14. Aku butuh Harry!

284 37 22
                                    


Dari kemarin Harry sama sekali tak melihat keberadaan Draco, Bahkan ketika istirahat, Hanya ada Crabbe dan Goyle dikantin. Draco seakan menghilang semenjak mereka bertengkar dua hari yang lalu.

Harry gelisah, Merasa khawatir tentang Draco. Harry juga merasa bersalah karna sudah memaksa Draco untuk menjauhi Pansy. Benar kata Draco, Harry itu egois.

"Aku sudah menghabiskan Tiga puluh dua bungkus bisquit pagi ini! itu rekor terbaruku." Celutuk Ron yang tengah bercerita dengan Harry dan Hermione.

"Kau sudah makan banyak bisquit, tapi tidak kunjung kenyang? Perutmu akan buncit!" Cerca Hermione.

Ron tak peduli, ia memakan ayam goreng yang ada ditangannya dengan lahap. Ron memang sangat mencintai makanan, Bahkan Ron rela menghabiskan hartanya untuk membeli makanan.

"Harry, Habiskan makan mu. Jangan melamun terus." Tegur Hermione.

"Kalau kau tidak mau makan, aku rela memakan makanan mu, Mate." Timpal Ron. Setelahnya Ron mengaduh kesakitan karna Hermione menendang tulang keringnya dari bawah meja.

"Ya, ambil saja. Aku tidak selera." Balas Harry tanpa minat.

Ron terkikik senang,
"Kau memang yang terbaik, Mate."

Hermione memandang Harry khawatir.
"Kau ada masalah?" Hermione tentu sadar dengan perubahan sikap temannya. Hermione dapat menebak, ini semua ada hubungannya dengan Draco Malfoy.

"Aku tidak apa-apa, Mione. Tak perlu khawatir."

Hermione ingin bertanya lebih jauh, tapi ia urungkan ketika mendengar suara nyaring dari heels yang beradu dengan lantai.

Ternyata suara itu berasal dari heels yang digunakan Narcissa, Heels Narcissa berkilauan seperti dikelilingi berlian, Hermione meneguk ludahnya kasar. Hermione tau Narcissa tengah berjalan kearah Harry. Hermione lebih memilih diam dan melanjutkan makan siangnya.

"Harry Potter,"

Harry menoleh lalu matanya melotot kaget melihat Narcissa berdiri disampingnya. Mendadak suasana menjadi tegang, Harry panas dingin dibuatnya.

"Apa kau sibuk?" Tanya Narcissa.

Harry menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
"Aku tidak sibuk, Mrs. Malfoy."

Narcissa tersenyum tipis,
"Bisakah kau ikut kerumah ku, Potter? Draco sedang sakit dan dia tidak ingin makan sebelum bertemu dengan mu."

Harry mengerjapkan matanya, Harry kira Narcissa datang untuk memaki dirinya.

"Maaf, Mrs. Malfoy. Tapi bagaimana dengan kelas Harry? Pelajaran akan dimulai sebentar lagi. Harry tidak mungkin bolos kan?" Ron menyela dengan sopan.

"Aku sudah meminta izin kepada Professor Dumbledore, dan dia tentu saja mengizinkan ku untuk membawa Harry Potter." Jelas Narcissa.

"Bagaimana, Potter?"

Harry mengangguk ragu.
"Baiklah. Aku akan ikut kerumah mu, Mrs. Malfoy." Putus Harry.

Narcissa tersenyum senang, Pasalnya telinga Narcissa sudah sakit mendengar Draco yang merengek meminta Harry.

* * *

Harry mengikuti langkah Narcissa dari belakang, Kini ia sudah berada di kediaman keluarga Malfoy.

"Harry, Tutup telinga mu. Aku rasa telinga mu akan sakit ketika mendengar suara Draco." Perintah Narcissa.

Harry mengernyit bingung, Tapi ia tidak melakukan yang diperintahkan oleh Narcissa. Saat pintu rumah Narcissa buka, Harry dapat mendengar suara yang sangat ia rindukan.

"Harry! Aku butuh Harry!" Raungan Draco dapat didengar, Padahal kamar Draco berada dilantai dua.

"Sudah sejak kapan Draco seperti ini, Mrs. Malfoy?" Tanya Harry hati-hati.

"Tadi malam."

Harry hampir tertawa, Ternyata anak nakal dan mulut lemes seperti Draco bisa tantrum juga. Itulah yang ada didalam pikiran Harry.

Tak terasa Harry sudah berada dilantai dua, Sebenarnya Harry agak gugup untuk memasuki kamar Draco. Kedua pipi Harry memerah malu.

"Masuklah, Potter. Draco pasti akan semakin tantrum jika aku merusak moment kalian berdua." Titah Narcissa.

Harry berjalan pelan menuju pintu kamar Draco,

kriet.. Pintu kamar itu Harry buka. pemandangan pertama yang Harry lihat adalah kasur Draco yang berantakan dengan Draco tengah berguling-guling diatas kasur sambil berteriak aku butuh Harry! aku butuh Harry!

"Kenapa ibu masuk kedalam kamarku? Aku hanya butuh Harry! Aku tak mau makan!" Rengek Draco.

Kini Harry benar benar tau sifat asli Draco, Draco adalah anak manja dan harus mendapat semua yang ia inginkan.

"Malfoy?" Mendengar suara lembut Harry, Draco lansung menoleh. Manik Draco melebar.

* * *

annoying ; drarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang