O5. Cemburu

365 51 27
                                    


Melihat Harry yang terlihat nyaman bicara dengan Cedric, membuat Draco terbakar. Bahkan Harry tak pernah melempar senyuman semanis itu pada Draco.

Dengan kesal Draco melempar buah apel ditangannya hingga mengenai kepala Cedric.

Tentu saja semua orang lansung heboh.

Cedric mengaduh kesakitan sembari mengelus kepalanya yang terkena apel. Harry khawatir, Reflek ia menyentuh bahu Cedric dan bertanya tentang keadaan Cedric.

Beberapa pasang mata menatap khawatir kearah Cedric, sedangkan beberapa mata lainnya melihat Draco dengan pandangan tak menyangka.

Draco sendiri berjalan santai mendekati Harry, jangan lupakan antek-anteknya yang mengikutinya dari belakang.

"Asik berpacaran ya?"

Mata Harry menunjukkan kilat kemarahan, Harry tidak kaget lagi jika pelaku yang melempar apel itu adalah Draco.

"Apa maksudmu melakukan ini? Apa salah Kak Diggory pada mu?!" Harry membentak Draco. Harry tak peduli orang orang di koridor mulai menjadikannya bahan tontonan.

"Aku? Mengganggu Diggory?" Draco memandang remeh kearah Cedric, "Kau merasa terganggu, Diggory?" Tanya Draco.

Cedric dengan rasa sabarnya tersenyum dan menggeleng,
"Aku tak apa-apa."

Draco menaikkan sebelah alisnya puas dengan ekspresi penuh kemenangan.
"Lihat? Diggory saja tidak merasa terganggu. Kau sangat berlebihan, Potter."

Harry mengepal tangannya kesal, Melihat wajah brengsek Draco selalu berhasil membuat Harry muak.

Harry menyentuh tangan Cedric berniat membawa Cedric pergi. Tapi Draco lebih dulu menarik tangan Harry, mencegah Harry agar tidak pergi.

"Buru-buru sekali."

"Singkirkan tangan busukmu itu, Malfoy!" Ketus Harry.

Draco tersenyum miring,
"Busuk? Kau sudah pernah mencium tanganku? Mau mencobanya?" Ledek Draco.

Wajah Harry memerah, banyak siswa-siswi yang memekik heboh.

"Maaf, Malfoy. Tapi aku dan Potter ada urusan, kami harus pergi sekarang." Sela Cedric. Cedric sengaja ingin membawa Harry pergi karna ia tau Harry tidak nyaman dengan keberadaan Draco.

"Oh, selamat bersenang senang, Pasangan gay."

Cedric menarik lembut lengan Harry yang ingin melayangkan pukulan pada Draco,
"Sudah ya, Ayo beli es krim dan coklat agar amarah mu reda." Bisik Cedric menenangkan.

Harry menurut ketika dirinya ditarik pelan oleh Cedric.

"Jaga pantat semok mu agar tidak di sentuh-sentuh oleh pacar mu, Potter!" Teriak Draco tidak tau malu.

"Fuck you!" Harry mengacungkan jari tengah.

"Fuck me? Do it!" Balas Draco lalu tertawa bersama antek-anteknya.

Draco benar-benar tak tau malu.

* * *

Malam ini Draco memutuskan untuk makan malam dirumahnya, Itulah kelebihan seorang Malfoy, Bisa keluar-masuk Asrama sesuka hatinya.

Draco makan malam bersama Ayah dan Ibunya, Ia memakan masakan Narcissa begitu lahap. Walau makanan di asrama sangat enak, Tapi tak ada yang bisa menandingi masakan Narcissa.

"Ayah tau? Harry Potter sudah memiliki pacar." Adu Draco setelah menelan makanannya.

Lucius menaikkan sebelah alisnya,
"Benarkah? Siapa pacarnya?"

"Cedric Diggory, Dia seorang senior. Dia tinggi sih, Tapi sayangnya tidak setampan aku. Cedric itu juga tidak se-kaya kita, dia hanya rakyat jelata! Potter itu benar benar bodoh kan?" Gerutu Draco. Tangannya meremas sendok melampiaskan emosi.

Diam-diam Narcissa tersenyum, lebih tepatnya tersenyum mengejek karna tau kini anak tunggalnya tengah cemburu.

"Lalu kenapa jika Diggory tak setampan dan sekaya dirimu? Kau mau menggantikan posisinya sebagai pacar Harry Potter?" Ledek Lucius.

Kedua pipi Draco memerah malu, Draco tak mau ketahuan bahwa dirinya menyukai Harry. Walau sebenarnya sudah ketahuan.

"Tidak. Aku tidak mau menjadi pacarnya." Tapi aku ingin menjadi suaminya, Sambung Draco dalam hati.

Lucius menggeleng pelan melihat tingkah laku anaknya, Sebenarnya Lucius tak heran, Sifat Lucius dan Draco sangatlah mirip. Dulu sebelum berpacaran dengan Narcissa, Lucius juga tak ingin mengakui perasaannya.

"Kau tak lupa kan? Ayah memiliki banyak mata-mata. Mereka bilang kau sering mendekati Potter, bahkan kau memberi sepatumu pada dia kan?"

Draco terdiam, kemudian mendengus.
"Apakah Ibu bisa membekap mulut Ayah?" Tanya Draco malas.

Narcissa tertawa pelan sembari mengelus rambut pirang anaknya.
"Lucius, Jangan menggangu anak kita!" Tegur Narcissa.

* * *

annoying ; drarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang