20. Pengkhianat

239 34 21
                                    


Harry berjalan gontai di koridor sekolah, Ia meninggalkan Draco dikamar mandi. Tidak, Harry bukan meninggalkan, Tapi Draco yang menyuruh Harry untuk pergi. Pasalnya Draco tak ingin kelepasan lebih jauh, Draco memilih menuntaskan hasratnya sendiri.

Energi Harry habis, Entah kenapa sehabis memakan es krim Draco membuat Harry sangat kelelahan. Harry dehidrasi dan kelaparan.

"Lesu sekali, Mate." Ron datang dari belakang dan merangkul bahu Harry, Sepertinya Ron baru saja selesai main dilapangan.

"Bibir mu bengkak... Bau mu juga agak aneh. Kau habis melakukan apa?" Tanya Ron. Ron sangat mengenali bau Harry sekarang, Baunya seperti cairan pemutih. Sejujurnya bau sperma Ron juga seperti bau cairan pemutih.

Fyi : Sperma berbau cairan pemutih (kaporit) atau bau pandan itu normal ya

"Aku sangat lelah, Aku ingin mandi." Balas Harry lemas.

Ron menggeleng pelan, Lalu ia jongkok dihadapan Harry.
"Ayo naik ke punggung ku, Mate. Ku rasa kau sangat lemas." Titah Ron.

Harry menurut, ia naik ke punggung Ron. Untungnya badan Harry kecil, badannya juga ringan, Jadi Ron tidak kesusahan untuk menggendong Harry.

"Pegangan yang erat." Kata Ron sebelum melanjutkan jalannya.

* * *

Harry terbangun dari tidur ketika haus menyerangnya, Harry melihat jam dinding yang ada didalam kamar, Menunjukkan pukul satu malam. Harry sudah tidur dari pukul lima sore tadi. Harry memegang kepalanya yang pusing, Badan Harry hangat. Sepertinya Harry demam.

Setelah turun dari kasur, Harry berjalan keluar dari kamar. Ia berjalan menuju ruang tengah untuk mengambil minum disana. Mata Harry mengerjap-ngerjap ketika melihat Neville baru masuk kedalam asrama dengan muka ketakutan.

"Neville? Kau darimana?" Suara Harry serak, Namun masih bisa didengar dengan jelas.

Neville mendekati Harry, Lelaki itu gelagapan.
"H-Harry... Kenapa kau belum tidur?" Neville malah balik bertanya.

"Aku haus." Harry berjalan menuju meja, Ia harus segera minum, Tenggerokan Harry sangat sakit.

Baru saja Harry ingin menyentuh teko diatas meja, Pandangannya menggelap ketika tengkuknya dipukul dengan keras dari belakang. Tubuh Harry jatuh ke lantai, Hal yang terakhir kali Harry lihat adalah wajah takut Neville.

"M-Maafkan aku, Harry... Aku terpaksa..." Cicit Neville lalu membopong tubuh Harry untuk keluar dari Asrama.

* * *

Harry terbangun dengan paksa kala pipinya disentuh, Harry juga merasa pipinya dikecup-kecupi oleh seseorang. Mata Harry terbelalak melihat jarak wajah Cedric yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Kak Cedric?" Bibir pucat itu menggumam. Harry tidak sanggup melawan, Kepalanya masih pusing, Bahkan suara Harry habis.

Belum lagi kedua tangan Harry yang diikat diatas kepala, Membuat tubuh Harry semakin lemas.
"Aku ada dimana..."

"Aku mencintaimu, Harry." Bisik Cedric, Tangannya menggerayangi pinggul Harry.

"L-Lepaskan... Apa yang kau lakukan..." Harry berujar lirih, Tubuhnya bergetar ketakutan. Rasanya seperti mimpi, Harry tak menyangka Cedric akan berbuat kotor seperti ini.

"Katakan padaku bahwa kau tidak bahagia bersama Malfoy. Kau mencintaiku Kan?" Cedric membelai rambut halus Harry.

Tatapan teduh Cedric telah hilang, Harry tak bisa lagi merasakan tatapan itu. Cedric yang seperti malaikat kini berubah menjadi iblis, Cedric sangat menyeramkan.

"Aku menganggap mu sebagai saudaraku." Balas Harry berusaha tenang, Walau kini suaranya bergetar hebat.

Rambut Harry dijambak hingga beberapa helai rontok ditangan Cedric, Rahang Cedric mengeras.
"Kau bohong. Kau mencintaiku, Harry." Desis Cedric.

Cedric mencium bibir Harry, Menggigit bibir Harry hingga terluka. Harry menggelengkan kepalanya berusaha melempaskan ciuman paksa itu. Rasa besi mulai masuk kedalam mulut Harry, Darah segar mengalir deras dari bibir Harry.

tok tok tok, Pintu ruangan itu diketuk dari luar. Dengan sangat amat terpaksa Cedric melepaskan ciumannya. Lalu Cedric berjalan menuju pintu.

Saat pintu dibuka, Betapa terkejutnya Harry melihat Neville didepan sana.
"Neville! Tolong aku!" Pekik Harry susah payah.

Namun Neville tidak menoleh pada Harry, Seolah Harry tak ada disana.
"Oh, Neville. Ada apa?" Tanya Cedric dengan senyum menyeramkan-nya.

"A-Aku sudah membawakan Harry Potter untukmu, M-Masalah kita selesai Kan?" Neville terbata, Kepala-nya tertunduk takut.

Cedric mengangguk.
"Ya, Tentu saja."

Harry sakit hati ketika menyadari bahwa teman-nya sendirilah yang membawanya ke neraka ini.

"Tidak! Neville! Jangan tinggalkan aku!" Harry berteriak prustasi, Neville meninggalkannya. Harry memberontak, Namun pemberontakan tersebut malah membuat tangan Harry terluka karna tergesek oleh rantai yang mengikat tangannya.

* * *

annoying ; drarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang