
"Malfoy... Dia..." Harry ragu, Bukannya dia tidak mempercayai kedua sahabatnya, Tapi Harry takut dimarahi.
"Kenapa? cepat katakan." Tuntut Hermione.
"Malfoy menciumku, Dia menyatakan cinta padaku." Balas Harry jujur.
Mulut Ron dan Hermione menganga karna Shock, Mereka berdua lansung mendekati Harry, mengapit Harry ditengah.
"Apa?! Dia mencium mu?!" Pekik Hermione tak terima.
"Harusnya kemarin ku pukul dia hingga bibirnya pecah!" Ujar Ron murka.
Harry menatap Ron sambil menggeleng tegas.
"Tolong jangan pukul dia lagi. Kemarin aku juga menginginkan ciuman itu, Ini bukan salah Malfoy." Ucap Harry sungguh-sungguh.Raut wajah kedua sahabat Harry berubah menjadi serius, Mereka berdua menatap Harry dengan tatapan mengintimidasi.
"Kau tak lupa? Selama ini dia mengacaukan hidupmu! Dia merusak barang-barang mu, Menaruh lem dikursi mu, bahkan dia mempermalukan didepan umum!" Hermione tak terima jika Harry jatuh cinta pada pembully seperti Draco.
"Sadar, Harry! Malfoy itu brengsek. Dia suka melontarkan candaan mesum padamu, Dia dan antek-anteknya bahkan mentertawai mu! Jangan gegabah." Peringat Ron.
Harry terdiam, Benar kata kedua sahabatnya. Selama ini Draco menginjak-injaknya, Draco mempermalukannya, Draco melecehkannya. Kenapa tadi malam Harry sangat bodoh? Bodoh karna terbuai dengan rayuan manis Draco.
"Lagi pula, ku dengar-dengar Malfoy sering bergonta-ganti pacar. Jangan berharap bahwa Malfoy seserius itu padamu, Harry." Ucapan Hermione menampar Harry cukup kuat. Harry ditampar oleh realita.
Benar, Apa yang Harry harapkan? Selama ini Draco jijik padanya, Draco selalu mengacaukan hidupnya. Harusnya Harry tak semudah itu untuk memberi ciuman pertamanya pada Draco.
Harry meremas selimut yang membalut tubuhnya, Dadanya bergemuruh sakit.
Harry tak tau, di sisi lain, Draco yang sedang belajar didalam kelas berkali-kali menghela nafas. Draco merasa bosan karna belum melihat Harry. Draco merindukan Harry.
Kaki Draco bergerak gelisah dibawah meja, Tidak sabar untuk menyelesaikan kelas. Draco ingin menjenguk Harry, Sungguh ia merindukan Harry.
Draco tersenyum ketika mengingat ciumannya dan Harry tadi malam. Ciuman itu adalah ciuman pertama Draco, Dan Draco senang bisa memberi ciuman pertamanya pada Harry. Harry pantas mendapatkan itu. Walau pada akhirnya wajah Draco lebam karna dipukuli si Weasley.
"Kau kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Goyle kebingungan. Tidak biasanya Draco bertingkah aneh.
"Diam atau minggu ini aku tak akan membelikan mu makanan." Ancaman Draco berhasil membuat mulut Goyle mengatup sempurna.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying ; drarry
FanfictionHarry tidak ingin mempunyai masalah dengan siapapun, Tapi Draco selalu mempunyai cara untuk mencari masalah dengan Harry. Membuat Harry kesal dengan candaan mesumnya adalah kesenangan bagi Draco. --- Semua karakter milik J.K. ROWLING! slow-burn stor...