O6. Heart beat

356 45 25
                                    

warn! Kiss.

Hari ini adalah hari ulang tahun ayah Harry, Harry menaruh sepotong kue kecil didepan foto sang ayah. tak lupa ia meniup lilin yang tegak ditengah kue tersebut.

"Aku harap ayah datang dalam mimpiku malam ini." Bisik Harry.

Kini Harry berada di taman sekolah, Harry merasa ayahnya hadir jika ia mengucapkan selamat ulang tahun diluar sekolah.

"Kau sedang apa?" Harry tersentak kaget mendengar suara Draco yang berbisik di telinganya.

Draco tersenyum lalu duduk disebelah Harry, Lelaki itu memperhatikan foto James Potter dan kue kecil yang ada didepan foto. Draco dapat menebak bahwa hari ini James berulang tahun.

"Kemana pacarmu? kenapa sendirian?" Pertanyaan Draco lebih cocok menjadi cibiran menurut Harry.

"Kak Diggory bukan pacarku." Balas Harry tanpa menatap Draco. Matanya hanya fokus melihat foto James.

Perasaan Draco lega, Ternyata Cedric tidak memiliki hubungan spesial dengan Harry. Senyuman mengembang lebar dibibir Draco.

"Sedang sedih?" Tanya Draco berbasa-basi.

Harry mengernyit,
"Kenapa kau peduli?"

Draco merotasikan bola matanya malas, Draco kembali memasang wajah menyebalkan.

"Siapa bilang aku peduli? Aku hanya bertanya. Mana tau kau sedih lalu ingin bunuh diri, aku kan bisa membantu mu. Misalnya mendorongmu dari ujung tebing, Atau menggantung lehermu." Balas Draco.

Harry menggeser tubuhnya guna menjauhi Draco. Walau Draco hanya bercanda, Terap saja Harry merasa takut atas ucapan psikopat Draco.

"Hahaha, kau lucu sekali. Scared, Potter?" Ledek Draco. Draco ikut menggeser tubuhnya mendekati Harry lagi.

"Diam dan kembali ke asrama mu. Jangan sok akrab, Kita bukan teman!" Ketus Harry.

Tiba tiba Draco menindih Harry, Benar-benar menindih hingga tubuh Harry terbaring diatas rumput yang ada ditaman. Manik Harry melebar, Membuat netra hijau indah nya terekspos. Netra hijau itu mampu membuat Draco mabuk kepayang.

"Kau indah, Potter." Gumam Draco yang masih bisa didengar oleh Harry.

Jantung mereka berdua berpacu dengan cepat, Wajah Harry yang terkena sinar bulan sangat mengesankan. Harry sangat cantik, Draco rasa ia hidup hanya untuk mendamba kecantikan Harry.

"Can you hear my heart beat?" Bisik Draco.

Suasana di sekitar terasa tenang, Tentu saja Harry dapat mendengar degupan jantungnya dan jantung Draco saling beradu. Keadaan sunyi, seolah dunia di luar hanya milik mereka berdua.

Harry menatap mata Draco, Ia dapat menemukan kedalaman rasa yang Draco berikan. Draco sangat tulus, Tatapan Draco sangat memuja Harry.

"Dunia rasanya berhenti," ujar Draco, suaranya bergetar lembut. Wajah Harry memerah, hingga ke telinga.

"Aku selalu bermimpi bisa melihatmu dari dekat." Sambung Draco, matanya berbinar.

"Aku selalu bermimpi bisa mencium mu, Potter."

Mata Harry berkaca-kaca, bukan karna takut, Tapi bingung dengan perasaannya sendiri.

Dengan penuh ketulusan, Draco mengulurkan tangan, menyentuh pipi Harry dengan lembut. “Bolehkah..?” tanyanya, ragu namun penuh harapan.

Entah apa yang merasuki Harry, Tanpa ragu Harry mengangguk, wajahnya merona. “Kiss me, Draco.”

Mereka saling mendekat, jarak di antara mereka semakin menyusut. Draco menatap bibir Harry, Sedangkan Harry menutup mata. Dengan lembut, Draco menyentuhkan bibirnya pada bibir Harry, Ciuman yang penuh rasa cinta, waktu seolah berhenti.

Ciuman itu lembut, penuh kasih sayang, seakan mengungkapkan semua perasaan yang terpendam. Harry membalas ciuman itu, merasakan kehangatan yang mengalir di antara mereka. Pada saat itu, dunia di luar lenyap, hanya ada mereka dan rasa cinta yang mengikat.

Setelah beberapa detik yang terasa abadi, mereka menarik diri, Draco mengusap bibir Harry yang mengkilap karna ulahnya.

"Aku mencintaimu, Harry."

Kalimat yang keluar dari mulut Draco berhasil membuat Harry kehilangan kesadarannya, jangan lupakan darah segar yang mengalir keluar dari hidung Harry.

* * *

annoying ; drarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang