kriet.. Pintu kamar itu Harry buka. pemandangan pertama yang Harry lihat adalah kasur Draco yang berantakan dengan Draco tengah berguling-guling diatas kasur sambil berteriak aku butuh Harry! aku butuh Harry!"Kenapa ibu masuk kedalam kamarku? Aku hanya butuh Harry! Aku tak mau makan!" Rengek Draco.
Kini Harry benar benar tau sifat asli Draco, Draco adalah anak manja dan harus mendapat semua yang ia inginkan.
"Malfoy?" Mendengar suara lembut Harry, Draco lansung menoleh. Manik Draco melebar.
Dengan sigap Draco berdiri, Draco tak peduli lagi pada sakit yang menyerang kepalanya. Draco benar-benar malu, image keren-nya akan rusak.
"P-Potter? Kenapa kau ada disini?" Heran Draco gugup.
"Ah-Maaf, Sepertinya kau tak ingin aku ada disini ya." Harry tersenyum pahit. Mata Draco melebar, kepalanya menggeleng keras. Draco tidak bermaksud menyinggung Harry.
"Tidak, Bukan begitu, Maksudku... Kau tau alamatku dari mana? Aku hanya terkejut." Draco mendekati Harry, Berusaha membujuk agar Harry tak semakin kecewa padanya.
Harry mati-matian menahan senyum, Raut wajah Draco yang panik sangat menghibur Harry. Selama ini Harry tak pernah tau bahwa Draco adalah lelaki yang ekspresif.
"Istirahat. Kau sakit, kan?" Harry menggandeng tangan Draco, menuntun Draco untuk kembali mendekati kasur.
"Tunggu sebentar," Pinta Harry lalu beralih membersihkan kasur Draco. Setelah merapikan sprei dan bantal-bantal, Harry menuntun Draco untuk berbaring diatas kasur. Sedangkan kedua pipi Draco memerah padam, Merasa senang karna Harry memperlakukannya dengan manis. Hati Draco menghangat seketika.
"Badanmu sangat panas, Aku ambil kompres dulu ya?" Draco menahan pergelangan tangan Harry lembut, kepalanya menggeleng, tidak mengizinkan Harry untuk pergi.
"Aku hanya membutuhkan mu Potter, Temani saja aku disini." Pinta Draco penuh harap.
Harry tersenyum malu mendengar ucapan manis Draco, Tetapi lelaki manis itu menurut, Ia duduk di kursi yang ada disebelah ranjang Draco. Tangan Harry bergerak mengelus-elus rambut pirang Draco.
"Maafkan aku ya, Seharusnya aku tidak egois. Lagipula aku tak seharusnya melarang lingkup pertemanan mu." Kata Harry merasa bersalah.
Draco menatap Harry serius,
"Aku tidak masalah jika kau melarang-larang ku, Potter. Aku hanya... Sedikit cemburu pada Diggory." Ungkap Draco jujur.Draco menggerakkan tangannya untuk menyentuh pipi Harry, Jempol lelaki itu mengelus pipi Harry sayang.
"Aku takut mata berkilau mu membuat Diggory semakin jatuh, Potter." Bisik Draco.Harry memandang mata Draco, Lalu pandangan Harry turun ke bibir Draco. Harry mendekatkan wajahnya pada wajah Draco, Mata keduanya terpejam, Tak lama kemudian bibir Harry menyentuh bibir Draco. Mereka sama sama menikmati ciuman itu.
Draco menggerakkan bibirnya mendominasi, Melumat bibir atas dan bawah Harry secara bergantian. Bahkan Draco berani memasukkan lidahnya kedalam mulut Harry, membelit lidah Harry menggunakan lidahnya. Ciuman mereka kali ini lebih panas daripada ciuman mereka beberapa waktu lalu.
"Nghh" Lenguhan indah itu keluar dari mulut Harry, Membuat Draco tersenyum disela-sela ciuman.
Draco terus mencium Harry, Memakan bibir tipis Harry brutal. Draco terkadang menggigit kecil bibir Harry membuat sang empu memekik kaget.
Draco meraih pinggang Harry, Ia menarik Harry untuk duduk menindih perutnya. Lalu ciuman Draco turun ke leher Harry, Mengecup leher mulus itu dan menghisapnya.
"Ahh Malfoy.." Desah Harry pelan.
"Panggil namaku dengan benar, Harry." Kedua Pipi Harry bersemu, Harry terdiam karna malu untuk memanggil nama Draco. Rasanya sangat aneh, canggung, dan malu. mungkin harry belum terbiasa.
"Ahh!" Harry memekik kaget ketika Draco menggigit lehernya dengan keras.
"Panggil namaku, Harry." Pinta Draco sekali lagi. Tangan Draco mulai meraba punggung Harry, lalu turun ke pantat Harry. Bibirnya masih sibuk membuat tanda kepemilikan dileher Harry.
"D-Draco~" Jantung Draco berpacu cepat mendengar desahan lembut Harry memanggil namanya. Draco meraih tengkuk Harry dan mencium bibir Harry lagi.
Ciuman Draco tergesa-gesa, Lidahnya bergerak acak didalam mulut Harry. Ciuman brutal Draco membuat Harry kewalahan, Harry mencoba membalas ciuman Draco walau kesusahan. Suara kecupan basah menggema diruangan, Harry akui bahwa Draco adalah good kisser.
Hingga Harry kehabisan nafas, dengan berat hati Draco melepas ciumannya. Nafas Harry memburu, Lelaki manis itu meraup oksigen rakus. Bibir Harry telah bengkak dan memerah, Harry terlihat sangat cantik dengan bibir bengkaknya. Sepertinya setelah ini hobi Draco adalah membuat bibir Harry bengkak karna ciumannya.
"Ciuman darimu adalah obat untuk ku, Harry." Bisik Draco dihadiahi pukulan pelan oleh Harry.
Draco membiarkan Harry merebahkan badan disebelahnya, Draco membawa Harry kedalam dekapan hangat. Draco mengecup kening Harry berkali-kali.
"Do you love me, Harry?" Tanya Draco, Lembut namun penuh harapan.
"I love you, Draco." Balas Harry dengan suara pelan. Harry menyembunyikan wajahnya di dada bidang Draco.
Perasaan senang membuncah, Draco tak dapat menahan tawa senangnya kali ini. Draco mendapatkan hati Harry, Dan kini Harry memanggilnya dengan sebutan Draco.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying ; drarry
FanfictionHarry tidak ingin mempunyai masalah dengan siapapun, Tapi Draco selalu mempunyai cara untuk mencari masalah dengan Harry. Membuat Harry kesal dengan candaan mesumnya adalah kesenangan bagi Draco. --- Semua karakter milik J.K. ROWLING! slow-burn stor...